11. Thaiera Thamina p

77 21 15
                                    

Thaiera Rafa Thamia P 🔪

"Kupu-kupu tidak akan pernah tau apa warna sayap mereka. Tapi orang lain tau betapa indah sayap nya. Seperti lo, yang enggak pernah tau betapa berharga nya diri lo bagi orang lain. Meskipun lo enggak pernah menanggap diri lo sendiri."

-Vincentius Immanuel Pranata.

-------

Bruk

"Suara apa Nat?" Tanya Baim yang menyadari hal tersebut.

"Entah," acuh Nata karena dirinya sendiri pun tidak mengetahui persis berasal dari mana suara tersebut. "Nana mana?!" Memperhatikan kondisi sekitar. Menyadari bahwa sang adik tidak berada di tempat semula.

Dengan perkerakan cepat, Griffin segera bangkit dari duduk nya. "Tadi kaya ada tamu?" Panik Griffin yang sudah merasakan firasat buruk menuju ruang utama.

Ke lima sahabat nya pun mengikuti langkah laki-laki tersebut. "Nana!" Panik Nata setelah melihat kondisi adik nya tersebut tengah memeluk erat kakinya dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Nat darah," Lirih Baim ketika melihat sebuah Box merah yang berada tepat di samping tubuh sang adik dari sahabat baiknya. Dengan kondisi isi yang berserakan.

Griffin pun dengan segera mengumpul kan benda-benda tersebut. Sebuah boneka dengan darah yang berlumuran dan juga sebuah foto seorang gadis yang tengah mengenakan seragam SMA Bakti Nusa dengan lambang X di tengah nya.

Setelah mengetahui isi surat yang dikirimkan oleh sosok misterius dan hal yang pasti adalah Nana, sudah membacanya. Kondisinya berubah dengan drastis sebab hal tersebut. Nata meremas dan melempar kasar sebuah kertas yang bertuliskan nama sang adik.

Thaiera Rafa Thamina P🔪.

Baim, Griffin dan juga Emilo segera berlari menuju halaman rumah Nata. Mencoba mencari tau siapakah pengirim yang sebenar nya.

Setelah menyusuri setiap sudut rumah Nata. "Shit! Mereka udah pergi!" Umpat Griffin ketika sudah kehilangan sebuah jejak yang mereka cari.

♡♡♡

Setelah tragedi Box misterius, Aciel beserta ke lima sahabat nya memutuskan untuk menginap di rumah Nata dan sang adik. Karena terlalu khawatir, bahkan mereka hampir saja menyuruh beberapa member untuk datang guna menjaga bergilir di rumah sang ketua. Nata.

Tapi sahabat nya tersebut menolak mentah-mentah, karena ia merasa bahkan dirinya saja cukup jika hanya untuk menjaga sang adik. Bahkan ia sempat menyuruh para sahabat nya agar pulang ke rumah masing-masing karena takut untuk merepotkan dan besok mereka harus berangkat kesekolah pagi-pagi.

"Thanks ya, Bro!" Ucap Nata sembari menyalami para sahabatnya satu persatu. Meskipun hari masih cukup petang, tapi mereka lebih memilih pulang sejak subuh. Alasan mereka pasti agar tidak terlambat berangkat sekolah. Dan Nata pun mengusulkan Aciel agar segera pulang karena ia juga faham, sahabat nya yang satu ini tidak bisa meninggalkan rumah terlalu lama di karenakan kedua orang tuanya pasti akan khawatir terhadap pewaris tunggal PRATAMAGRUP mereka.

Setelah mengantar sampai di depan. Nata kembali menuju basecamp di mana letak sang adik berada. Ia mengelus sayang, rambut panjang yang terurai tersebut. "Kuat ya Na, lo pasti bisa," Guman nya terhadap sang adik yang masih tertidur pulas.

Alarem yang dengan sengaja distel oleh sang adik berbunyi. 05:15, pupil mata yang awalnya tertutup rapat pun terbuka secara perlahan.

"Nata," Ucap nya dengan sayup-sayup.

"Kok lo udah bangun?" Heran Nata. Kenapa Nana bangun sepagi ini?

Nana pun tersenyum simpul ke arah laki-laki yang berada di samping nya tersebut. Bahkan Ia saja tidak menyadari jika sejak awal mereka sudah berbeda?

Tentang Nana yang selalu menengadahkan tangan dan Nata yang selalu melipatkan tangan saat berdoa. Bukan tentang Istiqlal dan Katedral yang saling bersebrangan tanpa pernah ber iringan.
Tapi tentang sebuah iman yang tidak dapat mereka tentang.

Apakah laki-laki tersebut tidak menyadari perbedaan yang selalu mereka lakukan ketika hendak sarapan? Gadis tersebut selalu ingat satu hal, yaitu ketika Ia keluar dari Istiqlal dan melihat sosok tampan yang mampu memikat pandangan. Namun Ia sadar, bahwa mereka tidak lah akan pernah bisa bergandengan.

Jangankan semesta, bahkan ia sangat engan menentang tuhan yang telah sempurna menciptakan dirinya.

Namun, takdir tetap lah takdir. Lihat dirinya sekarang, jangan kan untuk menyempat kan waktunya di setiap minggu pagi hanya karena untuk melihat Nata keluar dari Katedral. Bahkan saat ini, ia telah di takdirkan untuk melihat sosok itu di waktu pagi, untuk setiap hari. Bukan kah Tuhan itu hebat? Nikmat tuhan mana lagi yang kamu dustakan?

"Udah subuh kan?" Tanya gadis tersebut, paru. Bercampur dengan suara khas bangun tidur.

Nata pun mengangguk samar. "Iya," Singkat nya dengan kening yang terlipat.

Nana tersenyum. "Gue belom solat."

Waktu seolah berhenti begitu saja, bersama dengan oksigen yang Mereka rasa semakin menipis. Ada sesuatu yang ingin memberontak keluar dari sana. Tatapan Nata pun terkunci pada satu objek. Yaitu, Nana. Bahkan ia sangat tidak percaya jika mereka adalah dua hal yang beda.

Nata tersenyum getir. "Lo, Islam?" Tanya nya dengan nafas tercekat.

Nana menduduk kan posisis, tertunduk untuk waktu yang singkat lalu menjawab pertanyaan nata dengan tersenyum getir. "Iya Nat, gue Islam," Ujar nya meyakinkan laki-laki tersebut dengan tatapan yang lekat.

Hening untuk beberapa saat.

"G-yaudah, gue mau bersihin sisa semalem dulu, ya? Habis itu kita siap-siap sekolah," Ujar Nata dengan terbata bata.

Gadis itu tersenyum sembari mengangguk samar. "Iya," Bahkan ia tau, ada sebuah kekecewaan dan harap yang hancur lebur menjadi satu. Singkat nya begini, ada sebuah hati yang sudah susah payah di bangun dan ia hancurkan kembali. Apakah Nata harus menjadi love my self sebelum love you always?

Laki-laki dengan tampang lusuhnya itu, berhenti tepat ditengah-tengah daun pintu. "Nanti, lo berangkat bareng gue aja. Enggak perlu pesen taksi. Oke?" Ucap nya samar sebelum benar-benar meng hilang dari pandangan gadis tersebut.

Nana, gadis itu hanya mampu tersenyum getir. Apakah serumit ini? Dunia terlalu bercanda untuk gadis kecil sepertinya.

♡♡♡

Selamat malam.
Maaf baru bisa up dari beberapa hari.


Maaf juga part ini ga ada pemanisnya🙏

Jangan lupa support

Follow

Vote

Share

And comment ya cantik, ganteng🙏💕

Terimakasih atas partisipasinya 💕

Semoga yang share, vote dan paket lengkap diatas dapet sesuatu yang diinginkan juga sesuai sama paket lengkap. Amiin🙏

Palembang
Sel, 14 juni 2022
22:18

NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang