Kantin
"Dia datang hanya untuk melupakan seseorang, bukan menjadikanmu sebagai tuguan."
- Alger Alston
Seorang pria menemukan objek sasaran "Heh pembantu," Cletuk Nata ketika seorang gadis melewati koridor kelas dan mulai tak asing lagi bagi dirinyanya.
"G-gue," Beo Nana sembari menunjuk dirinya sendiri.
Nata mengerlingkan matanya "Iya, mau siapa lagi cobak? Kambing?" Acuh nya sembari mempause game kesukaanya.
"Gue duluan ya Na," Pamit Salwa teman baru di kelas gadis yang bernama Nana tersebut, bersama satu teman nya lagi.
"Tap-."
"Tenang gue tunggu di kantin," Teriak Salwa sembari menarik kencang lengan Fathia yang sudah berada di kejauhan.
"Nih," Ucap Nata sembari menyodorkan selembar uang berwarna pink tersebut.
"Apa?" Tanya Nana dengan nada sinisnya.
"Beliin gue minum, sisanya buat lo," Terangnya.
"Lo dikasih fisik utuh, badan sehat. punya kaki lengkap, manfaatin dikit kek buat jalan!?" Acuh Nana sembari melipat kedua tangan nya di depan dada.
"Lo emang enggak tau balas budi ya, udah untung-untung juga tadi Gue mau nganterin Lo," Cletuk Nata dengan intonasi yang sedikit tidak santai dan menatap geram seorang gadis yang berada di depan nya.
"Oh ..., jadi maksud Lo. Lo, enggak iklas nganterin Gue, gitu?" Tanya Nana sembari menatap nyalang lawan bicaranya. Gadis tersebut tersenyum miring "Oke Gue bakal balas budi sama Lo," lanjut nya sembari mengambil Uang yang sempat Nata sodorkan dan pergi begitusaja, menuju kantin.
Nata pun hanya bisa menatap gadis yang sudah hilang dari hadapan nya dengan pandangan tak percaya.
"Sebenernya kalian lagi ngrebutin Budi yang mana sih? Tolong jelasin sama gue," Cletuk Griffin yang sedari tadi hanya menyimak perdebatan mereka berdua, dan tidak tau dengan apa yang mereka maksud.
"Anjing! Nyesel Gue ngerekrut Lo jadi temen Gue," Beo Aciel.
"Kaum Bebal dan tak Beruang," Ceplos Alger.
🍭🍭🍭
"Heh Lo! Kalo jalan pakek Mata dong! Jadi basah kan seragam Gue" Pekik seorang Siswi dengan rambut ikalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata
Teen FictionDeskripsi ; "Gimana gue mau suka Nat?" Tanya seorang gadis yang kerap di sapa Nana itu dengan suara yang sedikit paru tertahan. "Orang dari segi gaya hidup aja Kita udah beda, apalagi Iman. Jangan kan Semesta, bahkan Tuhan aja udah kita tentang."...