CHAPTER 09

0 2 0
                                    

Assalamualaikum.

Happy reading ♡

•••

'Berusaha untuk tidak berharap pada manusia, supaya nanti tidak kecewa yang berujung membencinya.

Hai kamu, mari duduk di sini. Memperbincangkan tentang mimpi, dan mendiskusikan tentang duniawi yang selalu berlari tanpa henti'.

•••

ALGRAVIN menatap Alexa dan yang lainnya dengan datar, dan nafas yang naik turun akibat sedang menahan emosi yang berkobar dalam dirinya.

Entah kerasukan setan jenis apa Algravin saat ini, tumben sekali ia ingin membela keisya, ntahlah.

Algravin menghampiri keisya dan membawa kedalam gendongnya ala bridal style, seketika itu membuat Seisi kantin heboh melihat pemandangan yang tidak pernah terjadi.

Keisya pun sama terkejutnya, apakah ia sedang bermimpi?.

Keisya berulang kali mengerjapkan matanya namun nihil ini sungguhan ia sedang tidak bermimpi.

'astaga itu beneran woy si cupu digendong sama Algravin'

'Ini mimpi kah yaaaaa'

'ya ampun pengen juga digendong sama ayang tampan kuuuu'

Begitulah kira-kira jeritan para kaum hawa yang melihat adegan langka ini.

"Wih, si kulkas sudah beraksi nih". Ujar Danu bersuara dan itu mendapat tatapan tak percaya dari kedua temannya.

Gilang mengangguk, dan berkata. "Gak sabar gw mau punya Bu bos''. Ujar Gilang senang dengan kekehan diakhiri kalimatnya.

"Emang dia sudah mulai bisa ngelupain masa lalunya?". Tanya elvino.

Dan itu berhasil membuat Danu dan Gilang ter diam saling melirik satu sama lain, lalu menoleh kearah luar kantin dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Jangan sampai, Algravin mencintai dua hati sekaligus dalam satu hati".

***

Keisya tidak pernah membayangkan jika dirinya akan digendong Algravin seperti ini, ia hanya mampu menyembunyikan wajahnya dalam dada bidang Algravin.

Menahan malu dan menghindari tatapan tak suka dari siswi yang sedang berada dilorong kelas mereka.

Algravin menatap lurus ke depan dengan tatapan dingin dan datar, tak menghiraukan tatapan siswa siswi yang melihatnya yang sedang menggendong keisya dengan tatapan cengo mereka.

Algravin membuka pintu UKS dan mendudukkan tubuh mungil keisya diatas ranjang UKS, ia mengambil kotak P3K.

Menghampiri keisya yang hanya melihat gerak-gerik nya sedari tadi. Ia mendudukkan dirinya dikursi yang berada disampaing ranjang UKS dan membuka kotak tersebut.

"Gak usah Al, biar aku aja". Ujar keisya gugup sambil menundukkan kepalanya saat ia melihat tangan besar milik Algravin membuka salep yang ingin dioleskan pada pipinya. 

KEISYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang