Happy reading, semoga suka. Jangan lupa vote dulu sebelum baca.
-
-
-Usia kandungan Lusi kini menginjak 8 bulan. Bahkan sekarang Kun lebih banyak kerja di rumah karena sekalian menjaga Lusi. Semenjak hamil Lusi menjadi sangat manja dan selalu meminta sesuatu yang aneh.
"SAYAAANGGGGGG," teriak Lusi yang berada di ruang keluarga. Ia sedang menonton televisi.
Mendengar Lusi berteriak, Kun yang berada di ruang kerjanya segera berlari untuk menghampiri Lusi.
"Kenapa? Ada apa? Perut kamu sakit?" tanya Kun. Lusi menggeleng.
"Aku aus. Ambilin dong," ujar Lusi. Padahal teko dan gelas ada di hadapannya. Posisinya tidak terlalu jauh dengan Lusi.
Kun menghela nafas. Ia menuangkan air kedalam gelas untuk istrinya tercinta. Ini bukan yang pertama kalinya, sudah beberapa kali Lusi berteriak meminta Kun untuk sekedar mengambil barang yang jelas-jelas ada di sekitarnya. Karena Kun begitu menyayangi istrinya jadi ia tidak protes, apalagi katanya kalau lagi hamil bawaannya sensi terus.
"Nih." Kun memberikan gelas yang sudah terisi air kepada Lusi.
"Makasih."
"Ada lagi?" tanya Kun.
"Enggak ada. Kamu boleh pergi sekarang."
Kun berjalan menuju ruangan kerjanya. Cukup melelahkan juga naik turun tangga sampai-sampai kaki Kun lemas.
Lusi sangat serius menonton dan tak hentinya ia mengomel ke pemeran antagonisnya.
"Dasar nenek lampir. Mati aja lah kamu!" omel Lusi.
Melihat istrinya yang terus mengomel, membuat Kun sedikit merinding. Ia kembali tapi kaliin ini Kun membawa laptop dan beberapa berkas.
"Kok kamu ke sini?" tanya Lusi karena Kun duduk di sopa sebelahnya.
"Iya supaya kalau kamu butuh sesuatu aku gak perlu naik turun tangga," ujar Kun.
"Kamu gak ikhlas?" tanya Lusi.
"Bukan gak ikhlas. Aku baik loh supaya kalau kamu butuh sesuatu gak perlu teriak-teriak lagi," ujar Kun.
"Terserah deh." Lusi kembali pokus pada layar tv.
Lihat kan? Lusi menyalah artikan apa yang Kun katakan. Makanya Kun sekarang selalu berhati-hati jika ingin mengatakan sesuatu kepada Lusi, takut salah bicara dan malah membuat Lusi kesal. Karena perasaannya sangat sensitif.
"Dasar mertua gak tau diri! Bukannya makasih udah di tolongin. Dih! Najis banget. Untung mertua aku baik, gak kayak kamu nenek lampir jahat!" Lagi-lagi Lusi mengomel.
"Dari pada kamu marah-marah gak jelas mending nonton yang lain aja. Biasanya juga nonton drakor, kenapa tiba-tiba malah nonton sinetron yang menguras emosi?" Padahal Kun berniat baik.
"Kamu ngerasa ke ganggu? Kalau gak nyaman kenapa gak pindah? Terserah aku dong mau nonton apa," protes Lusi.
"Mending kamu nontonin yang kira-kira kamu ngerasa seneng, fresh atau lebih tenang. Jangan nontonin yang bikin kamu emosi, itu gak baik. Kamu harus kurangin marah-marahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Your My Life (QIAN KUN feat ZHAO LUSI) [√]
Ficción General(sequel ARDANA familly) Tentang Kun dan Lusi. Dua insan yang saling mencintai, bahkan mereka juga telah di karuniai gadis cantik bernama Carissa. Namun karena keegoisan orang tuanya Lusi mereka terpaksa harus berpisah. Saat itu Lusi harus meninggalk...