Kalender menunjukkan hari Sabtu, waktu untuk weekend dan itulah yang dilakukan Fabron.
"Baiklah, Pangeran Tidur. Waktunya bangun. Astaga kau tidur selama 10 jam, yang benar saja!" ujar Alberto dengan kesal
"Biarkan aku tidur sebentar lagi" sahut Fabron dengan suara tak jelas
"TIDAK! Apa kau gila ingin tidur belasan jam?! Cepat bangun!" teriak Alberto dengan sangat kesal
"Hnggghh!" erang Fabron dengan kesal, lalu bangun dari tempat tidurnya. "Astaga, tak bisakah kau biarkan aku bersantai di hari liburku?" tanya Fabron
"Aku membiarkanmu bersantai, tapi bukan berarti kau bisa tidur seharian penuh" jawab Alberto
...
Fabron pun mengganti piyamanya dengan kaus lengan panjang dan celana olahraga. Lalu keluar rumah untuk lari di siang hari, karena jam sudah menunjukkan pukul 1 siang.
Ia masih mengingat kejadian pekan lalu ketika ia merasa diawasi dan merasa tak asing dengan kalimat yang diucapkan kliennya. Namun ia tetap menjalankan hari-harinya seperti biasa tanpa mengeluhkannya pada Alberto.
Ia pun masuk ke sebuah restoran favoritnya untuk membeli Ratatouille lalu makan siang tanpa mengganti bajunya. Namun tanpa sengaja seorang wanita yang tampak sedang terburu-buru menabrak meja makannya dan menumpahkan sedikit minuman di meja.
"Ah! Maafkan aku!" ucap wanita itu dengan panik
"Tidak masalah" jawab Fabron singkat
"Biar ku bersihkan" ucap wanita itu sambil berusaha membersihkan tumpahan minuman di meja
"Tidak perlu, pergilah" sahut Fabron dengan dingin
Wanita itu hanya terdiam dan melihat wajah Fabron dengan bingung dan linglung.
"Kenapa? Ada masalah denganku?" tanya Fabron
"Ah.. hmm tentu tidak. Aku permisi" sahut wanita itu lalu pergi meninggalkannya dengan tergesa-gesa
TING! Notifikasi handphone Fabron berbunyi
[Kau dimana?] tanya Alberto melalui pesan singkat
[Restoran]
[Pulanglah, ada surat untukmu]
Fabron pun berpikir sangat aneh di zaman sekarang yang bisa menggunakan elektronik masih saja berkirim surat padanya. Namun, ia tetap berjalan pulang.
...
Sesampainya dirumah,
"Surat apa?" tanya Fabron dengan to the point
"Entahlah, aku belum membukanya. Itu, aku letakkan di meja" jawab Alberto yang sedang sibuk dengan laptopnya
Fabron pun mengambil surat itu dan membukanya
___________
Bonjour, Vincent!
Kurasa surat ini harusnya tersampaikan padamu, ya'kan?
Ku hanya memastikan saja
- Commander
___________
"..." Fabron terdiam setelah membaca surat yang sangat singkat itu, tak lama kemudian ia meremukkan kertas itu dengan geram, "Siapa orang yang memberikan ini padamu, huh?!" tanya Fabron dengan kesal
"Hei, Hei, kenapa kau sangat emosi? Tentu saja tukang pos yang memberikannya. Pertanyaan macam apa itu astaga" jawab Alberto didepan laptopnya
"Kita dalam masalah" ujar Fabron sambil beranjak ke kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
FABRON
General FictionSimon Fabron, seorang laki-laki kaya raya berdarah Perancis dengan penampilan yang sangat elegan dan mencolok serta sangat menyukai aksesoris emas. Ia seorang desainer pakaian pria ternama di Paris. Kehidupan Fabron yang tampak sangat sempurna dan...