CHAPTER 02

23 12 6
                                    

Assalamualaikum

Jangan bosen sama cerita aku ya.

Lanjut semoga pada suka!

Belum follow akun me? Follow dulu lah.

Happy reading ♡

•••

'semua nya akan baik baik saja percaya pada-Nya, serahkan semua pada-Nya, ikuti alur yang telah ditentukan oleh-Nya. In sya Allah akan bahagia'.

Selalu bersabar untuk semua yang telah terjadi'.

•••


KINI Keisya sedang berjalan menuju gerbang sekolah nya. Kini banyak murid-murid yang sedang berbeda diparkiran sekolah ingin pulang ke rumah mereka masing-masing.

ya, sekarang memang sudah menunjukkan pukul 03.30 yang menandakan jika waktu belajar telah usai.

Keisya pulang sekolah ia langsung berjalan ke cafe, keisya mengambil sift sore sampai jam 10 malam dimana tempat dia bekerja karena jika pagi keisya sekolah.

kecuali hari minggu, pagi sampai sore jam 4 ia baru pulang kerumah, sudah dari kelas 9 ia kerja di sana. Dan untungnya dia diterima, atasannya juga sangat baik dengan keisya. Tidak menuntut apapun dari keisya.

Sesampainya di depan cafe keisya langsung masuk mengganti pakaian nya diruang ganti.

Sudah selesai mengganti baju nya dengan baju khusus karyawan cafe ini ia langsung keluar untuk melayani pengunjung disini, hari ini lumayan banyak sekali pengunjung yang datang.

"Sya kamu tolong kasih kan ini ke meja nomer sembilan ya"ucap salah satu teman kerjanya -Karina yang biasanya keisya panggil mbak rina.

"Iya mbak" jawab Keisya sopan karena disini hanya Keisya lah yang umur nya terbilang cukup muda , rata rata karyawan disini umurnya telah mencapai sembilan belas an keatas.

Keisya berjalan ke arah meja nomer sembilan, dimana lelaki duduk membelakangi keisya yang masih menggunakan baju seragam sekolah.

"ini pesanannya kak"ujar Keisya menaruh kopi ke atas meja lelaki tersebut.

"Hm" jawab cowok itu, saat cowok itu mendongak kan kepala nya ternyata itu Algravin.

Keisya langsung buru buru meninggalkan meja Algravin dan kembali ke Belakang

Sejak kapan algra sudah disini. batin keisya.

Sangking banyaknya pengunjung Keisya dan karyawan lain Sampai kelelahan bolak balik memberikan minuman ataupun dessert yang mereka pesan.

keisya duduk di kursi yang ada di dapur sambil selonjoran "capek banget". keisya sambil mengipas tangan di depan mukanya.

"Iya capek banget, ga kaya biasanya". sambung reykan yang kerap keisya panggil bang rey.

Keisya di sini sudah mereka anggap seperti adik mereka sendiri, keisya seperti mempunyai Abang, meski bukan Abang kandung tapi mereka selalu ada buat Keisya, dan terus menyemangati keisya.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. jadi sebentar lagi cafe akan ditutup.

keisya, mbak Karin dan yang lainnya mulai membersihkan cafe yang sudah sepi dari yang melap meja mengambili gelas dan piring Dessert plate yang kotor akibat cake.

KEISYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang