Setelah beberapa hari kembali ke Paris dengan segala kejadian di Tokyo, Fabron pergi mengunjungi butik Kenzo di Paris.
Ia pun memasuki butik dan disambut oleh beberapa pegawai butik yang sudah mengenalnya dengan sangat baik.
"Selamat pagi, Tuan Fabron. Sudah lama sekali tidak melihatmu datang kesini. Bagaimana keadaanmu setelah pulang dari Tokyo? Ku dengar kau sempat pingsan setelah acara?" tanya pegawai itu
"Ah ya, maaf lama tidak datang kesini. Keadaanku sudah lebih baik sekarang. Tempat ini sungguh mengingatkanku pada Tuan Kenzo Takada" sahut Fabron
"Ya tentu saja. Kau banyak berlatih disini 2 tahun lalu. Sungguh aku tak menyangka bisa melihatmu berkembang sejauh ini. Pasti Tuan Kenzo sangat bangga padamu" ujar pria itu
"Terima kasih" jawab Fabron sambil tersenyum.
Ia pun masuk kedalam ruang khusus di butik itu, tempat dahulu ia sering menemui Kenzo Takada di masa awal belajar menjadi seorang fashion designer.
________
2 Tahun Lalu..
Di sebuah cafe ternama Paris, Fabron sedang duduk dengan buku dan pensilnya, dengan tangan kiri yang diperban dari telapak tangan sampai tubuhnya, tertutup dengan baju kemeja panjangnya. Ia sedang membuat desain-desain baju secara acak, hanya untuk menuangkan pikirannya sambil meminum secangkir susu hangat dengan kue.
Tanpa disadari seorang pria tua berusia 79 tahun dengan penampilan yang sangat modis memperhatikannya dari belakang dan mengamati desainnya dengan sangat seksama.
"Apa kau seorang fashion designer?" tanya pria itu
"Ah?! Bukan. Aku hanya menggambar yang aku pikirkan saja" sahut Fabron terkejut
"Kau memiliki bakat yang bagus" ujar pria itu, "Hm? Tangan kirimu baik-baik saja?" tanya pria itu
"Yaa... Tidak masalah dengan ini" sahut Fabron sambil menunjukkan tangan kirinya yang penuh perban.
"Kau ingin mampir ke tempatku? Kau bisa mendapat banyak ide disana" ujar pria itu menawarkan, "Ah ya, kenalkan, aku Kenzo Takada, seorang fashion designer berdarah Jepang yang sangat menyukai Paris, ya tentu, tempat ini sangat menyenangkan untuk seorang desainer sepertiku" ujar Kenzo memperkenalkan diri
"Kenzo.. Takada?" sahut Fabron tak percaya bahwa pria tua dihadapannya adalah fashion designer internasional yang sangat ternama.
"Mari ikut denganku" ujar Kenzo sambil tertawa
Merekapun pergi menuju butik Kenzo di Paris. Butik yang sangat besar dan berisi desain pakaian yang sangat elegan dan unik. Kenzo pun mengajak Fabron masuk keruangannya.
"Duduklah, kita mengobrol sambil berkenalan" ujar Kenzo, Fabron pun duduk di sofa ruangan tersebut
"Ingin minum sesuatu? Aku bisa membuatkan teh" ujar Kenzo sambil mengambil gelas dan ingin meletakkannya di meja, namun tiba-tiba saja tangannya goyah dan gelas tersebut terlepas dari tangannya.
Tanpa disangka Fabron menangkapnya dengan sigap menggunakan tangan kirinya.
"Kau baik-baik saja, Tuan?" tanya Fabron
"Ah ya, maafkan aku" sahut Kenzo
"UGH-" tiba-tiba Fabron merasa sakit karena tangan kirinya yang bergerak secara tiba-tiba.
"Maafkan aku, pasti itu membuat lukamu terasa sakit" ujar Kenzo menyesal
"Tidak, tidak masalah"
"Kau ingin belajar terkait fashion design? Aku bisa menjadi mentormu jika kau tertarik, dan kebetulan akan ada ajang fashion untuk para pendatang pemula 3 bulan lagi" tanya Kenzo
KAMU SEDANG MEMBACA
FABRON
General FictionSimon Fabron, seorang laki-laki kaya raya berdarah Perancis dengan penampilan yang sangat elegan dan mencolok serta sangat menyukai aksesoris emas. Ia seorang desainer pakaian pria ternama di Paris. Kehidupan Fabron yang tampak sangat sempurna dan...