PART 11 - AKU ADALAH KEMBARANMU

67 16 2
                                    

Happy Reading ^_^

***

Hari demi hari berlalu, namun hal itu tak membuat rasa penasaran Yao Tian pada sosok yang digadang-gadang sebagai Penjahat Berbahaya itu surut. Bagaimana tidak, sosok itu adalah satu-satunya sosok yang mampu membuat Raja Yue Yang Agung nampak gelisah. Emosi sang raja selalu tampak jelas jika ada hal yang berkaitan dengan si penjahat. Apalagi jika Yao Tian tengah berada di sekelilingnya--sikapnya benar-benar aneh sekali. Seperti ada hal yang disembunyikan oleh pria yang selalu mencekokinya dengan kalimat betapa sayangnya dia pada Yao Tian.

Hal ini membuat Yao Tian semakin ingin mengupas tuntas misteri ini. Terlepas akan semarah apa Yue Xiang Lin nantinya, Yao Tian tidak peduli. Mengungkap fakta tentang dirinya adalah hal yang harus dia lakukan. Bahkan kalau bisa sesegera mungkin agar dia tidak terus-terusan terbayangi masalah kelebatan memori yang terus menghajarnya tanpa ampun.

Meskipun sangat penasaran dan punya segudang rencana untuk memuaskan rasa penasarannya, tapi Yao Tian berusaha bersikap seperti biasanya. Selir kesayangan raja itu tetap mengawali harinya dengan meminum teh terbaik kerajaan hingga berjalan-jalan mengeliling istana yang terasa semakin membosakan setiap harinya. Selain itu dia juga masih rutin berlatih Guzheng. Walau apapun yang dia lakukan tampak tak maksimal, tapi Yao Tian sudah menunaikan hal wajar yang bisa dilaporkan dayang-dayangnya yang mengabdi pada Raja.

Belajar dari pengalaman sebelum-sebelumnya, Yao Tian tidak boleh bertindak agresif. Dayang-dayangnya akan mudah menyadari dan kemudian melaporkannya pada Raja. Ketika laporan itu sampai ke telinga Raja, maka kehidupan Yao Tian akan semakin sempit tanpa sepengetahuannya. Gerak-geriknya akan semakin dibatasi dan Yao Tian tidak mau itu terjadi. Apa yang dialaminya sekarang ini sudah cukup sulit untuk membuatnya bergerak dengan leluasa.

Latihan Guzheng-nya sudah selesai dan orang yang melatihnya pun sudah pergi. Yao Tian lega karena sebentar lagi rencana yang disusunnya akan segera terlaksana.

"Kepala Dayang, bisakah kau bawakan obatku lebih awal dari biasanya? Aku ingin beristirahat lebih awal."

Kepala dayang langsung mengangguk tanpa pemikiran apa pun. Dari sini Yao Tian tahu kalau strateginya tampak berhasil. Ini cocok untuk mengelabui orang-orang yang mengawasi pergerakannya berdasarkan perubahan sikap.

Kepala dayang tersebut datang lagi dan meletakkan obat yang katanya dibuat untuk Yao Tian ke atas meja. Setelah meletakkannya, Yao Tian menyuruh kepala dayang pergi. Dia pun berpesan bahwa setelah ini dia akan berganti baju sendiri sehingga tidak perlu ada yang datang untuk membantunya.

Kepala dayang pun pergi tanpa menaruh curiga sedikit pun, tapi Yao Tian tahu kalau dia masih diawasi sampai di titik ini. Tanpa pikir panjang Wu Yao Tian meraih mangkuk obat dan berpura-pura meminumnya. Tangannya mematung selama beberapa detik di posisi itu hingga sang kepala dayang yang hendak menutup pintu melihatnya. Barulah saat semuanya sudah aman Yao Tian langsung menurunkan mangkuknya serta memuntahkan sedikit cairan yang memang sengaja diminumnya tadi. Semua itu dia lakukan untuk bersikap natural dan mengelabui kepala dayangnya yang semakin hari semakin waspada tersebut.

Selesai dengan akting itu, Yao Tian langsung mengganti bajunya dan bergegas tidur. Tapi aktingnya ini belum berakhir. Faktanya, dalam beberapa waktu ke depan kepala dayangnya akan masuk kembali untuk mengambil cawan obat yang sudah kosong serta memeriksa dirinya.

Perkiraan ini muncul bukan tanpa sebab, melainkan karena sebuah kebiasaan yang memang dialaminya beberapa waktu belakangan. Sejak seminggu belakangan Yao Tian memang sadar kalau dia turut diawasi dalam tidurnya. Setiap empat jam sekali seorang dayang akan masuk untuk memastikan Yao Tian masih berada dalam posisinya atau tidak. Yao Tian yakin kalau ini adalah perintah raja. Lagipula siapa lagi yang bisa membuat dayang-dayangnya begitu patuh sampai seperti ini kalau bukan si penguasa itu sendiri.

The Strongest Woman In The PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang