Chapter 4 - Identitas

26 3 0
                                    

Sepekan berlalu setelah kejadian klinik milik Azura. Sudah masanya Azura bisa pemulihan dari rumah.

"Dia akan keluar rumah sakit hari ini kan?" tanya Alberto

"Seharusnya besok" jawab Fabron, ia pun beranjak bangun. "Aku akan ke toko roti sebentar" ujarnya

...

Fabron turun dari mobilnya di depan sebuah toko roti.
Ia memasuki toko roti dan menyadari ada orang yang mengamatinya dari luar.

"Aku beli ini, tapi aku keluar dulu sebentar. Ini kartu debitku, lakukan saja pembayaran" ujar Fabron pada penjaga toko roti itu

Ia keluar dari toko roti lalu berjalan ke sebuah gang kecil sempit. Namun tak menemukan siapa-siapa disana.

"Kau mencari siapa?" ujar seorang pria dibelakang Fabron

"Tentu saja kau. Kenapa kau mengikutiku?" tanya Fabron 

"Untuk memastikan kau mati" jawab pria itu tajam, "Malam itu, seharusnya kau tidak bertahan hidup dengan kondisi seperti itu. Manusia macam apa kau ini?!" lanjutnya

"Ah, mungkin Tuhan belum ingin menemuiku. Hidupku terlalu beruntung, padahal aku hanya orang tidak berguna, ya'kan?" jawab Fabron dengan wajah konyolnya.

Tiba-tiba Fabron berlari dengan sangat cepat kearah pria itu, lalu menarik dan membanting tubuhnya ke dalam gang sempit itu. 

"Apa yang kau mau? Apa yang kau cari? Bekerja untuk siapa kau ini?!" tanya Fabron dengan tegas

"Kenapa kau sangat penasaran huh? Bukan urusanmu! Aku hanya perlu memastikan kau mati" jawab pria itu menutup informasi

"Bicaralah, bodoh" ancam Fabron dengan sangat tajam, ia mengeluarkan pistol dari kantong pria itu lalu menodongkannya di kepala pria itu

"Cih! Bagaimana bisa kau mengambil pistolku secepat itu?" ujar pria itu kesal, "Lagipula desainer sepertimu apa bisa menggunakan pistol, huh?! Kau pandai menggertak ya, Fabron" lanjut pria itu meremehkan

DOR!

"ARGGGHHH!!!!" pria itu teriak kesakitan. Fabron menembak pria itu tepat di paha kirinya.

"Kau pikir aku amatiran?" ujar Fabron dengan datar dan sangat dingin. Auranya sangat berbeda, ia terasa seperti pembunuh berdarah dingin

"Siapa sebenarnya kau ini?!" tanya pria itu yang mulai ketakutan

"Jawab pertanyaanku, connard (bajingan)" ujar Fabron pelan namun menusuk tajam dengan tatapan sangat dingin dan mengerikan, membuat pria itu semakin gemetar

"A.. Aku.. Aku berasal dari Kelompok Chain-Fire, Kota Lyon" ujar pria itu buka mulut

"Apa yang kalian inginkan? Lalu apa kaitannya dengan kejadian di klinik pekan lalu?" ujar Fabron menginterogasi

"Ka..kami mencari GoldenEye. Bos mencurigaimu karena cara berpakaianmu yang menyukai aksesoris emas sangat mirip dengan GoldenEye. Lalu,.. lalu terkait kejadian di klinik itu.. Itu.. Itu ideku untuk memancingmu. Jika kau benar GoldenEye, maka kau pasti akan menghancurkan kami di markas. Namun kau tidak melakukannya, itu artinya bukan kau yang kami cari" pria itu menjelaskan dengan sangat detail

"Untuk apa kalian mencari GoldenEye? Bukankah dia sudah bertahun-tahun menghilang?" 

"Aku tidak tau. Aku hanya mengikuti perintah Bos. Bos memerintahkan kami mencari GoldenEye tepat setelah ia bertemu dengan seorang petinggi mafia Inggris dan orang itu mencurigaimu!" jelasnya

"Mafia Inggris?" jawaban pria itu membuat Fabron berpikir, ia pun melepaskan cengkramannya pada pria itu. Pria itu terduduk kesakitan dengan luka tembak di kakinya.

FABRONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang