Larva
"Jadi, apa gunanya sedekat kemarin jika pada akhirnya akan seasing ini?"
- Thaiera Rafa Thamina.
***
Tandai Taypo😄
Enjoy reading🙃
Thaiera menghembuskan nafas lega. 16.40, sudah hampir dua jam Nana berjalan kaki dan syukurnya Ia segera menemukan sebuah ojek pengkolan meski kurang beberapa kilo meter lagi jarak dari rumahnya.Setelah membayar dan mengucapkan terimakasih, gadis berambut hitam itu pun berteriak kepada squrity rumahnya agar segera membukakan pintu gerbang.
"Dari mana aja lo, kok baru pulang?" Tanya seseorang yang langsung menyambut indera penglihatan gadis tersebut.
Nana memandang pria itu jengah "Mau apa lo? Kaki gue sampek pincang gini cuman gara-gara jalan dari sekolahan. Dan lo? Malah duduk santai kek orang gk berdosa gitu?" Batin nya geram. Ia pun lebih memilih masuk untuk istirahat jika dibanding harus beradu mekanik dengan saudara tirinya tersebut.
"Untung aja lo udah sampek sebelum mama sama papa pulang. kalo enggak gitu, bisa gawat gue," Oceh Nata sembari membuntuti Nana dari arah belakang.
Pria tersebut tetap berbicara semaunya "Kok lo diem aja sih? Ooo gue tau, lo habis DATE ya sama orang," Tebak Nata asal. "Buktinya lo bawa helm nya cowok," Ujarnya lagi.
Dengan lelah Nana membalik kan tubuhnya menghadap dimana letak pria jangkung tersebut. "Makan tu helm," Ucapnya sembari melempar benda yang semula berada di tangannya dan pergi begitu saja.
🍭🍭🍭
"Astaga! Ngapain lo di kamar gue?" Pekik Nata ketika menyadari ada orang lain di kamarnya, sembari melepaskan eartphone hitam yang bertenger pada daun telingan dan menutupi seluruh tubuh menggunakan tangan, menyilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata
Teen FictionDeskripsi ; "Gimana gue mau suka Nat?" Tanya seorang gadis yang kerap di sapa Nana itu dengan suara yang sedikit paru tertahan. "Orang dari segi gaya hidup aja Kita udah beda, apalagi Iman. Jangan kan Semesta, bahkan Tuhan aja udah kita tentang."...