"Bisa-bisanya lo, yang beban negara ngatain gue si aset negara keturunan bangsawan. Dengan total kekayaan 290 milyar, lima helikopter, dua pesawat pribadi, tiga gedung pencakar langit, dan limapuluh mobil sport. Lo cari mati?!"
-Vincentinus Immanuel Pranata
Satu tahun yang lalu
"Aqyza!" teriak seorang siswa laki-laki yang masih mengendong tas ransel nya dengan nafas terengah-engah. Dari arah pintu.
"Dia udah pindah Nat, dua hari yang lalu," ucap seseorang yang hendak pergi sembari membawa sebuah buku dan juga menepuk bahu Nata sebelum itu.
Siswa yang bernama Nata itu tercengang di tempat nya. Bagaimana bisa, gadis tersebut tidak memberi tahu dirinya?
"Brengsek!" decit Nata sembari memukul dinding yang berada tepat di samping nya.
Handphone? Ya, dia butuh benda tersebut.
Ting
Sebuah notifikasi pesan pun berbunyi sebelum Ia berhasil menyentuh benda pipih tersebut. Dengan cepat Nata pun membuka platform sebuah aplikasi yang sering Ia gunakan untuk berkomunikasi bersama gadis tersebut.
Terdapat sebuah pesan yang berupa Voice Note tergambar jelas disebuah room chat yang biasa Ia gunakan bersama Aqyza. Tangan laki-laki tersebut pun bergetar ketika hendak memutar tombol Play pada benda pipih di tangan nya.
Srluruh tubuh nya pun terpaku ketika mendengar suara gadis tersebut. "selamat pagi Nat," sapa gadis tersebut beserta kekehan di akhirnya.
"Meskipun ..., ya gue enggak tau pasti kapan lo mau ngebukak pesan dari gue, gue tau kok, lokan orang nya sibuk lable," kekeh nya lagi.
"Em ..., gue mau bilang sesuatu sebelum nya," Jeda tiga detik. "gue izin mengundurkan diri ya Nat, untuk sosok yang ada di setiap aktivitas lo. Lo baik-baik aja ya di sana. Jadi anak yang baik, tapi jangan gara-gara gue ..., lo, harus jadi versi terbaik untuk diri lo sendiri, dari yang sebelum nya. Gue tau Nat sebenernya tu, lo anak yang baik. Tapi karena rasa kesepian lo, yang udah nuntun lo jauh dari diri lo yang sebenernya. Maaf ya Nat, gue belom sempet pamitan secara langsung sama lo. Dan mungkin Voice Note ini akan menjadi bahan yang sangat terpukul buat lo, karena apa? Karena, bisa jadi ini adalah hal terakhir yang bisa gue kasih ke lo. Jaga diri baik-baik ya, nice to mite you Nata, semoga kita dipertrmukan pada titik terbaik ya Nat i love you," pamit nya dengan sura berat.
Laki-laki tersebut pun terdiam, hingga kedua kakinya pun tak dapat menahan keseimbangan dengan benar. Dan pada akhirnya siswa tersebut pun benar-benar terisak dalam diam nya, hanya kedua kaki yang dapat menemaninya saat ini. Menangis dengan posisi tertunduk dan memeluk erat kedua kakinya. Hingga sebuah suara pun mendatangin nya. Dan-
"Nata!" sarkas ke enam pria yang berlari sekeras mungkin menuju arah nya.
Brukk
♡♡♡
Xl MIA 3, terdapat seorang gadis yang tengah bersantai menikmati jam kosong akibat di adakan nya rapat seluruh dewan guru beserta para investor yang selalu mereka adakan di setiap tahun nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata
Teen FictionDeskripsi ; "Gimana gue mau suka Nat?" Tanya seorang gadis yang kerap di sapa Nana itu dengan suara yang sedikit paru tertahan. "Orang dari segi gaya hidup aja Kita udah beda, apalagi Iman. Jangan kan Semesta, bahkan Tuhan aja udah kita tentang."...