--- Mesya Salathiel's POV ---
"Dia melihat wajahku."
"Apa?! Bagaimana bisa?!" Teriak code:jade di sebelahku. Wajahnya terlihat frustasi.
"A-aku melepas masker gasku karena kesulitan bernafas. Aku panik!" Balas Cody dari balik earphone.
'Menunjukkan wajah saat misi. Tim ini benar-benar belum siap.' Pikirku. Memang kejadian ini terjadi karena aku tidak memperhatikan layar monitor, tapi tetap saja... Tidak seharusnya dia membuka masker gasnya hanya karena sesak.
"Code:quartz, bunuh pegawai itu." Kataku menyela kepanikan mereka berdua.
"Tu-tunggu. Apa tidak ada cara lain? Aku tidak bisa!" Jawab Cody dengan nada bicara yang tidak beraturan.
"Dia sudah melihat wajahmu. Kita tidak bisa membiarkannya hidup."
"Ta-tapi-"
"Code:jade, gantikan aku mengawasi monitor. Perhatikan setiap kamera keamanan di lantai 2, 3 dan 4." Kataku sambil berjalan pergi.
"Kau mau ke mana?"
"Menyelesaikan misi ini." Aku keluar dari Ruang Pengawas dan berjalan ke tangga darurat, tempat di mana Cody berada.
Klek
Cody langsung berpaling dengan cepat ke arahku. Wajahnya pucat karena kaget. Dan dia masih belum memakai masker gasnya...
"Me- code:moon, kenapa kau meninggalkan Ruang Pengawas?" Tanya Cody. Dia terlalu panik sampai hampir memanggilku dengan nama asli.
Aku tidak menjawab pertanyaan Cody dan melirik ke arah seorang wanita berpakaian rapi yang terkulai di depannya.
"Code:jade, beritahu aku di mana ruangan terdekat yang tidak memiliki kamera keamanan dan paling tidak mungkin dibuka oleh semua pegawai yang masih ada di sini." Kataku sambil berjongkok di dekat pegawai yang terkulai itu.
"... Ada satu ruangan yang menyimpan alat kebersihan di lantai 2. Ruangan itu berada tepat di samping kanan pintu tangga darurat."
"Bagus." Aku mengambil sebuah jarum beracun dari sol boots-ku dan siap menusuk pegawai di depanku, tapi Cody menahan pergelangan tanganku.
"Mesya! Apa yang kau lakukan?!" Cody melihatku dengan wajah tidak percaya.
"Panggil aku code:moon, kita sedang dalam misi. Aku sedang menggantikanmu untuk membunuhnya." Jawabku sambil menarik pergelangan tanganku, tapi usahaku tidak berhasil.
"Kau tidak boleh membunuh orang semudah itu!"
"Meskipun aku tidak membunuhnya sekarang, orang dari organisasi akan datang untuk membunuhnya nanti. Lalu... Mungkin kita akan dihukum karena lalai saat menjalankan misi."
Begitu mendengar kata hukuman, cengkraman Cody langsung meregang. Tapi dia masih belum melepaskan tanganku. Dia menatapku dengan raut wajah yang tidak bisa ku deskripsikan. Sebenarnya aku tidak tahu pasti kami akan diberi hukuman atau tidak, tapi sepertinya perkataanku benar.
"Code:moon." Tiba-tiba aku mendengar suara seorang wanita memanggilku dari baik earphone, suara penanggung jawab tim kami. "Berhenti, kau tidak perlu membunuhnya."
Aku tersenyum begitu mendengar perintah penanggung jawab. "Apa sandiwaranya selesai sampai di sini?"
"Sandiwara?" Tanya Cody dengan wajah bingung.
"Sepertinya kami terlalu meremehkanmu code:moon. Tim A, batalkan misi dan segera kembali kemari."
--- TIMESKIP ---
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Underworld
Aksiyon"Saya tidak akan berbicara banyak, tujuan saya menerima undangan masuk ke Underworld Academy adalah untuk membebaskan kita seutuhnya dari Underworld. Sama seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Terima kasih." - Mesya Salathiel Setelah berhasil...