27

89 4 1
                                    

"Huammm" Kea terbangun dari tidur, ia menyesuaikan sinar matahari yang mengusik matanya. Terdengar suara kendaraan dan klakson di sekitarnya

"Kita dimana?" Tanya Kea kepada Keo, Keo hanya diam melirik adiknya

"Kea lapar" Gumam Kea kemudian Keo memberhentikan mobilnya di salah satu warung makan terdekat

"Mau pesen apa?" Tanya Keo kemudian Kea diam sambil melihat daftar menu

"Mau es teh sama soto deh, kakak apa?" Jawab Kea kemudian dia bertanya kepada Keo. Keo hanya diam tidak merespon pertanyaan adiknya. Ia memesan makanan untuknya dan Kea

"Kakak marah ya sama Kea?" Tanya Kea ragu namun lagi lagi Keo tidak merespon. Kea melanjutkan makan nya hingga tuntas

"Tunggu di mobil, nanti kakak nyusul" Titah Keo kemudian Kea masuk ke dalam mobil kakaknya

"Apa kakak marah gara gara Kea ga mau tidur kali ya" Gumam Kea kemudian Keo datang

"Ini" Ucap Keo memberikan es krim cone vanila kesukaan adiknya

"Buat Kea?" Tanya Kea mengambil pemberian kakaknya. Keo tidak menjawab pertanyaannya

"Kakak kok diemin Kea si" Ucap Kea sedikit kesal namun ia juga takut

"Oiya, terimakasi es krim nya" Lanjut Kea memakan es krim dari kakaknya

"Emang itu buat kamu?" Tanya Keo sambil menyetir mobil

"Ohh, bukan buat Kea ya? Maaff.." Jawab Kea dengan perasaan bersalah

"Terus buat siapa?" Lanjut Kea bertanya kepada Keo

"Yen" Jawab Keo singkat

"Yen? Kakak suka sama Yen?" Tanya Kea kemudian Keo mengacak rambut adiknya

"Itu buat kamu sayang, tadi kakak lagi mikir kita mau kemana. Kita main ke rumah temen kamu Yen ya" Jelas Keo kemudian Kea ber-oh ria

"Kakak tuh aneh ya, tadi diemin Kea, wajahnya serem.. Datar. Kea nanya dikacangin terus sekarang jadi baik lagi sama Kea" Gumam Kea terdengar jelas di telinga Keo

"Kakak ingin membunuhmu Kea, jadi diamlah" Ancam Keo berhasil membuat adiknya diam mematung

"Akhirnya" Ucap Keo dengan senyum seringai. Ia melihat wanita tua yang sedang berjalan sendirian. Keo melajukan mobil dengan kencang dan menabrak wanita tua tersebut. Ia memajukan dan memundurkan mobil, melindas tubuh tua tersebut hingga terpisah berserakan. Setelah puas, ia mengambil handphonenya dan menelpon suruhannya

"Aku membunuh wanita tua, bersihkan mayatnya dan hapus jejak nya, lokasi akan ku kirim nanti"

"Kakk.. " Lirih Kea shock melihat kelakuan kakaknya

"Diamlah, lebih baik kakak membunuh orang lain daripada membunuh adik kecil kakak" Ucap Keo kesal, ia tau Kea akan menasehati kelakuan bejat nya

"Tapi kak-

"Kakak sedang kesal Kea, jadi diamlah. Jika tidak, kau akan jadi sasarannya nanti" Lanjut Keo kemudian ia keluar dari mobil dan bermain dengan pisau kecilnya. Setelah puas ia kembali masuk ke dalam mobil dan menarik napas sambil tersenyum puas

"Ahh, puas sekali rasanya. Kamu lihat kan? Beginilah cara kakak mengatasi rasa kesal, bingung, dan emosi kakak" Ucap Keo membuat Kea ketakutan. Kea baru tau kalau kakaknya ini

'Benar benar sangat gila'

Kea diam tidak bicara, ia takut perkataan papa nya menjadi kenyataan. Kea yakin kalau Keo tidak akan membunuhnya. Yahh, semoga..

°°°

"Kea lo apain?" Tanya Yen ketika Keo dan adiknya sampai di kediaman Yen, Yen mengizinkan mereka untuk tinggal di kediamannya beberapa hari

Let Me Go ✓✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang