POV: Mesya Salathiel
Basement, Akademi Underworld"Pagi." Sambut Cody begitu aku memasuki basement Akademi Underworld. Dia yang tadinya sedang berdiri bersama Case langsung mendatangiku dengan senyum lebar. Sekilas nampak sosok Golden Retriever terbayang di wajahnya...
Saat sampai di hadapanku, Cody mendekatkan wajahnya dan berbisik. "Aku meminta Kak Gab agar kita bisa rapat di ruangannya, jadi kita tidak akan berpapasan dengan Hugon."
Senyumnya semakin lebar setelah mengatakan itu padaku. 'Apa dia ingin aku memujinya?'
"Tapi meskipun bertemu, ku pastikan dia tidak akan bisa mendekatimu." Suaranya terdengar jelas walaupun lirih, dan senyum tipis di wajahnya sedikit... 'Berbeda'. Tapi aku mengabaikan itu karena sibuk merasa puas setelah melihat Cody berubah sesuai dengan harapanku.
"Terima kasih." Jawabku dengan senyum teriklas yang pernah ku tunjukkan.
"Baiklah. Ayo ke ruangan Kak Gab." Ajak Cody sambil memberi isyarat dengan ibu jarinya. Kini senyumnya kembali seperti senyumnya yang biasa.
Saat hendak melangkah, aku bertatapan dengan Case yang daritadi bersandar di dinding. Dia menatapku dengan tatapan yang sangat... Aku tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Seolah aku adalah sesuatu yang sangat menggangu dan membuatnya mual.
'Dia pasti kesal karena aku membuat Cody babak belur...'
"Case, ayo." Ajak Cody.
"Apa kau tidak melupakan sesuatu?" Tanyanya Case sambil berjalan di sebelah Cody.
"Apa?"
"Hah... Kau janji akan ke UGD hari ini." Jawab Case.
"Aku sudah merasa baikan, jadi tidak perlu ke UGD."
Sekilas aku melihat Case kembali menghembuskan nafas panjang dan menyisir rambutnya ke belakang dengan jari. Wajahnya terlihat kesal karena Cody tidak bisa diatur.
"Auw! Case!"
Tiba-tiba Case menepuk kepala Cody. Sebenarnya tepukan itu tidak keras, tapi Cody kelihatan kesakitan dan terus menggosok kepalanya. Seakan gosokan itu bisa meredakan sakitnya.
"Pergi ke UGD." Perintah Case.
"..." Cody tidak membantah Case, tapi dia juga terlihat ragu untuk pergi. Dia kelihatan seperti sedang mempertimbangkan sesuatu, lalu matanya melirik ke arahku.
'... Apa dia tidak ingin meninggalkanku?'
Case sepertinya juga memikirkan hal yang sama denganku, karena sekarang dia menatapku dengan tatapan yang seolah mengatakan 'Dia lagi...'.
'Kalau terus seperti ini, Case bisa membenciku dan tidak mau diajak bekerja sama...'
"Kita bisa ke UGD bersama. Masih ada banyak waktu dan aku juga membutuhkan sesuatu." Jawabku. Aku sebenarnya tidak membutuhkan apa-apa, tapi akan ku manfaatkan kesempatan ini untuk menyempurnakan aktingku.
"Apa yang kau perlukan dari UGD?" Tanya Cody khawatir.
"... Aku butuh beberapa obat untuk tidur."
Aku bisa merasakan pandangan iba yang diarahkan Cody padaku saat mendengar jawaban itu, tapi dia tetap tersenyum. "Baiklah, ayo. Case apa kau ikut?"
Aku berpaling pada Case untuk mendengarkan jawabannya. Sekilas aku bisa melihat ekspresi yang sama tergambar di wajah Case. Tapi begitu mata kami bertemu, wajahnya kembali terlihat mual. Pasti tadi hanya perasaanku saja...
"Aku akan langsung ke ruangan Kak Gab." Jawabnya sambil melangkah pergi begitu saja.
"Baiklah, sampai bertemu nanti!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Underworld
Action"Saya tidak akan berbicara banyak, tujuan saya menerima undangan masuk ke Underworld Academy adalah untuk membebaskan kita seutuhnya dari Underworld. Sama seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Terima kasih." - Mesya Salathiel Setelah berhasil...