24

464 57 7
                                    

Semoga sukaa, maaf kalau misalkan banyak typo yang bertebaran atau kalimat yang kurang nyambung. Jangan berharap lebih yaa, Pokoknya selamat membaca semuanya 🤗
-
-
-

Kun dan Xiaojun keluar dari sebuah cafe. Setelah pulang kantor mereka memutuskan untuk pergi ke cafe di dekat kantor.

"Hahaha. Mampus! Makanya jadi orang jangan genit, udah punya bini juga." Kun tertawa begitu puas karena tadi saat di dalam ia melihat seseorang dengan body yang bagus dan rambut yang panjang. Xiaojun pikir itu cewek makanya ia berniat untuk menggombalinya, namun saat orang itu berbalik ternyata dia cowok.

"Berisik lu ah!" Xiaojun hendak menyiku Kundengan cepat Kun menghindar karena bahaya jika sampai kena kopi yang masih panas yang tengah Kun pegang.

"Hahahaha gue gak bisa berhenti sumpah ngebayangin komuk lu tadi Jun. Hahaha." Kun malah semakin terbahak-bahak.

"Tau ah malesin lo mah. Gue mau balik aja. Byeee!" Xiaojun berjalan menjauh dari Kun.

"HATI-HATI JUN KALAU MAU NGEGOMBAL LIAT-LIAT DULU TAKUT NYA SALAH LAGI," teriak Kun karena Xiaojun sudah lumayan jauh.

"BACOTTT!" balas Xiaojun.

"Hahahaha." Kun masih mentertawakan Xiaojun padahal orang nya sudah tidak ada.

Byurrr tiba-tiba saja Lusi datang dan menumpahkan kopi yang Kun pegang. Kun meringis karena kopinya masih panas mengenai dadanya.

Wajah Lusi terlihat begitu kesal. Ia tersenyum sinis. "Bahagia banget kayaknya."

"Kita ngobrol di tempat lain aja," ajak Kun sebari memegang kedua pundak Lusi namun Lusi memberontak.

Plak! Sebuah tamparan tepat menengenai pipi sebelah kiri Kun. Lusi menatap Kun tajam. "Gimana? Seneng? Bahagia karena akhirnya rencana kamu berhasil?"

"Maksud kamu apa?"

"Gak usah pura-pura bego! Ini semua salah kamu! Kalau aja kamu ngasih tau dia dari awal mungkin dia gak akan benci sama aku. KALAU KAMU BENCI SAMA AKU YAUDAH! Tapi plis, jangan hasut Carissa juga." Lusi memohon di hadapan Kun.

"Aku gak pernah ngehasut Carissa."

"Bohong! Bukti nya sekarang carissa malah benci aku. Malau bukan di hasut sama kamu gak mungkin kan dia kayak gitu."

Kun menghela napas. Semua orang yang berlalu lalang memperhatikan perdebatan mereka. "Bisa gak kita ngobrol di tempat lain?" pinta Kun.

"Enggak! Kenapa? Malu banyak orang yang liat? Biarin, biar semua orang tau kalau kamu ayah yang egois! Kamu udah gagal jadi ayah! Kamu--"

"LUSI!" teriak Kun dan akhirnya Lusi pun terdiam. "Aku dari tadi diem karena ngehargain kamu. Aku gak mau kamu malu. Terserah kamu mau anggep aku apa. Ayah yang egois kek atau ayah yang gagal didik anaknya. Terserah, aku gak peduli. Aku emang gak becus jadi ayah, aku gak bisa jadi ayah yang baik. Tapi selama ini aku juga selalu berusaha kok supaya lebih baik. Kan aku pernah bilang sama kamu kalau jadi orang tua tunggal itu gak gampang. Itupun aku di bantu Mommy, Daddy, Karina, sama yang lainnya. Kamu enak ngomong doang, kamu gak tau gimana rasanya," ujar Kun.

Lusi masih terdiam menatap Kun datar.

"Kalau ada yang mau di omongin lagi. Ayo kita cari tempat lebih enak buat ngobrol. Jangan di tempat rame kayak gini. Dengan kamu marah-marah kayak tadi itu gak akan nyelesain masalah, yang ada kamu malu di liatin orang-orang." Kali ini Kun berbicara dengan nada rendah.

Your My Life (QIAN KUN feat ZHAO LUSI) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang