3 hari menjelang Tokyo Fashion Week, Fabron sudah menyelesaikan seluruh rancangan yang akan ia tampilkan diatas stage.
"Mau ke Harajuku?" ajak Fabron
"Serius?!" tanya Azura bersemangat
"Rancanganmu sudah selesai sampai situ?" tanya Alberto
"Ya, sudah selesai. Ayo jalan-jalan" ajak Fabron
Mereka pun pergi menuju Takeshita Street, Harajuku, tempat yang sangat mewakili Harajuku secara keseluruhan. Dipenuhi oleh banyak anak muda yang berpenampilan unik dan juga tempat-tempat kuliner dan berbelanja. Benar-benar tempat yang seperti magnet manusia.
"Woah! Ramai sekali" ujar Azura bersemangat
"Sejujurnya aku tidak terlalu suka tempat ramai seperti ini" ujar Fabron tampak pusing
"Kau ini kan sering tampil di hadapan ribuan orang" ujar Azura sebal
"Dia tidak pernah muncul di hadapan wartawan ataupun fotografer untuk masuk ke majalah, paling hanya desainnya saja yang masuk majalah beserta foto lamanya" ujar Alberto
"Ah ya benar juga, aku tidak pernah melihat wajahnya di majalah fashion walau desainnya sering terpasang disana" sahut Azura
"Apa yang ingin kalian datangi?" tanya Fabron
"Ku ingin mencari kuliner dulu, baru setelah itu fashion!" ujar Alberto bersemangat
"Huft, memang benar seharusnya kita buka restoran, bukan butik" sahut Fabron meledek
"Hahahahaha, ayolah, kau juga suka makan" sahut Alberto, Fabron hanya tertawa
Merekapun berkeliling membeli berbagai macam kuliner disana, mulai dari takoyaki, crepes, dan jajanan lainnya. Setelah itu mereka berkeliling mencari pakaian yang bagus dan unik.
"Alberto, kau bawa kamera kan?" tanya Fabron
"Ya, tentu. Kau ingin pakai?" tanya Alberto sambil mengulurkan kamera kepada Fabron.
Fabron memfoto pemandangan di sekelilingnya yang begitu ramai orang. Ia juga memfoto orang-orang yang menggunakan pakaian unik di Harajuku.
"Kau suka fotografi?" tanya Azura
"Tidak juga. Hanya sebatas memfoto sekeliling untuk menangkap ide saja" sahut Fabron. Namun hasil fotonya sangat bagus, setara dengan fotografer handal.
"Pembohong" ujar Azura dengan muka sangat sebal saat melihat hasil foto Fabron
"Hahahahaha" Fabron tertawa lepas melihat ekspresi Azura, membuat Azura sangat terkejut dengan tawa itu. Hal yang sangat jarang ia lihat.
"Ingin ku foto?" ujar Fabron menawarkan diri untuk memfoto Azura
"Serius? Ya aku mau!" sahut Azura bersemangat
"Tapi lebih bagus di Meiji Jingu dibandingkan disini. Disini terlalu ramai" ujar Fabron
"Meiji Jingu? Tempat apa itu?" Azura bertanya bingung
"Kuil" sahut Fabron singkat, "Ayo kesana" ajaknya
"Bukankah Meiji Jingu pernah menjadi ide dari salah satu desainmu?" tanya Alberto penasaran
"Yup, benar" sahut Fabron, "Jadi silahkan kalian lihat sendiri saja seperti apa tempatnya"
...
Merekapun pergi ke Kuil Meiji Jingu yang tidak terlalu jauh dari Takeshita Street. Sebelum sampai di Kuil Meiji Jingu, mereka melewati Meiji Jingu Gaien, sebuah taman yang berada di dekat Kuil Meiji Jingu. Taman yang sangat terkenal dengan pemandangan musim gugurnya yang luar biasa indah dengan terowongan pohon yang begitu rimbun dan luas, terbentang panjang sepanjang jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FABRON
General FictionSimon Fabron, seorang laki-laki kaya raya berdarah Perancis dengan penampilan yang sangat elegan dan mencolok serta sangat menyukai aksesoris emas. Ia seorang desainer pakaian pria ternama di Paris. Kehidupan Fabron yang tampak sangat sempurna dan...