⊱ ── ❛ 𝙴 𝚃 𝙴 𝚁 𝙽 𝙰 𝙻 ❜ ── ⊰
Pemuda yang masih lengkap dengan setelan tuxedo berwarna hitam putih itu merebahkan dirinya diatas sofa seraya menghela nafas berat, surai hitam legam miliknya juga basah oleh keringat. Pemuda itu benar-benar terlihat sangat lelah
"Mandi dulu, udah aku siapin air angetnya di bathtub. Kalau mau makan, di dapur ada ayam goreng yang dibuat bibi habis resepsi tadi" ucap seorang gadis dengan rambut pirang yang dicepol asal
Pemuda bernama Naje tersebut menoleh sekilas menatap wajah gadis yang baru saja ia nikahi dan kembali membuang muka sambil berdecih "Berisik!"
Wilona yang mendengar hanya mampu menggelengkan kepalanya "Mandi sana, ini hampir tengah malem"
"Terserah saya" Naje berdiri dan melepas dasinya dengan kasar, pemuda itu berjalan menghampiri istrinya dan membisikan sesuatu
"Jangan pernah jatuh cinta sama saya. Saya brengsek"
Wilona tersenyum kecil, ingin sekali ia berteriak dihadapan Naje dengan lantang mengatakan bahwa pemuda itu sangat kepedean. Namun ia urungkan mengingat bahwa pemuda gila dihadapannya ini adalah suaminya
Ia sudah berjanji dengan dirinya sendiri untuk menghormati suaminya bagaimana pun juga
Alhasil, gadis besurai pirang itu hanya menggangguk "Iya, untuk sekarang enggak. Tapi gak tau nanti"
Alis tebal Naje berkerut "Up to you. Ya kalau bisa jangan pernah, nanti saya buat kamu benci sama saya"
"Ya mana aku tau?! Tuhan kan maha membolak balikkan hati manusia, bisa aja nanti kamu yang malah suka sama aku" jawab Wilona kesal. Demi Tuhan ia sudah mengomel dalam hati mengapa bisa ia menikah dengan orang seperti ini
Naje juga sebenarnya sedikit setuju dengan apa yang dikatakan Wilona tadi, bahwa Tuhan maha membolak balikkan hati manusia. Tapi karna gengsi pemuda itu yang tingginya melebihi langit ketujuh, maka ia hanya bisa diam dan meninggalkan istrinya
"Saya mau mandi" ucap Naje tanpa sadar
Wilona yang sedang memainkan ponselnya lantas menatap Naje dengan wajah kebingungan "Iyaa? ya mandi aja, udah aku siapin kok" jawab gadis itu dengan lembut
"Siapa yang ngomong sama kamu, orang saya bergumam dengan diri saya sendiri" lagi-lagi Wilona hanya bisa bersabar, ini baru hari pertama menjadi istri seorang Najendra alastair dewangga
Naje melepas seluruh pakaian atasnya didalam kamar dan melemparkan tuxedo beserta kemeja yang ia kenakan ke arah Wilona
Wilona yang tidak siap pun langsung terkejut saat tumpukan baju itu mengenai dadanya, gadis itu menunduk guna mengambil pakaian milik Naje yang terjatuh ke lantai dan segera membawanya masuk ke dalam mesin cuci
Sedangkan didalam kamar mandi sana, Naje terlihat merendam seluruh tubuhnya di bathtub. Mata serta bulu mata indah milik pemuda itu terpejam, memikirkan sesuatu
Tiba-tiba ia memikirkan ucapan Wilona tadi "Saya gak mungkin kan jatuh cinta sama dia? ya tidak lah dasar bodoh! tinggal buat gadis itu benci sama saya dan kita tidak akan saling mencintai" Ia bertanya sekaligus menjawab pertanyaannya sendiri
⊱ ── ❛ 𝙴 𝚃 𝙴 𝚁 𝙽 𝙰 𝙻 ❜ ── ⊰
"Langsung kerja?" tanya Wilona yang sedang memasak, ia melihat Naje menuruni tangga lengkap dengan pakaian formalnya
"Ya bisa kamu lihat sendiri kan? kamu tidak ada hak mengatur urusan kehidupan pribadi saya dan begitu juga sebaliknya. Kita bebas mau melakukan apa saja, saya tidak peduli" jawab Naje sambil memasang sepatu
![](https://img.wattpad.com/cover/307872446-288-k94605.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal || Whitory
Fanfic[ON GOING] Kalau kata Raditya Dika "Cinta yang terlalu lama dipendam biasanya jadi penyesalan" mungkin itu yang dirasakan Najendra saat Wilona sudah pergi dari kehidupannya dan dia mulai menyadari perasaan cinta yang ternyata sudah lama ia pendam