5

655 64 7
                                    

Happy reading
Semoga suka☺
-
-
-

16 tahun berlalu dengan begitu cepat. Kun masih belum juga menemukan sosok ibu sambung untuk Carissa. Kun manatap dirinya di depan cermin sebari merapikan dasinya, ia sedang bersiap untuk pergi ke kantor namun tiba-tiba saja ia terdiam teringat akan sebuah kenyataan yang membuat dadanya semakin sesak.

"Udah 16 tahun aja ci. Dan aku belum juga nemuin ibu sambung buat Carissa... Atau mungkin gak akan pernah." Kun menghela napas panjang, kembali memperhatikan dirinya sendiri di depan cermin.

"Maaf. Aku lebih mentingin diri aku sendiri di banding kebahagiaan nya Carissa."

Setelah di rasa sudah siap Kun berjalan keluar dari kamarnya. Selang beberapa langkah, Kun menghentikan langkahnya di depan pintu sebuah kamar. Kun tersenyum melihat pintu yang masih tertutup. Ia memutuskan masuk untuk memeriksanya.


Senyum Kun mengembang saat melihat seseorang yang masih terlelap di atas kasur. Seluruh tubuhnya tertutup selimut. Kun mendekat dan membuka selimut yang menutupinya, dan terlihat seorang gadis yang masih terlelap.

"Ayo bangunn." Kun menangkup kedua pipi gadis itu.

"Eum papa sepuluh menit lagi," rengek gadis itu sebari menggeliat.

"Gak ada sepuluh menit sepuluh menitan. Bangun ica. Bukannya ini hari terakhir kamu mos? Geo juga udah ada di bawah tuh dari tadi nungguin kamu." Kun menarik tangannya dan kini gadis itu terduduk di atas kasur dengan mata yang masih tertutup.

"Ayo cepet bangun. Nanti telat loh. Kalau udah siap jangan lupa turun kebawah buat sarapan. Jangan lama siap-siapnya." Sebelum pergi Kun mengecup kening anak gadisnya dulu. Saat Kun pergi gadis itu kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur.

***

Di meja makan sudah ada Suho, Irene, Kun dan bahkan ada Geo juga yang ikut sarapan. Kalau ada yang tanya kemana Chenle? Dia udah nikah sama Ningning dua tahun yang lalu. Bahkan sekarang mereka sudah di karuniai putra kecil yang kini berusia satu tahun. Mereka masih tinggal di komplek yang sama hanya beda rt sama rw nya aja. Kebetulan rumah mereka berdekatan dengan rumahnya Allea.

"Kamu udah bangunin Carissa belum Kun?" tanya Suho.

"Udah. Sebentar lagi juga dia turun," ujar Kun. Dan benar saja saat itu gadis yang mereka bicarakan sedang berjalan ke arah mereka. Ia juga sudah rapi dengan rambut di kuncir kuda.

"Buset dah Geo. Lo ke sini sekalian numpang sarapan? Emang gak di kasih sama mamih lo?" ujar Carissa.

"Ica! kalau ngomong tuh suka asal ceplos aja," tegur Irene tapi Carissa malah cengengesan.

"Udah sini sarapan. Nanti telat lagi," ujar Suho. Carissa duduk di sebelahnya kun dan langsung menyantap nasi goreng nya.

"Gue tuh sebenarnya udah sarapan di rumah tadi. Tapi di karenakan gue harus nunggu lo lama jadi ilang semua tenaga gue. Kebetulan banget omah Irene nawarin sarapan, yaudah gue terima. Lumayan kan?" ujar Geo dengan terus melahap nasi gorengnya.

"Alesan aja lo. Lagian siapa suruh lo dateng terlalu pagi?"

"Ya eo nya aja yang males. Masa anak perawan males. Pagi-pagi tuh bangun, terus mandi. Gue ke sini lo udah siap jadi tinggal berangkat." Padahal Geo berbaik hati menasihati Carissa, tapi Carissa malah memberi Geo jari tengah.

Your My Life (QIAN KUN feat ZHAO LUSI) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang