POV: Case Duncan
Dor! Dor! Dor! Dor!
Suara tembakan yang bertubi-tubi terdengar begitu aku memasuki ruang latihan. Aku menatap ke tempat Mesya biasanya berlatih menembak, tapi bukan sosok Mesya yang sedang berdiri di sana.
'Apa dia masih sakit? Biasanya dia datang lebih awal agar bisa berlatih di situ...' Pikirku sambil meletakkan tasku di samping Cody yang langsung duduk.
"Jade, Quartz~"
Aku menoleh ke arah suara genit yang memanggil kami, dan mendapati pelatih yang sedang berlari kecil menghampiri kami. Suara genitnya sangat berlawanan dengan otot-otot yang menonjol dibalik tank top abu-abunya.
"Apa kalian tahu di mana Moon?" Tanyanya.
"Moon sedang menjalankan misi individu." Jawab Cody.
'Bagaimana bocah ini bisa tau?'
"Benarkah? Gaby tidak memberi tahuku apa-apa..."
"Mungkin Kak Gab lupa. Dia terlihat sangat buru-buru tadi." Jelas Cody.
"Buru-buru? Ke mana? Setahuku Gaby tidak punya tugas penting..." Tanya pelatih bingung.
"Aku tidak tahu. Aku tidak sempat bertanya."
"Hah... Aku jarang sekali mengobrol dengan Gaby akhir-akhir ini. Dia terus menyendiri untuk menelepon seseorang." Pelatih terdiam dan tidak melanjutkan omongannya. Wajahnya yang sedang berpikir tiba-tiba berubah menjadi terkejut. Ia menutupi mulutnya seperti ibu-ibu yang baru saja mendapatkan gosip terkini.
"Ku rasa aku tahu kenapa~" Katanya dengan nada menggoda. "Okay! Sekarang kalian bersiaplah, kita akan mulai latihannya 15 menit lagi~" Pelatih meninggalkan kami sambil bersenandung dan berjalan seperti gadis. Sekilas aku mendengar kalau dia akan mengintrogasi Kak Gab nanti.
Melihat perilaku pelatih membuatku teringat akan sesuatu...
"Apa Kak Gab punya pacar?" Tanyaku.
"Hah?"
"Sebenarnya, beberapa hari yang lalu ke ruangan Kak Gab untuk meminta ijin agar Mesya bisa pulang lebih awal. Saat itu-"
"Kenapa Mesya harus pulang lebih awal?" Potong Cody yang jelas lebih tertarik dengan cerita Mesya daripada Kak Gab.
"Demamnya belum turun jadi aku-"
"Kenapa kau tidak bilang padaku?!"
"Berhenti memotong ucapanku!" Teriakku kesal. "Kalau aku memberi tahumu, kau pasti akan meledekku dan bilang kalau aku diam-diam memperhatikan Mesya seperti stalker."
"Tapi itu memang benar..." Gumam Cody sambil mengalihkan pandangannya.
Tak!
"Aduh!" Cody berteriak karena menyentil dahinya dengan keras.
"Aku hanya berusaha menjaga anggota tim kita. Dia akan dihukum jika tidak bisa menjalankan misi karena sakit."
"Ya, ya, ya." Jelas sekali bocah ini mengabaikan jawabanku. "Ah, jadi kenapa kau mengira Kak Gab punya pacar?"
"... Jadi saat aku ke ruangannya, Kak Gab sedang menelepon. Aku hendak menunggu di dalam, tapi aku terhenti melihat tingkah Kak Gab yang sangat... cringe. Dia terus tersenyum dan bicara terbata-bata saat menjawab... Dan saat telepon mereka selesai, Kak Gab memeluk telepon itu dengan sangat erat dan mencium layarnya beberapa kali..." Tanpa ku sadari wajahku memperlihatkan wajah jijik yang sama dengan saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Underworld
Acción"Saya tidak akan berbicara banyak, tujuan saya menerima undangan masuk ke Underworld Academy adalah untuk membebaskan kita seutuhnya dari Underworld. Sama seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Terima kasih." - Mesya Salathiel Setelah berhasil...