Dua tahun yang lalu, terjadi penangkapan besar-besaran di sebuah akademi yang terkenal dengan lulusan-lulusan incaran perusahaan ternama. Diberitakan kalau akademi itu hanyalah kedok untuk memutar uang kotor yang dihasilkan oleh organisasi gelap terbesar di kota. Pemerintah sudah mencium bau busuk organisasi itu sejak beberapa tahun yang lalu dan menyelundupkan orang-orang mereka untuk mencari bukti. Semua orang yang bersangkutan dengan organisasi ini dihukum seumur hidup, kecuali tersangka utama yang melakukan tindakan bunuh diri saat sedang dikepung di kediamannya. Pemerintah akan memberikan santunan untuk orang-orang yang menjadi korban. Mereka juga menyatakan bahwa Organisasi Underworld sudah berakhir, semua bibit yang berkemungkinan untuk menciptakan organisasi baru sudah dibereskan.
"... dan begitulah berita yang beredar sekarang." Seorang wanita berkemeja putih dengan rok wrap hitam bersandar pada meja kantor yang lumayan besar. Sedangkan seseorang yang duduk di belakang meja itu terlihat sedang memperhatikan kertas putih yang ada di tangannya.
"Mereka bisa saja membuat berita lain untuk pengalihan, tapi mereka memilih untuk mencari nama..." Sahut wanita itu, kini dagunya bertopang pada tangan kirinya. Bola matanya yang berwarna biru sapphire masih terpaku pada tulisan yang ada di kertas di tangan kanannya.
"Orang-orang tidak kompeten. Kalau begini kita harus bergerak sendiri."
"Kak Anne... Kau tidak perlu melakukannya." Wanita bermata sapphire itu terlihat tidak terlalu peduli pada berita yang baru saja disampaikan padanya.
Anne yang sedang duduk di meja menyadari itu, dia sedikit mundur ke belakang untuk mencari tahu apa isi dari kertas itu. Alisnya bertaut saat dia membaca tulisan 'Dear, Mesya...' yang ada di pojok kiri kertas. "Surat?"
"Dari Natasha." Jelas Meysa. Beberapa helai rambutnya yang berwarna caramel blonde jatuh ke depan wajahnya saat dia menuduk.
"Oh, anak organisasi pemerintahan itu?" Anne akhirnya turun dari meja dan mendekati Mesya karena penasaran. Tangannya yang ramping dengan riasan kuku cat eye berwarna merah tua meraih helai rambut Mesya. Ia menyelipkan helai-helai itu ke telinga Mesya agar tidak menganggu. "Ku kira kantor pos sudah tidak beroprasi sekarang..."
"... Aku mendapatkan surat ini dari seekor burung merpati."
"Burung merpati?" Kedua alisnya semakin bertaut dan wajah Anne terlihat lebih bingung dari sebelumnya, tapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan ikut membaca surat yang ada di tangan Mesya. 'Aku tau ada yang tidak beres dengan anak itu...'
Menyadari adanya nama yang Ia kenal, Anne langsung melompati beberapa kalimat dan membacanya. "Wow, Case diserahi sebuah tim di organisasi pemerintah sekarang?" Serunya, ada sedikit perasaan senang tergambar di suaranya. "Sebenarnya totalitas Case dalam melakukan misi-misinya sangat mirip dengan ayahnya, tapi aku yakin dia tidak akan senang mendengar itu..."
Melihat nama Case tertera di sana, membuat Anne mencari nama lain yang dia kenali. Sayangnya berita tentang Cody tidak terlihat begitu baik...
'... Sudah dua tahun berlalu tapi kondisinya tidak kunjung membaik.' Pikirnya dalam hati. Mata di balik kacamata berbingkai emasnya melirik pada Mesya, mencari tahu apa yang Mesya pikirkan saat membaca berita tentang Cody. Ia sudah menduga ini, tapi dia sedikit kasihan pada Cody saat melihat wajah datar Mesya.
"Apa kau tidak mau mengunjunginya?" Tanya Anne.
"Belum waktunya aku berkujung ke organisasi pemerintah."
Anne tersenyum mendengar perkataan Mesya. Dia memang terlihat tidak peduli, tapi Anne tahu kata-kata itu berarti Mesya akan pergi ke sana dalam waktu dekat.
Tut!
Sebuah jendela kecil terbuka di layar monitor Mesya, terlihat sebuah nama dan animasi gelombang suara muncul di sana. "Ketua, pesuruh anggota kerajaan memesan sebuah Welsh Rabbit dengan daging kelinci muda." Pesanan yang dikatakan pemuda dibalik suara itu adalah sebuah kode yang hanya diketahui orang-orang terpilih, dan kode itu akan berganti dalam kurun waktu tertentu.
"Sudah lama kita tidak mendapat pekerjaan dari anggota kerajaan. Mereka selalu membeli jasa kita dengan nominal yang luar biasa!" Sebagai tangan kanan Mesya yang juga mengurus keuangan organisasi, tentu saja klien-klien dengan kantong tebal membuatnya lebih bersemangat dari pada biasanya. Anne langsung memasang topeng hitam setengah wajah untuk menutupi matanya dan merapikan bajunya.
"Tentu saja, mereka harus membayar sesuai dengan resiko yang kita terima." Mesya mengingat misi dari anggota kerajaan yang diterima oleh ayahnya beberapa tahun silam. Membunuh seorang anggota kerajaan dan menyamarkannya sebagai kecelakaan bukan hal yang mudah...
Beberapa menit kemudian seseorang masuk ke ruangan. Mesya tersenyum seakan dia sangat menantikan orang itu, sedangkan matanya yang tertutup topeng mengamati orang itu dengan seksama.
"Selamat datang." Sambut Kak Anne sambil mempersilahkan orang itu untuk duduk di sofa.
Mesya beranjak dari kursinya dan duduk besebrangan dengan orang itu. Dengan senyum yang masih terukir di wajahnya, Mesya bertanya.
"Permintaan apa yang membuatmu datang ke Underworld?"
_________________________________________________________
Selesaiii~!!! T-T
Next bakal ada side story, jadi author note-nya bakal ku bikin setelahnya~
Thank u udah nemenin sampe sekarang <3
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Underworld
Action"Saya tidak akan berbicara banyak, tujuan saya menerima undangan masuk ke Underworld Academy adalah untuk membebaskan kita seutuhnya dari Underworld. Sama seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Terima kasih." - Mesya Salathiel Setelah berhasil...