30

505 12 0
                                    

Kea membuka matanya, ia menyesuaikan cahaya yang berusaha masuk kemudian ia terssdar akan tangan dan kakinya yang terikat

"KAK KEOO!!" Teriak Kea brutal, ia berusaha melepaskan diri

"Selamat siang nona muda" Sambut seorang pria dengan badan tegap nan tinggi. Kea menyipitkan matanya agat bisa melihat sosok pria tersebut

"Vi-vier?!" Ucap Kea terkejut mengetahui sosok pria yang baru saja ia temui

"Kea!" Panggil Yen yang ternyata jua diikat disampingnya

"Maafin gue" Lanjut Yen kemudian Kea hanya terdiam berusaha memahami yang terjadi

'Please yh otak, jangan lola dulu deh' Batinnya menggerutu

"Yahh, papa mu akan datang sebentar lagi" Ucap Vier kemudian Keo datang bersama papa nya

"Kak" Lirih Kea memanggil kakaknya sementara Keo acuh bahkan ia terlihat seperti enggan melihat adiknya

"Katakan sekarang" Titah papa kemudian Keo menatap bola mata adiknya lalu mengangguk, sementara Kea yang lemot nya kebangetan hanya  memasang ekspresi bingung

"Siapa yang mengajarimu membrontak Kea?" Tanya Keo menatap adiknya tajam seketika suasana berubah menjadi sangat dingin

"K-kea ga-

" JAWAB KEAA!!" Bentak Keo keras memotong kalimat adiknya yang terbata, Kea menatap kakaknya sambil menahan tangis. Ia benar benar bingung dengan apa yang terjadi sementara Yen hanya memperhatikan Keo dan Kea

"Cihh, sampah. Benar kata papa, sekali sampah tetap sampah" Ucap Keo mengelilingi Kea lalu ia kebelakang Yen dan berbisik

"Lo bakal jadi milik gue Yen, liat pacar lo, Vier.. Dia bawahan papa gue dan ga lama lagi, lo bakal jadi milik Keo Xyloned" Bisik Keo sambil menyentuh tangan Yen. Ia menaruh silet pada telapak tangan Yen. Yen yang paham langsung menggenggam silet tersebut

"Gua ga bakal jadi milik lo" Tambah Yen kemudian Keo tersenyum tipis dan kembali ke adiknya

"Hei, papa dan kakak tidak ada balon"

"JADI BERHENTILAH MENANGIS!!"

PLAKK!

Keo menampar pipi adiknya hingga darah kembali mengalir menghias wajah sang adik. Keo menelan salivanya dan menampar adiknya lagi

"Sakit kak hikss" Tangis Kea mengadu kepada Keo. Kea menunduk menahan rasa sakit sekaligus menghindari tatapan tajam kakaknya

"KEO!" Panggil Yen spontan kemudian Keo segera menembak kepala Vier tepat sasaran dan Papa yang melihat hal tersebut langsung mengeluarkan pistol. Mengarahkannya ke Keo kemudian menekan pelatuk pada pistol dan dalam sekejap peluru keluar mengenai bahu kiri Keo. Keo jatuh terguling menghindari tembakan papanya

"KAK KEOO!!" Teriak Kea khawatir pada kakaknya

"Tenang, lo aman" Bisik Yen melepas ikatan tali ditangan Kea

"Dengerin gue! Lo harus bisa bantu kakak lo" Ucap Yen kemudian Kea melihat kakaknya yang sedang ditodong pistol oleh papanya. Kea mencari cari pistol yang sebelumnya ia simpan namun nihil, tidak ada. Akhirnya ia mengambil jepit rambut dari rambutnya dan segera melempar jepitan tersebut ke siku papa. Dalam sekejap papa menjatuhkan pistolnya setelah terkena jepitan rambut Kea sementara Keo dengan segera mengambil pistol papanya dan melemparnya ke Yen

"Kenapa? Papa hanya ingin kalian tumbuh menjadi Xyloned yang tangguh" Ucap Papa datar ketika Keo menodong pistol kearahnya

