"Kau seharusnya tidak ada di sini... Ketua Organisasi Underworld terdahulu..."
POV: Case Duncan
Basement Akademi UnderworldSebanyak apa pun aku berkedip, sosok Paman Mesias yang berdiri di depanku tidak kunjung hilang. Pria itu memiringkan kepalanya dan tersenyum padaku, wajahnya seakan mempertanyakan kenapa aku terlihat takut.
"... A-aku melihat paman... Di eksekusi di depan seluruh warga kota bersama dengan pendiri Organisasi Underworld yang lain..." Pikiranku memutar ulang peristiwa itu, di mana seluruh pendiri Underworld di eksekusi dengan wajah yang terpampang nyata. Aku bahkan bisa melihat peluru yang menembus kepala mereka, serta mata mereka yang terbelalak saat hal itu terjadi... Ingatan itu membuatku bergidik karena salah satu orang di ingatanku terlihat sangat hidup sekarang.
"Ah~ Aku juga menyaksikan eksekusi itu." Kata pria di depanku. "Orang yang menggantikanku terlihat sangat mirip denganku. Aku merasa sedikit tidak nyaman saat melihatnya tertembak."
'Kalau paman masih hidup... Apakah ini berarti... Orang itu juga masih hidup?' Wajahku memucat. Memikirkan kemungkinan terburuk di hidupku dan Cody. Tubuhku terasa dingin hanya dengan mengingatnya...
"... Tenang saja, Case. Hanya aku yang masih hidup." Paman Mesias meletakkan tangannya di bahuku. Kata-katanya membuatku merasa lebih tenang. Mungkin terlihat aneh kalau seorang anak merasa tenang saat mengetahui ayahnya benar-benar mati... Tapi memiliki ayah seperti itu tidak ada bedanya dengan hidup di neraka.
"Kau harus berterima kasih pada Mesya soal itu!" Seru Paman Mesias.
Aku hampir lupa karena Mesya hanya berdiri diam di belakangku. Banyak sekali yang ingin ku tanyakan padanya. Bagaimana dia bisa berada di ruang kontrol utama bersama dengan Ketua Organisasi Underworld dan apa hubungan mereka berdua...
"Mesya yang merencanakan semua ini. Dia benar-benar pembuat rencana yang mengagumkan!"
Mesya yang dari tadi hanya memperhatikan kami dalam diam, berjalan melewatiku dan mendekat ke Paman Mesias tanpa rasa canggung, seakan mereka sudah mengenal satu sama lain sejak lama. Paman Mesias terlihat sangat bangga padanya, sedangkan Mesya terlihat terganggu dengan sikapnya.
"Sudah lama aku ingin mengenalkan kalian berdua. Ini anakku, Mesya Salathiel Olvon. Nama Mesya diambil dari namaku dan istriku sedangkan Salathiel dan Olvon adalah nama belakang kami."
"Ayah.. Kau memberinya terlalu banyak informasi." Keluh Meysa.
Aku menatap Mesya dan Paman Mesias secara bergantian. Mereka terlihat sangat berbeda... Secara fisik maupun sikap. Aku membuka mulutku untuk mengatakan sesuatu, tapi tidak ada kata yang terucap karena terlalu banyak pertanyaan yang muncul di benakku.
"Satu lagi..." Paman Mesias meletakkan kedua tangannya di bahu Meysa. Dengan wajah bersinar dia tersenyum lebar dan melakukan deklarasi. "Mesya akan menjadi Ketua Organisasi Underworld yang baru~"
"MESYA, kau-!" Refleks aku berteriak dan meraih Mesya untuk mendapatkan penjelasan. Tapi sebelum aku melakukan itu, wakil kepala akademi yang datang entah dari mana langsung menarik tanganku dan mendorongku ke lantai dengan keras.
Seluruh emosi yang bisa ku rasakan bercampur mendengar deklarasi Paman Mesias. Perasaan kecewa menguasaiku. Aku benar-benar percaya Mesya akan mengakhiri perbuatan-perbuatan kotor Underworld dengan rencana yang dia buat. Karena itu aku dan Cody...
"CODY! Lepaskan aku! AKU HARUS MEMBUKA PINTU BASEMENT UNTUK MENYELAMATKAN CODY!" Aku bisa merasakan cengkraman wakil kepala akademi yang meregang di pergelangan tanganku. Tapi saat aku berusaha untuk lepas, dia mengencangkan cengkramannya dan menahanku dengan kakinya. "AKU TIDAK PUNYA BANYAK WAKTU!"
Aku menoleh ke arah Mesya dengan wajah putus asa. Tanpa ku sadari, mataku menjadi buram karena air mata yang menggenang. "Mesya, ku mohon..."
Mesya menatapku dengan ekspresi kosong yang selalu dia perlihatkan, ekspresi yang selalu membuatku bertanya-tanya apa yang akan dia lakukan. Tanpa mengatakan apa-apa padaku, Mesya mengalihkan pandangannya ke wakil kepala akademi. "... Ku beri waktu 3 menit untuk menyelesaikan ini."
Setelah mengatakan itu, Mesya berbalik dan berjalan masuk ke dalam ruang kontrol utama. Aku bisa merasakan seakan tubuhku terjatuh ke dalam lubang yang dalam. Aku terus meneriakkan namanya dan memohon, tapi Mesya tidak bergeming sedikit pun. Aku mulai menangis dan menggeram, mengutuk diriku sendiri karena tidak bisa melakukan apa-apa saat Cody dalam bahaya...
"Orang ini berpotensi jadi pengganggu." Sahut seseorang yang baru saja keluar dari ruang kontrol utama. Aku tidak memperdulikannya dan masih berusaha lepas dari wakil kepala akademi.
"Jangan sentuh dia, Samael. Dia milik Organisasi Pemerintah." Jawab wakil kepala akademi.
"Apa maksud-!"
"Diamlah sejenak, Case. Kalian berdua akan selamat."
Sejenak aku berhenti memberontak, tapi aku kembali menggeram pada wakil kepala akademi. "Kalian orang-orang Underworld tidak ada yang bisa dipercaya!"
"Ck, kita harus pergi sekarang, Anne." Orang bernama Samael itu kembali masuk ke ruang kontrol utama, meninggalkanku dan wakil kepala akademi yang sekarang terlihat muak dengan perilakuku.
Ku lihat tangan wakil kepala akademi yang terangkat dari ujung mataku. Beberapa menit kemudian aku merasakan pukulan keras di belakang leherku. Aku merasa mual dan pandanganku mulai berkunang-kunang...
"Dengan, Case..." Samar-samar aku mendengar suara wakil kepala akademi yang mulai melepaskanku. "... Organisasi Pemerintah akan menjelaskan semuanya..."
"Jangan terlalu membenci Mesya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Underworld
Aksiyon"Saya tidak akan berbicara banyak, tujuan saya menerima undangan masuk ke Underworld Academy adalah untuk membebaskan kita seutuhnya dari Underworld. Sama seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Terima kasih." - Mesya Salathiel Setelah berhasil...