Joy, wanita itu tersenyum cerah sambil menggerakan sebuah bolpoin pada tangan lentiknya.
"Ini", ujar Joy ramah pada seorang gadis berkemeja putih dengan celemek ditubuhnya.
"Ne! Ini matcha latte mu dan aku memasukan beberapa cookies gratis padamu. Semoga harimu menyenangkan", ujar Barista paruh waktu tersebut.
"Wah kau baik sekali! Semoga harimu juga menyenangkan", balas Joy ramah. Wanita berusia 22 tahun itu membalikan tubuhnya. Meraih ponselnya dan mengambil foto minuman beserta bonus yang ia dapatkan. Ia membalikan tubuhnya pada barista paruh waktu yang terlihat sibuk itu.
"Katakan pada bosmu aku akan membuat tokonya membludak selama beberapa hari ke depan", ucap Joy dengan ceria lalu menekan tombol upload pada story akun media sosialnya.
"Woah kau baik sekali, Onni! Bosku kebetulan ad...",
"Park Joy?", seorang wanita berambut pendek dengan poni ratanya muncul. Menyapa Joy dan memastikan bahwa tebakannya tidak salah. Joy sontak menatap kearah sumber suara itu. Keduanya saling bertatapan dan tak lama setelah itu keduanya terbahak.
Kini keduanya terduduk bersebrangan dipisahkan oleh sebuah coffee table.
"Bagaimana kabarmu?", tanya wanita berambut pendek itu. Joy sekali lagi terbahak. Menurutnya ini lucu sekali. Ia tak akan pernah mengira kejadian seperti ini akan terjadi di masa depan.
"Baik... Bagaimana denganmu Lis?", Lisa juga terlihat menahan tawanya saat ini. Keduanya rival namun entahlah begitu bertemu kembali hari ini keduanya merasa malu dengan sifat mereka di masa lalu.
"Seperti yang kau lihat. Aku jauh lebih berbakat didunia bisnis daripada Skating", Joy menatap Lisa dengan senyuman geli.
"Padahal dulu kita selalu bertengkar di sekitaran ice rink bukan?", lanjut Lisa kembali mengingatkan.
"Jangan lagi kau ingat itu hahaha. Rasanya memalukan", komentar Joy. Lisa ikut tertawa lalu ia teringat akan sesuatu.
"Ah... Aku teringat sesuatu", Joy mengangkat kedua alisnya menatap ke arah Lisa.
"Apa?",
"Ini", Lisa memberikan sebuah kartu berukuran cukup besar dan tebal. Wanita berambut pendek itu tersenyum penuh sipu padanya.
"Aku akan menikah Minggu depan. Datanglah bersama dengan pacarmu", Joy membulatkan matanya tidak percaya. Usia 22 terlalu muda untuk sebuah pernikahan, menurutnya.
"Kenapa buru-buru sekali?", tanya Joy sambil membuka lembaran undangan itu.
"Oh Sehun?! Senior angkatan Chanyeol oppa?", tanya Joy lagi setelah terkaget membaca nama sang mempelai pria. Lisa mengangguk dan tersenyum malu.
"Bagaimana bisa? Ehm maksudku kenapa buru-buru sekali?",
"Aish! Ya karna kebodohannya. Ia memakai pengaman yang robek ternyata. Entah bagaimana cara ia memakainya. Bar-bar sekali", Joy membuka mulutnya tak percaya. Lisa sefrontal ini. Dan ini menarik...
Setidaknya Joy mendapat sedikit edukasi seks dari Lisa yang ternyata tengah mengandung dari sebuah ketidak sengajaan.
......................................................................
Joy melihat kearah ayah dan ibunya yang sibuk bercengkrama dengan tuan dan nyonya Kim. Ia merasa seperti seekor nyamuk diantara pasangan-pasangan tua yang masih saja mesra.
"Makanan akan tersaji sebentar lagi. Bibi Han sedang mengambil daging marinasi yang akan kita panggang juga. Mau minum wine dulu?", tawar nyonya Kim alias calon mertua Joy.
"Tentu saja! Tawaran yang bagus!", jawab ibunya Joy.
"A.. bolehkah aku ke arah kolam?", nyonya dan tuan Kim sontak mengangguk memperbolehkan. Mengingat Joy suka sekali sudut rumahnya yang satu itu.
Joy menatap kesal sesekali pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya itu. Sesekali ia mengumpat karna Chanyeol belum juga menunjukan diri.
"Sayang!", Joy memekik kaget begitu merasakan sepasang tangan memeluk pinggangnya erat. Bahkan Joy belum sampai kearah kolam berenang tersebut padahal ia berniat menceburkan kakinya didalam sana sambil menunggu Chanyeol. Joy bernafas lega begitu mengenali aroma tubuh prianya lalu tangan lentiknya mencubit ujung hidung prianya yang menunduk untuk menatap wajah cantiknya itu.
"Aku kaget, oppa!", protes Joy manja. Chanyeol terkekeh pada Joy lalu mencium pipi wanitanya selama beberapa detik.
"Joy",
"Hm?", jawab Joy sambil menatap wajah kekasihnya lekat-lekat dan mengelus rahang Chanyeol lembut.
"Mau berciuman?", tanya Chanyeol. Joy tertawa pelan dengan rona merah diwajahnya. Oh hayolah. Chanyeol biasanya langsung melumat bibirnya tanpa aba-aba.
"Boleh saja. Berapa lama?", tanya Joy dengan senyum menggodanya. Chanyeol terkekeh lalu menempelkan kedua kening mereka. Ujung hidung keduanya bahkan sudah bersentuhan.
"3 menit", jawab Chanyeol.
"1 menit", tawar Joy. Chanyeol menggeleng.
"5 menit", Joy tampak ingin mengucapkan kalimat antisipasinya. Namun belum sempat ia mengucapkan itu ia dapat merasakan bibirnya mulai diraup oleh bibir milik kekasihnya. Joy memejamkan matanya dan mulai mengalungkan tangannya pada leher milik Chanyeol. Joy mulai membalas lumatan Chanyeol. Satu kali. Dua kali dan...
"YYA!!!!", ciuman keduanya terlepas dan dengan refleks mencari sumber suara teriakan itu. Dan pada detik berikutnya Joy terdiam. Mata indah miliknya membulat dan mulutnya terbuka tanpa sadar.
"Vante oppa", panggilnya pelan.
......................................................................
Disinilah ketiganya saat ini. Ketiganya terduduk santai pada kursi teras belakang dengan sebuah meja di tengahnya.
"Haruskah kau berteriak seperti tadi?", protes Chanyeol kesal sambil menyerahkan sekaleng bir pada Vante. Vante menatap Chanyeol datar.
"Wajar jika aku panik, Husky ku terlepas begitu saja. Bagaimana jika ia berlari kearah kalian dan menggigit salah satu dari kalian?", tanya Vante. Joy mengernyitkan keningnya.
"Kiky tidak akan sembarangan menggigit aku ataupun Chanyeol oppa. Kami mengenalnya sejak ia masih bayi",
"Bisa saja Kiky lupa padamu kan?", ujar Vante asal. Joy tampak berpikir lagi.
"Kau menganggu moment berciumanku", protes Chanyeol dengan tatapan mematikannya pada Vante. Vante tersenyum miring kearah Chanyeol.
"Apa kalian hanya sampai batas berciuman saja?", tanya Vante tiba-tiba.
"Yaps! Kami berpacaran secara sehat", jawab Joy penuh kepercayaan diri. Vante menganggukan kepalanya seolah-olah mengerti meskipun Chanyeol dapat melihat tatapan meremehkan dari adiknya itu.
"Chanyeol Hyung bisa menahan diri sebegininya? Kau yakin Joy?", Chanyeol mengepalkan kedua tangannya tanpa sadar. Rasanya adiknya menyebalkan sekali saat ini.
"Tentu. Ia tidak sepertimu yang suka bergonta-ganti pasangan kan? Bahkan kudengar, kau juga meniduri istri orang", balas Joy dengan berani. Chanyeol sontak melonggarkan kepalan tangannya. Bahkan ia tersenyum puas saat ini karna Joy membelanya.
"Bukankah dulu kau juga salah satu gadis yang ingin sekali ku tiduri?"
'DEG!'
TBC
.............................................................Nah... Author mau nanya sebenarnya kalian lebih suka ada NC gitu atau NC dikit aja? Kalian lebih nyaman dengan yang bagaimana?
Jangan lupa vote n komen nya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
AGONY VJOY (M)
RomanceKisah bagaimana senyuman secerah matahari itu memudar tergantikan dengan awan mendung yang perlahan-lahan menyelimuti senyuman itu dan membuat hujan yang perlahan menetes dari mata indah wanita itu. Tanpa tahu kapan hujan itu akan berhenti.