--- POV: Case Duncan ---
Tempat Parkir, Basement Perusahaan Alpha
Aku mengetuk-ngetukkan jemariku dan menyandarkan kepalaku pada headrest mobil. Tanpa sadar mataku mengikuti orang yang keluar masuk dari lift di depanku.
'13 menit lagi...' Pikirku setelah melirik ke jam. Mesya bilang dia akan menemui kami 15 menit setelah rapatnya selesai. Tapi jika saat itu dia tidak muncul... Kami harus meninggalkannya. Hal ini membuatku semakin cemas seiring bertambahnya waktu.
"Case, apa sebaiknya kita menjemput Mesya?" Tanya Cody dari bangku pengemudi di sampingku. Dia berganti posisi duduk setiap detik dan kakinya terus bergerak tanpa henti. Sepertinya ada yang lebih cemas daripada aku.
"Jangan bodoh." Gumamku. Meskipun cemas, aku yakin misi ini akan berjalan lancar. Mesya sudah merencanakannya sematang mungkin. Dia memikirkan semua jalan keluar untuk semua kemungkinan yang akan terjadi.
"Percayalah pada Mesya, misi ini tidak gagal." Kataku meyakinkan Cody dan juga diriku sendiri.
'Kecuali ada seseorang yang membocorkannya.' Kata-kata itu terbesit di benakku, bersamaan dengan wajah Hugon yang menyebalkan.
Aku teringat kejadian beberapa hari yang lalu, saat Hugon bertemu dengan Mesya. Aku yang melihat saja sangat terganggu dengan perilakunya, tapi aku lebih khawatir pada respons Cody pada Hugon. Dia bisa babak belur kalau terus melindungi Mesya.
"Ngomong-ngomong, menurutmu kenapa Hugon kembali ke markas? Bukankah liburan berkedok tugas individunya baru selesai bulan depan?"
Tok! Tok! Tok!
Ketukan di kaca mobil mengalihkan perhatianku. Seorang petugas keamanan Perusahaan Alpha berdiri di balik pintu mobilku. Aku dan Cody bertukar pandang sebelum aku menurunkan kacaku.
"Ada yang bisa kami bantu?" Tanyaku.
"Apa benar kau asisten Nona Catherine?" Petugas keamaan itu bertanya balik padaku dan aku mengiyakan pertanyaannya. "Nona Catherine meminta Anda untuk menemuinya di ruang rapat. Aku akan mengantarmu."
"Oh, baiklah." Aku menutup kembali kaca mobilku. Begitu kaca tertutup Cody langsung menginjak gas tanpa aba-aba.
"Kita ketahuan!" Aku langsung memasang kembali alat pendengarku untuk menghubungi markas. Ku lihat dari kaca spion beberapa petugas keamanan sedang mengejar kami sambil meneriakkan sesuatu.
BRAK!!!
Mobil kami terguncang karena Cody menerobos pembatas jalan untuk menghindari palang pintu keluar. Guncangan tiba-tiba itu membuat kepalaku terbentur kaca mobil, cukup keras untuk membuatku mengernyit.
Tidak hanya itu, jalan yang sempit membuat sisi kanan mobil berdempetan dengan dinding. Tidak ada jarak yang tersisa hingga kami harus merelakan spion bagian kanan dan terus mendengarkan suara gesekan yang berdecit.
Cody tidak menurunkan kecepatannya sedikit pun hingga kami keluar dari Perusahaan Alpha dan melaju di jalan raya.
"Jade kepada tim IT. Aku mengambil alih misi. Aku dan Quartz sedang menuju ke Meu. Periksa CCTV jalan untuk memastikan keadaan aman dan tidak ada yang mengikuti kami. Moon... Masih berada di Perusahaan Alpha."
"Tim IT pada Jade. Akan kami lakukan sesuai perintah."
Aku memperhatikan sekeliling dari kaca spion, sepertinya tidak ada yang mengikuti kami. Beberapa orang terlihat kaget saat melihat kondisi mobil kami.
"Quartz, cari jalan sepi agar tidak ada yang memperhatikan." Aku kembali memanggil Cody dengan code name karena sudah terhubung dengan markas. Cody hanya menjawab perintahku dengan kata 'hm'. Dia mencengram keras kemudi mobil hingga urat-urat di tangannya terlihat. Wajahnya terlihat cemas dan kesal tapi dia tidak mengatakan apa pun karena kami diawasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Underworld
Ação"Saya tidak akan berbicara banyak, tujuan saya menerima undangan masuk ke Underworld Academy adalah untuk membebaskan kita seutuhnya dari Underworld. Sama seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Terima kasih." - Mesya Salathiel Setelah berhasil...