29

408 50 11
                                    

Semoga sukaaa... Maaf kalau misalkan banyak typo yang bertebaran atau kalimat kurang nyambung... Selamat membaca...

-
-
-

Acaranya sudah selesai, bahkan sekarang Lusi sudah menggunakan piyama tidur. Matanya sembab karena kebanyakan menangis. Riley masih di sana untuk mengurus sesuatu yang belum beres.

"IYA TAU. TAPI ACARANYA GAK ASIK,NGEBOSENIN, TERUS NYAKITIN JUGA. KALAU TAU GITU MENDING GAK USAH DI UNDANG."

Kata-kata itu masih terngiang-ngiang. Jika di tanya bagaimana perasaannya, tentu saja itu sangat menyakitkan. Lusi merasa jadi orang terjahat, padahal ini juga bukan kemauannya. Semua sudah menjadi takdir Tuhan. Lusi juga tidak ingin seperti ini.

"Mama tau Ca kamu marah karena kamu pikir Mama nyakitin Papa kamu. Tapi kamu juga tau Ca kalau Mama juga gak mau kayak gini. Seandainya suruh milih Mama pengennya tetep bareng sama Papa kamu ," lirih Lusi yang tak hentinya menangis.

"Bu permisi."

 Lusi kaget dan langsung mengusap air matanya saat asisten rumah tangganya masuk tanpa mengetuk pintu. Nama pelayannya bi Yayah, dia seumuran sama Renata bundanya Lusi.

"Eh maaf bu saya gak ngetuk pintu dulu."

"Gakpapa bi. Ada apa?" tanya Lusi.

"Ini hadiahnya mau di simpen di mana?"

"Simpen di kamar yang di bawah aja bi."

"Oh gitu ya. Kalau gitu saya simpen semua hadiahnya di kamar bawah."

"Iya bi."

  Bi yayah berbalik hendak pergi tapi pandangan Lusi tetuju pada dua buah kado yang bertumpuk.

"Eh bi sebentar." Lusi menghampiri bi Yayah dan mengambil kedua hadiah itu.

"Saya ngambil dua kado ini aja. Yang lain nya simpen."

"Iya bu."

  Lusi mengunci pintu kamarnya karena ia akan membuka kedua hadiah itu yang di berikan oleh Kun dan juga Carissa. Lusi membuka terlebih dahulu hadiah dari Carissa. Di dalamnya ada sebuah box dan saat di buka terdapat kalung yang sama persis seperti kalung yang ia berikan untuk Carissa, serta sepuncuk surat. Lusi tersenyum saat membaca isi dari suratnya.

'Selamat ulang tahun pernikahan. Aku gak tau apa yang Mama suka, jadi aku beli kalung ini aja. Kata Papa sih biar samaan sama yang punya aku. Semoga suka sama hadiahnya, jangan lupa di pake biar samaan kayak aku. Oh iya aku gak ngasih hadiah apapun buat om Riley karena aku yakin dia pasti dapet banyak hadiah dari orang lain juga'

Lusi langsung memakai kalungnya dan tersenyum di depan cermin, ia yakin Carissa juga pasti menyayanginya. Mungkin tadi Carissa hanya terbawa emosi makanya berkata seperti itu. Kali ini Lusi membuka hadiah yang di berikan kun. Hatinya kembali terasa sesak saat melihat hadiahnya. Di dalamnya ada gaun dan sebuah dasi yang berwarna senada dengan gaunnya.

Flashback on

  Kun dan Lusi tengah berjalan-jalan di mall. Mereka mampir ke tempat pakaian.

Your My Life (QIAN KUN feat ZHAO LUSI) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang