03. helmet

124 62 82
                                    

Helmet

"Gue mandi aja males, apalagi ngejar-ngejar lo."

- Gibran Esfand.

🍭🍭🍭

(Tandai typo😄)

Dengan rasa khawatir Salwa mengguncang hebat tubuh sahabat barunya. "Na, bangun Na," Khawatirnya, ketika gadis tersebut tak kunjung bangun juga.

"Kenapa Sal?" Tanya Fathia ikut khawatir.

Nana semakin membuatnya bingung "Liat Nana, kayaknya dia mimpi buruk deh," jelasnya Salwa dengan raut paniknya "Gimana Fa."

"Na..., bangun Na...," Ucap Fathia sembari menguncang lengan gadis tersebut.

Akhirnya Nana pun terbangun dengan nafas memburu. "Minum dulu Na," Syukur Salwa sembari menyodorkan botol minum baby pink miliknya.

"Lo kenapa Na?" Tanya Fathia terhadap sahabatnya yang sudah tertidur sejak pelajaran ke lima tersebut.

Nana menghembuskan nafas kasar "Biasa Fa, mimpi buruk," Jelasnya sembari menutup botol yang airnya tinggal setengah tersebut.

🍭🍭🍭

"Dah ..., kita duluan ya Na," Pamit Fathia dan juga Salwa kepada gadis yang masih merapikan bukunya tersebut.

Semenjak tragedi di kantin, akhirnya Nana menceritakan semua, tentang bagaimana kisah yang Ia jalani bersama Nata hingga saat ini. Bahkan Ia juga menceritakan tentang panggilan yang pernah Ia dan Nata buat sejak masa kecil mereka dulu, kepada kedua sahabat barunya tersebut.

Seorang menemukannya "Lo Nana kan?" Tanya seorang gadis berkaca mata bundar yang langsung menyapa, ketika dirinya baru Saja keluar dari dalam kelas.

Dengan heran Nana pun menjawab "Iya," ujarnya seramah mungkin.

Tanpa babibu gadis tersebut langsung menjelaskan keberadaanya "Lo di tunggu sama Nata di parkiran."

Kening gadis tersebut terlipat "Nata?" Ulangnya memastikan.

"Iya, cepetan gih. Keburu marah nanti dia," Canda gadis berkacamata bundar tersebut sembari mengangguk kan kepala.

Ia pun tersenyum "Thanks ya," Ucap Nana sebelum gadis tersebut benar-benar pergi dari hadapan nya.

Setibanya diparkiran. "Nata kenapa? Pasti lo di suruh mama buat pulang bareng gue kan?" Lanjutnya mencoba menebak kepada pria yang sudah siap di atas motor hitam tersebut.

Dengan smirk Nata menjawab "Enggakusah  ke PD an deh lo," Cletuk proa tersebut.

Gadis tersebut pun menautkan kedua alisnya "Lo pulang naik ojek, gue lagi ada acara sama anak-anak," Jelasnya kemudian mulai menyalakan mesin motor sport miliknya dan pergi begitu saja.

🍭🍭🍭

Sudah hampir dua jam Nana berdiri di halte bus. Tapi naas nya, Ia tak menemukan alat transportasi satu pun hingga saat ini, tepat pukul tiga sore.

Nana pasrah, Ia pun memutuskan untuk berjalan kaki hingga rumah yang saat ini di kediami. Yaitu, kediaman keluarga Pratana.

"Makasih ya Buk," Ucap Nana setelah membeli satu botol minuman isotonik dari pedagang kaki lima tersebut.

Hingga....

Buruk sretttt

Seorang pengendara motor yang terguling tepat berada di samping nya "Aww," Keluh Nana yang ikut tersungkur akibat menghindari motor tersebut.

Pandangan mereka bertemu "elo?" Beo mereka serempak.

"Emang ya bawaannya tu sial muluk kalo deket-deket sama lo!" Cloteh Nana, sembari berusaha bangkit dari posisinya yang semula  dan membersihkan seragam yang kotor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang ya bawaannya tu sial muluk kalo deket-deket sama lo!" Cloteh Nana, sembari berusaha bangkit dari posisinya yang semula  dan membersihkan seragam yang kotor. "Atau jangan-jangan lo sengaja ngikutin gue, iya kan?!" Tebaknya.

Sembari menegakan motor ia menjawab "Enggak usah GR deh lo!" Sergah Gibran- seorang siswa yang sempat menyelamatkan Nana ketika di sekolah. "Gue mandi aja males, apalagi ngejar lo!" Lanjutnya sembari melepas helm yang semula Ia kenakan.

"Itu dia bos!" Pekik seseorang dari arah belakang.

"Anjir!" Umpat Gibran, Nana memperhatikan sosok yang berteriak tersebut sembari menautkan kedua alisnya. Ini apa-apaan sih? Batin nya heran.

"Eh-," Kaget Nana ketika lengannya ditarik begitusaja.

Dengan posisi berlari ia berkata "Buk nitip motor ya!" Pekik Gibran kepada pedagang kaki lima yang berhasil tertangkap oleh penglihatannya. Mau tak mau akhirnya gadis berambut sebahu itu pun ikut berlari, diakibatkan oleh seorang Gibran yang asal menarik lengannya tanpa persetujuan terlebih dahulu.

🍭🍭🍭

Masih dengan nafas memburu gadis tersebut membela "Gilak lo niat banget ya kalo mau bunuh anak orang!" Sarkasnya  ketika berhasil bersembunyi pada salah satu perumahan.

Merasa kesal Nana pun memberanikan untuk bertanya "Punya masalah apa sih lo, sama gue?" Tanya Nana geram.

Givran menatap jengah gadis disampingnya "Ya enggak ada lah! Lo kira gue enggak punya kerjaan apa? Sampek-sampek cari masalah sama anak cewek?" Jawabnya tak kalah sewot.

"Ya terus kekenapa lo ngajakin gue lari segala."

"Ya, lo kira gue begok apa? Kalo sampek mereka nangkep lo, nantinya gue juga yang bakal repot," Terang Gibran.

"Mau nangkep buat apa? Kenal aja enggak," heran Nana.

"Tadi mereka liat waktu kita ngobrol. Lagian liat seragam lo sama gue sama, bisa jadikan mereka nangkep lo buat jadi umpan," Terang Gibran.

Pasrah Nana pun mengurungkan segala pertanyaan yang hendak ia lontarkan "Terserah, ribet tau enggak sih hidup lo! Kenal aja belom, tapi udah nyusahin!" Cletuk Nana kemudian pergi begitu saja.

Pupil gadis tersebut membola  "Loh, kok ni helm sama gue?" Sadarnya pada diri sendiri.

Ketika membalikkan tubuh ia menangkap sosok pria itu kembali "Heh orang gila!" Pekik Nana terhadap laki-laki yang sempat menolong dan bersembunyi bersama dengan nya.

Gibran melihat ke arah Nana sekilas sebelum melanjutkan langkah akibat segerombol siswa tadi menemukan keberadaan dirinya. Tidak ingin menanggung resiko gadis itu pun ikut bersembunyi di balik sebuah gerobak Mie Ayam yang kosong di depan nya.

🍭🍭🍭

Terimakasih partisipasinya🥰

Tandai typo.

Palembang 🍣

NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang