3

755 134 11
                                    

Joy berjalan memasuki sekolah seperti biasa. Namun seorang siswa dengan motor besarnya sepertinya memang ingin mengusiknya pagi ini. Joy meringis kesal merasakan sempat-sempatnya si pengendara motor itu menjambak rambutnya dengan jahil.

"Hey!!! Aku memang suka padamu!! Tapi jangan seenaknya!!!", makinya emosi. Lalu menghentak-hentakan kakinya kasar. Lagi... Tanpa sadar ia membuat dirinya menjadi pusat perhatian pagi ini. Ia menundukan wajahnya dan memilih berlari dengan kencang menuju kelasnya.

"Hey, Joy! Kudengar kau akan ikut kompetisi Sabtu ini?", tanya Wendy begitu mendapati Joy masuk kedalam kelas mereka. Joy mengangguk sebagai jawaban dan wajah itu kembali tersenyum lebar. Ice skating benar-benar hidupnya.

"Kau sudah memilih baju ice skating yang akan kau pakai nanti?", Joy menggeleng.

"Mungkin aku akan menanyai Vante oppa mana yang lebih bagus", Jennie langsung berdecak kesal padanya.

"Vante Vante Vante. Nama itu terus! Kau mau sampai kapan dengannya?", protes Jennie kesal. Joy tampak berpikir... Ia bahkan sudah menyukai pria itu sejak SMP. Ini tahun ke empatnya menyukai Vante berarti.

"Jangan membuang-buang waktumu",  saran Wendy. Joy tampak terdiam...

'Mungkin mereka benar. Dan seharusnya aku menjauh secara perlahan. Mengingat keinginan konyol ibunya dan ibuku itu. Aku tidak bisa langsung menghindarinya begitu saja',

"Park Joy!", untuk pertama kalinya Vante masuk kedalam kelasnya. Melemparkan beberapa lembar kertas headline yang tertempel pada mading sekolah.

"Kau benar-benar keterlaluan!", Jennie sontak menarik Joy untuk mundur.

"Bukankah Sunbae yang keterlaluan? Kau datang dan membentak temanku!", siswa-siswa di sekitar sana mulai mengerumuni mereka. Joy meraih kertas itu dan membaca.

'Kim Vante mencoba mengkhianati Jeon Jungkook dengan niat merebut Im Nayeon',

"Atas dasar apa kau bilang ini ulahku?", tanya Joy tenang. Vante tersenyum miring dan menepuk tangannya dengan keras.

"Aku tahu sifatmu!", jawab Vante. Joy mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Benar memang ini ulahnya. Tapi ia tak mau lagi mengalah pada pemuda ini.

"Woah! Sunbae.. kau sok tahu sekali", ia merubah embel-embel oppa yang menempel bertahun-tahun pada Vante dengan kata Sunbae. Wendy dan Jennie saling bertatapan satu sama lain.

"Sok tahu katamu?! Kim Yerim! Kang Seulgi! bisa katakan padaku siapa yang menyuruh kalian?!", tanya Vante setengah berteriak.

"Uhmm itu...", tiba-tiba Nayeon dan Jungkook berdiri mencoba membubarkan kerumunan itu.

"Sudahlah. Ini bukan hal besar. Kami berdua juga tahu kau tidak ada niatan seperti itu", ucap Nayeon mencoba menenangkan Vante. Begitu juga dengan Jungkook.

"Kau sudah gila Park Joy! Kau membuatku jijik", entahlah mata Joy kini berkaca-kaca. Ia menggigit bibirnya menahan diri setengah mati. Ia tidak boleh menangis. Tidak boleh! Never!

"Aku juga jijik denganmu. Kau dengan segala arogansimu... Benar-benar menjijikan", balas Joy sengit meskipun terlihat jelas matanya berkaca-kaca. Vante terdiam untuk sesaat begitu menyadari Joy kembali menatapnya dengan ekspresi yang membuatnya tidak nyaman.

"Bagus. Jika begitu kau tak akan mendekatiku lagi seperti wanita dengan agresivitas tinggi yang terkesan murahan",

"VANTE!", bentak Nayeon kesal.

"Jangan dengarkan dia Joy!", ucap Jungkook menenangkan. Tetesan itu turun dari matanya. Oh hayolah Joy juga tidak ingin menjadi tontonan publik seperti ini. Tapi apa daya? Pertahanan dirinya hancur dan batinnya terluka.

AGONY VJOY (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang