PART 2 - DORONGAN HATI

171 30 15
                                    

Happy Reading ^_^

***

Yao Tian membantu Raja menggunakan jubah kebesarannya dari belakang. Dia merapikan bagian belakang sekaligus bagian depan jubah tersebut dengan telaten. Setelah selesai, Yao Tian menepuk dada suaminya beberapa kali sebagai bentuk rasa puasnya. Setidaknya dia memiliki kegunaan lain selain memuaskan hasrat suaminya di malam hari.

"Kau tidak akan sarapan denganku, Wu Guifei?"

Yao Tian menyunggingkan senyum sekilas. "Aku harus pergi sekarang juga, Yang Mulia. Ikan-ikanku perlu diberi makan."

"Hanya kau yang berani menolakku demi beberapa ekor ikan, Yao Tian."

Yao Tian benar-benar terkekeh. "Ikan-ikanku tidak bisa mencari makanannya sendiri, Xiang Lin. Mereka mungkin akan mati kelaparan. Jadi sebelum itu terjadi pada ikan pemberianmu, aku perlu menyelamatkan mereka terlebih dahulu."

Yao Tian mengelus dada Yue Xiang Lin dengan senyum lembut yang terus terukir. Ditatapi sedemikian lembutnya, tentu saja Raja Yue langsung luluh. Dia membiarkan Yao Tian pergi, tapi sebelum itu dia memberikan kecupan singkat di bibir istrinya.

Beberapa ekor ikan sebenarnya bukanlah alasan Yao Tian yang sesungguhnya. Ada hal yang lebih mendesak dari sekedar beberapa ekor ikan. Beberapa Menteri Kerajaan Yue akan mengunjungi kediaman Raja, itulah yang dikatakan oleh Liang Jin pada saat Raja sedang mandi dan Yao Tian sedang menyiapkan pakaiannya. Yao Tian perlu melakukannya untuk menjaga nama baik Raja. Dan yang pasti, nama baiknya sendiri.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sejak pengangkatannya Yao Tian diperlakukan sangat istimewa oleh Raja. Setiap malam Yao Tian akan mengunjungi Raja, entah itu hanya untuk menemani Raja membaca gulungan dokumen atau menemani Raja secara intim di atas ranjang. Jika Yao Tian tidak datang ke kediaman Raja, maka Rajalah yang akan mengunjungi kediaman Yao Tian. Begitulah yang sering terjadi selama dua bulan belakangan.

Dan berkat kebiasaan ini, muncullah berbagai kicauan dari berbagai kalangan istana. Bahkan selir-selir Raja yang lain turut mengungkapkan kebenciannya secara terang-terangan karena Yao Tian mengambil seluruh perhatian Raja. Memang seperti itulah keadaannya dan untuk bertahan Yao Tian hanya bisa menulikan pendengarannya.

"Apa pagi ini Wu Guifei kembali menginap di kediaman Raja?"

Yao Tian langsung menghentikan langkahnya. Empat dayang yang ada di belakangnya langsung membuka jalan agar Yao Tian bisa melihat siapa yang berbicara padanya. Tapi sebenarnya tanpa melihat pun Yao Tian memang sudah tahu siapa yang berbicara padanya. Hanya orang-orang itu saja yang berani memprovokasinya secara terang-terangan.

"Wu Yao Tian memberi salam pada Min Guifei dan Chen Guifei."

Yao Tian sedikit membungkuk untuk memberi salam. Bagaimana pun juga dua selir yang menghadangnya adalah selir senior. Dan jangan lupakan juga klan keluarga mereka yang begitu tersohor. Dengan dua faktor itu wajar sekali kalau mereka berdua merasa tinggi dan menuntut semua orang untuk menghormatinya.

"Dari arahmu datang, aku duga kau baru saja meninggalkan kediaman Baginda Raja. Benar kan, Wu Guifei? Apa semalam kau menginap lagi?" Min Guifei berujar dengan menyelidik. Saat tidak kunjung mendapatkan jawaban, dia menarik kesimpulan sendiri. "Sepertinya memang benar seperti itu. Kakak Chen, lihatlah selir baru itu. Dia semakin tidak menghargai kita. Berani-beraninya dia merebut perhatian Raja dari kita –terutama dari kau, Kakak Chen." Selir Min menatap selir Chen dengan tatapan yang memprovokasi.

Yao Tian memiliki dorongan untuk membalas selir-selir menyusahkan yang ada di hadapannya. Entah kenapa dia merasa bisa dan tidak gentar sedikitpun. Bukan karena dia selir kesayangan Raja, tapi karena dia memang mampu melakukannya.

The Strongest Woman In The PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang