⊱ ── ❛ 𝙴 𝚃 𝙴 𝚁 𝙽 𝙰 𝙻 ❜ ── ⊰
Setelah kepulangan mereka dari panti asuhan tadi, Naje mengajak Wilona pergi ke apartemen Rakha, hanya sekadar untuk mampir dan mungkin berbincang-bincang
Keheningan dalam perjalanan membuat Wilona mau tak mau dan selalu menjadi pembuka pembicaraan
"Eumm, tadi kamu bilang kalau bunda dulu bisa bahasa isyarat juga kan? bunda belajar dari mana kalau boleh tau?"
Pemuda yang mulanya fokus dengan jalanan didepannya kini mengalihkan atensinya sejenak menatap Wilona "Waktu masih kuliah bunda seorang sukarelawan setau saya, bunda ngerasa sulit untuk berkomunikasi sama anak-anak, orang dewasa yang tunawicara atau tunarungu. Jadi bunda memutuskan untuk les bahasa isyarat, kadang juga belajar sendiri dari buku-buku yang dibeli"
Wilona yang mendengar hanya mengangguk kecil, membayangan selembut dan setulus apa hati bunda
Kedua ujung bibir tipis Naje terangkat, ia selalu merasa bahagia jika sudah bicara tentang bunda nya
Hingga akhirnya keheningan kembali tercipta, Wilona juga bingung ingin membahas apa lagi, gadis itu sudah mati topik
Namun tiba-tiba Naje mengucapkan sebuah kalimat yang membuat Wilona mengerutkan alis "Kalau boleh jujur, setiap saya melihat sifat dan kepribadian kamu, saya selalu teringat bunda. Aneh bukan? saya sendiri juga bingung. Setiap saya melihat kamu melakukan sesuatu, spontan batin saya mengatakan kalau kamu benar-benar mirip bunda"
Mata indah milik sang gadis menatap pemuda yang tengah menyetir, rahang tegas serta alis tebal yang tak luput dari pandangan Wilona
"Engga aneh kok, aku juga kadang suka gitu tau. Mungkin first impression kali ya?"
Naje menggeleng "First impression itu kesan pertama kita kepada seseorang Wilona, lagi pula kesan pertama saya saat bertemu kamu bukan seperti itu"
Wilona mengedikkan bahu "Takdir mungkin. Tapi kalau kamu ngira aku baik, tulus seperti bunda kamu salah besar Na, soalnya aku ga sebaik bunda" suara pelan yang masih bisa didengar sangat jelas oleh pendengaran Naje membuat pemuda yang tengah menyetir itu mengangguk setuju
⊱ ── ❛ 𝙴 𝚃 𝙴 𝚁 𝙽 𝙰 𝙻 ❜ ── ⊰
Sedangkan di gedung tempat Satria bekerja, ada gadis yang ingin menemui seseorang
"Halo om, selamat siang" Ailyn tersenyum ketika bertemu Satria di lobi
Pria yang disapa ikut tersenyum "Eh? ini anu ya, aduh siapa sih namanya saya lupa" Satria mengusap pelan pangkal hidungnya sambil memikirkan nama gadis dihadapannya saat ini
"Ailyn om, Caitlyn pacarnya Najendra. Naje nya ada om?" gadis itu memperkenalkan dirinya sekaligus bertanya tanpa basa basi membuat Satria terkejut
Satria menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Tadi dia nelpon saya, katanya mau ke panti sama istrinya"
Kini giliran gadis tersebut yang terkejut, raut wajahnya berubah menjadi bingung "Istri? om gak salah? mungkin maksudnya calon istri Naje itu ya saya" jawab Ailyn dengan penuh percaya diri
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal || Whitory
Фанфик[ON GOING] Kalau kata Raditya Dika "Cinta yang terlalu lama dipendam biasanya jadi penyesalan" mungkin itu yang dirasakan Najendra saat Wilona sudah pergi dari kehidupannya dan dia mulai menyadari perasaan cinta yang ternyata sudah lama ia pendam