"Kami ingin bebas, Kea ataupun Keo tidak mau menjadi pembunuh" Jawab Keo menatap papanya dengan penuh kebencian

"Bagaimana denganmu Kea?" Tanya Papa kepada Kea

"Kea tidak mau jadi pembunuh. Kea benci papa, Papa pembunuh mama" Lanjut Kea kemudian Papa tertawa keras

"Yang membunuh mamamu itu bukan papa, tapi Keo" Balas Papa kemudian Keo menembak lengan kiri papa kemudian Lengan kanan dan mengarahkan pistol ke kepala papa

"Kau yang menyuruhku untuk memilih membunuh mama atau Kea" Lanjut Keo kemudian Kea melihat kakaknya dengan tatapan tidak percaya

"Kak.. " Lirih Kea kecewa

"Diam Kea" Titah Keo tau apa yang akan dikatakan adiknya

"Setelah mama, kau akan membunuh papamu?"

"Kesayangan papa" Tanya Papa membuat Keo teringat kata kata adiknya

"Kea keingetan kata mama, sejahat apapun papa. Itu tetep papa kamu"

"BANGSAT!! GC TEMBAK PAPA LO! INGET KAKAK GUA YANG KEA BUNUH! LO SAMA ADEK LO DISURUH SAMA TUA BANGKA KAN??!" Toxic Yen tidak sabar menunggu tugasnya segera berakhir dan mendapat hiasan kamar yang baru dan original

"Kau yakin akan membunuh papa Keo? Setelah apa yang papa lakukan untuk Keo?"

"Merawat Keo, Menjaga Keo-

Dorr!!

"Upss, maaf.. " Ucap Yen meminta maaf, ia menembak kepala papa Kea dan Keo

"Tidak apa" Lanjut Keo sambil melihat papanya

"Ha-rusnya papa bu-nuh adik kamu" Balas papa dengan sedikut kesadaran

"AWAS KEA!" Teriak Yen dengan membawa pedang yang ia temukan di sekitarnya. Kea menjauh dari papa begitupula Keo. Yen dengan pedangnya menebas pria tua tersebut hingga kepala papa terjatuh ke lantai

"Maaf lagi" Ucap Yen sementara Keo dan Kea bingung harus apa. Mereka sedih tapi yah entahla, perasaan mereka campur aduk

"Kenapa?" Tanya Yen kemudian keduanya menatap Yen horor

"Lo berdua gimana sih, katanya mau bunuh papa. Kalo kalian ga bunuh, Kea bakal mati, lo juga mati. Lo ga liat
tadi papa kalian nembak Keo spontan. Xyloned ga pandang bulu kan? Emak kalian aja dibunuh. Apalagi kalian yang cuma beban" Ucap Yen berusaha menyadarkan mereka berdua

"Cukup Yen, kau malah membuatku kesal" Balas Keo seteelah mendengar dirinya beban

"Baiklah, terimakasi oleh olehnya" Ucap Yen mengambil kepala papa mereka kemudian Keo memeluk adiknya

"Sekarang kamu bebas" Lanjut Keo kemudian Kea membalas pelukan kakaknya sementara Yen yang masih kesal dirinya ditipu oleh pacarnya. Ia mendekati mayat Viet dan menusuk nusuk beberapa anggota tubuh Vier juga mencongkel mata dan lubang hidung

"Mampus lu, makanya jangan maen maen sama gua" Gerutu Yen kemudian dia kembali kepada Keo dan Kea

"Terimakasih" Ucap Keo kemudian Yen mengangguk sambil tersenyum tipis

"Kak"

"Iya?"

"Terimakasi banyak udah lindungin sama bebasin Kea yah" Bisik Kea kemudian Keo ikut berbisik

"Iyahh sama sama, jangan nakal lagi ya.. Maafin kakak tadi nampar kamu" Bisik Keo kemudian Kea mengangguk

"Iya Gapapa kak"

"Gua balik duluan ya, makasii" Pamit Yen dengan wajah penuh kebebasan meninggalkan Keo dan Kea

"you will be mine, I promise" Gumam Keo melihat Yen menjauh darinya

×bersambung×

Let Me Go ✓✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang