⊱ ── ❛ 𝙴 𝚃 𝙴 𝚁 𝙽 𝙰 𝙻 ❜ ── ⊰
Wilona memasuki kamarnya dengan mata sembab, pakaian serba hitamnya juga telah kotor karna berjam jam memeluk tanah. Tidak berbeda jauh dengan Haikal, pemuda itu tampak lesu serta matanya memerah
"Are you okay?" Naje yang awalnya rebahan diranjang langsung duduk saat melihat Wilona masuk kamar
Gadis itu menatap Naje sekilas lalu menggeleng
"Saya boleh tanya sesuatu?" Pemuda tersebut menepuk tempat kosong disebelahnya, mengisyaratkan Wilona agar duduk disitu
Wilona pun berjalan mendekat dan duduk disamping suaminya "Boleh saya tau dia siapa?" Naje menunjuk satu orang yang berada difoto, wanita itu persis seperti bundanya
"Ah ini" wajah yang awalnya tampak murung, kini tergantikan oleh senyum saat melihat foto yang dipegang Naje
Wilona mengambil alih foto tersebut "Ini bunda Yumna, beliau bidan yang ngebantuin mama ngelahirin aku. Tapi sudah lama banget aku gak ngelihat beliau, semoga masih sehat-sehat aja deh"
Naje terkejut "Dunia benar-benar sempit sekali"
Senyuman tak luput dari wajah cantik Wilona, tangan mungilnya mengusap kaca bingkai yang mulai buram tersebut
"Dia gak baik-baik aja" lanjut Naje membuat Wilona mengerutkan kening
"Maksudnya? kamu kenal juga?"
Naje mengangguk sambil tersenyum. Baru pertama kali Wilona melihat senyuman tulus dari wajah pemuda itu "Kenal. Sangat kenal" jawab Naje
"Apa jangan-jangan beliau bidan yang ngelahirin kamu juga?" tanya wilona antusias, dalam sekejap ia melupakan kesedihannya
Naje menggeleng "Bidan yang bantu persalinan mama kamu itu adalah bunda saya Wilona. Sumber kebahagiaan saya"
"Beneran? kok waktu resepsi aku gak ngelihat ya? sudah lama sejak SD aku gak ngelihat bunda Yumna"
Naje menghembuskan nafasnya gusar "Mau saya ceritain? tapi akan saya ceritakan secara singkat, agar mudah dipahami"
Wilona mengangguk dan bergeser lebih dekat agar bisa mendengar jelas cerita Naje. Pemuda itu menatap wajah kecil Wilona, matanya fokus melihat mata sembab gadis tersebut sebelum bercerita
"Kamu tau kan bunda itu seorang bidan? kejadiannya 2012, waktu saya mau naik kelas satu SMP kalau tidak salah. Bunda dibunuh sama salah satu suami pasien yang melahirkan anak kembar, alasannya karna bunda hanya bisa menyelamatkan bayi perempuan pasien ini, dan bayi laki-lakinya memang sudah meninggal sejak dalam kandungan, tapi malah bunda yang kena serang"
Pemuda itu memperbaiki posisi duduknya agar lebih nyaman sebelum melanjutkan ceritanya
"Bunda dibacok dari belakang, terus dilempar dari lantai dua belas seolah-olah bunda bunuh diri. Karna kejadian itu juga saya tidak suka anak kecil walaupun saya pernah menjadi anak kecil"
Wilona tercengang. Gadis itu segera mengambil tumpukan novel dari jejeran rak bukunya. Disetiap selipan novel ada surat dari Yumna "Ini semua dari bunda"
Dulu setiap pulang sekolah, Wilona dan Haikal selalu dititipkan ke rumah ibunya Yumna. Oma, karna Theresa sibuk menjaga toko, dan Brandon sibuk urusan kantor
Setiap ingin pulang, Yumna selalu memberi surat untuk Wilona, dan coklat untuk Haikal. Alasannya karna Wilona sejak kecil minat bacanya sangat tinggi, sedangkan Haikal dulu suka sekali dengan coklat
![](https://img.wattpad.com/cover/307872446-288-k94605.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal || Whitory
Fanfiction[ON GOING] Kalau kata Raditya Dika "Cinta yang terlalu lama dipendam biasanya jadi penyesalan" mungkin itu yang dirasakan Najendra saat Wilona sudah pergi dari kehidupannya dan dia mulai menyadari perasaan cinta yang ternyata sudah lama ia pendam