Assalamualaikum
Happy reading♡
•••
♞'Bisikan angin mengelus pelan pipi ini
Senja sudah mulai menutup diriorang-orang bahkan tidak menyadari akan kesepian ini, dan seakan-akan mereka menganggap remeh semua ini'.
•••
KEISYA terbangun oleh suara bising yang ia dengar dari luar ruangan.
keisya perlahan mencoba membuka mata, dan hal yang pertama kali ia lihat adalah hitam, ruangan yang serba hitam.
Dimana dirinya sekarang ! .
Ia melirik pergelangan tangan dan kaki nya yang sudah terikat oleh tali, ingin berteriak percuma saja mulut nya sudah tertempel oleh lakban.
"Bunda tolongin keisya hiks". Batinnya menjerit takut.
Saat sedang sibuk mencari cara agar dapat melepaskan ikatan ditangan nya, ia mendengar seseorang yang baru saja membuka pintu.
"Sudah bangun sayang?". Tanya seorang cowok yang baru saja membuka pintu itu berjalan mendekat ke arah keisya.
"Bunda... keisya takut".
Cowok tersebut mensejajarkan tubuhnya dengan keisya yang tengah duduk di kursi itu dengan berjongkok mengelus pipi keisya.
"Kenapa hm? Jangan nangis dong". Cowok tersebut menghapus air mata yang terus mengalir diwajah keisya dengan sedikit kasar.
Keisya menghindar, menjauhkan wajahnya dari tangan cowok tersebut sambil memberontak.
"Jangan gitu sayang, gak bakal bisa lepas meskipun lo berontak". cowok itu terkekeh pelan.
Lalu cowok tersebut berdiri sembari terlihat sedang mengambil ponsel dari jaket kulit hitamnya.
"Dar, beres kan?". Tanya cowok tersebut setelah berhasil menghubungi orang yang berada disambungan telepon.
"Beres. Tenang aja". Jawab seorang cowok diseberang telpon itu.
" Ya udah, lo yang atur ntar malem".
"Aman".
"Huft... gak sabar gw lihat brengsek itu hancur".
"Sama, dia harus ngerasain apa yang adek lo rasain".
Hanya sebatas itu percakapan yang ditangkap oleh keisya selebihnya hanya pembahasan biasa saja.
Dengan masih mengeluarkan air mata, keisya menatap ke arah cowok itu dengan tatapan bertanya tanya.
Apa tujuan cowok itu menyekap dirinya? Pentingkah? Atau mau dijual?! Astaga apa ada orang yang ingin membeli dirinya?.
Gelisah, cemas, takut bercampur menjadi satu didalam hati keisya.
Apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini.
Tolong selamatkan dirinya dari suasana ini! Andai saja ia mempunyai silap mata menghilangkan diri, mungkin dirinya tidak gelisah-gelisah amat.Hah! Sudahlah itu hanya ada difilm kembar botak siapa lagi jika bukan film si Upin dan Ipin yang sering ia tonton.
•••
"Al gimana?". Tanya Gilang serius.
Kini mereka ber empat yang menggunakan baju putih abu itu tengah berada di warung dekat dengan sekolah yang biasanya dijadikan sebagai tongkrongan bagi mereka yang gabut.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEISYA [On Going]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA Ini Kisah tentang Keisya Anastasya yang hidup tidak seperti teman temannya yang lain, Dia tidak kaya dan itu menjadikannya sebagai bahan bully disekolah nya. Tapi setelah dekat dengan seseorang Algravin Andra Damaskar, yang...