PROLOG

463 32 2
                                    

Happy Reading ^_^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ^_^

***

Seorang perempuan terlihat sedang berendam di sebuah bak mandi kayu yang sangat besar. Kelopak mawar berkualitas baik ditambahkan ke dalam air, begitu juga dengan wewangian terbaik yang mereka punya. Pijatan lembut pada tubuh bagian atas si perempuan semakin menambah kesan sempurna dari sesi berendam ini. Si perempuan memejamkan matanya dengan rileks untuk meresapi semuanya.

Hari ini adalah hari pengangkatan si perempuan menjadi Selir Raja. Oleh karena itu hari ini dia begitu dimanjakan dengan pelayanan dayang-dayangnya. Semua hal sederhana yang dapat dia lakukan sendiri diambil alih oleh dayang-dayang. Dia tidak boleh melakukannya sendiri, bahkan Raja sendiri yang menegaskannya beberapa saat lalu.

Semuanya harus sempurna, begitulah titah Raja. Dan perempuan itu pikir memang semuanya akan benar-benar sempurna. Aksesoris kepalanya sangat indah. Begitu juga pakaian pengangkatannya sebagai selir yang begitu mewah. Semuanya dibuat secara khusus untuk dirinya dan tidak ada duanya.

Istana menjadi sedikit lebih ramai karena pengangkatannya sebagai selir. Pencahayaan dibuat lebih terang dari biasanya dengan warna merah sebagai simbol keberuntungan bertebaran di mana-mana. Untuk pengangkatan seorang selir, menurut si perempuan ini sedikit berlebihan. Tapi dia bisa apa ketika perintah ini dibuat sendiri oleh Raja?

Dengan dibantu oleh dayangnya, si perempuan mengenakan jubah terluarnya yang berwarna merah. Perempuan itu kemudian duduk di depan cermin rias besar yang menampilkan wajahnya yang sudah dirias dengan sempurna. Perempuan itu menyentuh wajahnya dengan perasaan takjub.

Benarkah hari ini aku akan menikah dan menjadi seorang Selir Raja? Kenapa semuanya masih terasa seperti mimpi?

"Nyonya, lihatlah pakaian ini. Baginda Raja mengirimkannya secara khusus untuk anda."

Perempuan itu mengelus pakaian yang disodorkan kepadanya dengan lembut. Hanya dengan sekali lihat si perempuan langsung tahu kalau ini dibuat dari sutra terbaik. Raja terlalu murah hati, batinnya.

"Anda benar-benar perempuan yang beruntung, Nyonya. Raja benar-benar mencintai anda sedemikian dalamnya sampai menyiapkan semua hal terbaik untuk anda di hari yang istimewa ini. Semoga anda dan Baginda Raja lekas mendapatkan seorang Putra, Nyonya."

Benarkah dia mencintaiku? Benaknya bertanya-tanya.

"Utusan Agung datang!"

Dengan dibantu oleh dayang-dayangnya, si perempuan berdiri untuk memberi hormat secara sopan. Ketika si Utusan Agung membuka gulungan kertas dan siap membacakan dekrit yang dibawanya, si perempuan duduk bertumpu dengan kedua kakinya. Seluruh dayang dalam posisi menyembah mendengar dekrit resmi kekaisaran.

"Wu Yao Tian, hari ini anda akan diangkat menjadi Selir Resmi Kerajaan sesuai dengan perintah Raja sendiri. Dengan status ini, mulai sekarang anda akan dihormati sebagai Wu Guifei. Sebagai Selir Resmi Kerajaan anda mengemban tugas untuk setia pada Baginda Raja dan Kerajaan Yue, serta memiliki keluhuran budi untuk melayani Raja dengan sebaik mungkin. Demikian dekrit resmi ini disampaikan."

Si Utusan Kekaisaran kembali menggulung dekrit tersebut dan memberikannya kepada Yao Tian. Salah seorang dayang mengambil alih dokumen tersebut dan salah seorang lagi membantu Yao Tian untuk berdiri. Hanya beberapa detik setelah dia berdiri, Utusan Agung beserta kasim di belakangnya langsung memberi hormat dengan posisi menyembah.

"Selamat atas gelar anda, Wu Guifei."

Wu Yao Tian termenung. Mulai sekarang dia bukanlah si perempuan biasa lagi. Dia adalah Selir Resmi Kekaisaran. Wu Guifei, itulah statusnya. Dia adalah wanita milik Raja Yue Yang Agung. Ini adalah hal yang membahagiakan. Seharusnya.

Tapi kenapa Yao Tian merasa masih ada yang kurang di dalam hatinya?

***

Pict from pinterest.

Edit by me.

Enjoy ^_^

The Strongest Woman In The PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang