Assalamualaikum
Hay Ini cerita pertama aku ya
Jadi maaf kalau ada nama tokoh alur dll yang sama, aku minta maaf bukan maksud mau plagiat tapi ini hasil dari pemikiran aku sendiri loh:)Udah Follow akun wp aku kan?, Kalau belum
Follow dulu lahYaudah, Happy Reading ❤️
Semoga suka, aamiin
••••
♞
'awalan kisah yang akan dimulai dengan tertatih'
•••05:30 WIB. Keisya sudah siap dengan balutan seragam sekolah nya, dia berdiri didepan cermin yang hanya mampu menampung setengah badannya saja. Dan membiarkan rambut nya tergerai bebas Sepinggan, rambut yang indah berwarna hitam kecoklatan .
Keisya menatap dirinya dipantulan cermin "huh...semangat kei satu tahun lagi kamu lulus" ujar keisya menyemangati diri nya sendiri.
Keisya mengambil tasnya yang ada di atas kasur, kasur yang tidak terlalu besar namun cukup untuk dirinya sendiri.
Ia tinggal dirumah yang sederhana tidak terlalu besar namun cukup untuk ia dan ibunya, kamar yang hanya ada dua dapur dan ruang tengah yang tidak terlalu luas, halaman yang banyak ditumbuhi bunga. Meskipun rumah keisya tidak besar namun ia merawatnya dengan baik.
Keisya hanya tinggal bersama ibu nya saja, hidup tidak mewah namun ia bersyukur masih bisa berteduh untuk menghindari hujan dan teriknya matahari. Ayah? Keisya tidak tahu kemana ayahnya pergi, selama 6tahun keisya diurus oleh ibunya sendiri.
Dia keluar dari kamar, menuju kamar ibu nya. Dan dia membuka pintu kamar ibu nya, keisya melihat ibunya yang sedang melamun itu. "Bu". panggil keisya pelan.
Arisya Sintia. adalah ibu keisya yang merawatnya sendiri selama enam tahun ini, tanpa seorang pendamping dan, hidup yang di cukup- cukup kan. Namun itu tak urung membuat arisya mencari pendamping hidup yang baru.
Arisya yang terkejut pun buru buru menghapus jejak air matanya dan langsung menghadap keisya "ah iya, kamu udah siap sama seragam sekolah sayang?" tanya arisya masih dengan suara yang bergetar.
"Iya bu. Em ibu kenapa nangis inget ayah lagi?" tanya keisya pelan.
"Enggak kok sayang" jawab arisya.
"Ibu, jangan mikirin ayah lagi ya" ujar keisya .
"Iya, ibu enggak mikirin ayah kamu lagi kok," ujar arisya sambil tersenyum lembut.
"Janji jangan nangis lagi ya" ujar keisya.
"Iya sayang ya udah yuk kita sarapan dulu" ujar arisya.
"Iya bu" jawab Keisya.
Mereka pun berjalan ke dapur untuk sarapan.
Mereka makan dengan hening hanya terdengar denting sendok saja di dapur .
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KEISYA [On Going]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA Ini Kisah tentang Keisya Anastasya yang hidup tidak seperti teman temannya yang lain, Dia tidak kaya dan itu menjadikannya sebagai bahan bully disekolah nya. Tapi setelah dekat dengan seseorang Algravin Andra Damaskar, yang...