14

424 52 4
                                    

Happy reading...

-
-
-

Setelah dari Kantin Carissa bergegas untuk segera pergi ke kelas dengan embawa dua gelas es yang sengaja ia beli untuk Amalia. Carissa hanya pergi seorang diri karena Amalia sedang sibuk menbaca novel. Dan Amalia tidak menyuruh Carissa membelikannya minum karena ia tidak ingin merepotkan, jadi itu murni kemauannya Carissa untuk memberikan Amalia.

"Permisi kak." Carissa tersenyum ramah ketika melewati 3 orang kakak kelas.

Bruk! Carissa tersungkur. Es yang ia pegang tadi keduanya tumpah.

"Ups sorry, gak sengaja. Kamu nih nakal ya." Salah satu kakak kelas itu berbicara kepada kakinya sendiri. Panggil saja Monica. Si kakak kelas yang gila hormat. Ia juga yang membuat Carissa tersungkur.

Tiga orang kakak kelas tadi tersenyum senang melihat Carissa yang tersung. Sedangkan carissa masih terduduk di lantai dengan wajah menunduk.

"Gimana rasanya? Sakit? Atau malu?" Tanya Monica. "Anggap aja itu sebagai karma karna lo udah sasimo. Lo tuh adek kelas, jadi jangan sok iyey deh." Monica berjongkok untuk melihat wajah Carissa.

"Tau tuh. Pas pertama masuk deketin Geo, terus Alfian. Eh sekarang sama Dylan, mana pake acara kissing di depan umum segala. Murahan banget lo jadi cewek," cibir Via temannya Monica.

"Kok diem aja? Ngomong dong. Lo baru jadi adek kelas aja udah belagu!" ketus Maura.

"M-maaf kak." Carissa masih menundukkan kepalanya.

"Muka lo tuh imut polos gitu, tapi di balik kepolosan itu ada jiwa lonte nya. Hahaha." Monica tersenyum sinis kepada Carissa.

"Ini namanya jalang imuts," sahut Maura.

"Inget ya dek. Kalau lo gak mau berurusan sama kita jangan cari masalah. Ngerti?" Monica bangkit. Dalam hati Carissa berpikir, siapa juga yang cari masalah dengannya? Bukannya dia sendiri yang mulai?

"Udah lah kita tinggalin aja si jalang imut ini." Monica bangkit, mengajak kedua temannya untuk pergi. Namun baru dua langkah Monica berjalan.

Bruk! Kali ini Monica tersungkur. Carissa bangkit dan membersihkan rok nya. Maura dan via di buat terkejut dengan apa yang sudah Carissa perbuat.

"Ups sorry. Tangan gue emang agak nakal." Carissa meniru perkataan Monica tadi.

"Berani ya lo?!" sentak Via.

"Iya dong," jawab Carissa santai.

"Lo gak usah ngelunjak!" kesal Monica. Maura membantu Monica untuk bangkit.

"Lo yang ngelunjak! Lo kira gue bakal taku gitu? Terus lo berharap gue nangis terus menye-menye minta ampun dari lo pada? Jangan harap!"

"Gak sopan lo sama kakak kelas!" Maura melotot. Tapi Carissa sama sekali tidak takut.

"Anjaii, si paling kakak kelas. Gila hormat banget lo. Lo pikir keren begitu? Dengerin ya. LO SEMUA JUGA DENGERIN," teriak Carissa.

Semua murid menggerumuti mereka berempat.

"Lo gak tau seberapa deketnya gue sama Geo. Kita tuh deket banget, bahkan keluarga Geo sama keluarga gue udah nganggep kita kayak anak kembar. Bang Alfian juga sama. Cuma bedanya dia udah kayak abang Gue sendiri. Wajar dong abang adek deket. Dan Dylan. Dia pacar gue, yakali sama pacar gak romantis. Gue yakin lo iri, iya kan? Masalahkah gue pacaran sama Dylan? Emak nya Dylan aja gak masalah. Lagian terserah Dylan domg mau pacaran sama siapa aja, bukan urusan lo. Jadi gak usah ngatur," jelas Carissa.

Your My Life (QIAN KUN feat ZHAO LUSI) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang