1

2.2K 111 1
                                    

"Cepat lakukan"

Kyzea Xyloned hanya menggeleng pelan, ia menunduk ragu. Tidak mau menatap kakaknya yang sedang menunggu

"cepat, waktumu terus berjalan"

Tangannya gemetar, ia bingung harus apa. Pilihannya hanya dua. Tapi dia tidak mau jadi jahat. Dia tidak mau membunuh

"Kau hanya perlu menusuknya"

"Dan kau akan bebas dari hukumanku Kea"

Ucap Arkeo Xyloned sambi melihat stopwatch

"Dia sudah membuatmu terluka, apa kau tidak mau membunuhnya?" Tanya Keo kemudian Kea menjatuhkan pisau dapurnya. Keo yang melihat itu mulai kesal

"Ya, baiklah. Waktumu sudah habis"

"Bersiaplah menerima hukumanku"

Kea yang mendengar itu, langsung lari, ia menjauh dari Keo kakaknya. Kebetulan Keo menyuruh para bodyguard keluar karena alasan Kea yang katanya tidak bisa fokus jika dilihat banyak orang

'Rencana yang bodoh'

Sesampainya dipintu, ia benar benar kesulitan membuka pintu rumah besarnya. Kakaknya terus berjalan perlahan. Memaparkan senyum tragis diiringi suara langkah sepatu. Kea menoleh kebelakang, ia mendapati tangan kakaknya yang sedang memegang pistol dan mulai mengarahkan pistol tersebut kearahnya. Mau tidak mau ia menendang kaca dekat pintu kemudian keluar dari istana Keo

"shit!" Umpat Kea sementara penjaga tersebut menahannya dan penjaga lain membuka pintu

"Kau merusak istanaku Kea" Ucap Keo menaruh pistol pada meja

"Aku tidak peduli, kakak juga tidak peduli sama Kea" Lantang dan nyaring membuat satu senyuman terukir di wajah tampan sang kakak

"Baiklah, kapan kau akan berubah?"

"Dasar keras kepala! Berikan dia padaku!" Ucap Keo marah, ia menarik lengan adiknya dan menyeret adiknya tersebut menuju tempat kesukaannya. Tempat yang baru saja Kea tinggalkan

"Kea bisa jalan sendiri bodoh! Ga usah diseret kaya lap pel"

Keo berhenti tapi masih tetap menahan pergelangan tangan adiknya

"Kakak yang bodoh atau kamu yang bodoh?"

"Meminta kakak menyuruh para penjaga keluar rumah dan kamu malah kabur lewat pintu depan?"

"Yahh, kakak baru saja akan memuji Kea atas kecerdasan dan kelicikan Kea. Kea tau? Kea berbohong. Kea bukan anak baik"

"JADI BERHENTI MENJADI NAIF DAN LAKUKAN APA YANG KU SURUH!!!"

Ceramah Keo yang diakhiri teriakan keras, lalu mereka kembali ke 'ruang eksekusi'

"AKU! TIDAK! MAU! MEMBUNUH!" kekeh Kea sementara Keo semakin kesal dengan adik kecilnya yang keras kepala

"Kamu teriak?" Tanya Keo yang mulai merasa tidak dihargai sebagai kakak yang lebih tua umurnya

"IY-Akhhh" Rintih Kea ketika rambutnya ditarik kebawah. Keo memfokuskan mata adiknya pada tikus kecil yang ada dihadapannya

"Sekarang tusuk tikus itu, dia telah menyakiti adik manis kakak" Bisik Keo sementara Kea dengan bersusah payah menggeleng pelan. Keo makin menarik rambut adiknya kebawah hingga kepala Kea mulai mendongak keatas

"Lihat ini, kau hanya perlu menusuknya. Tapi karena Kea tidak mau. Biar kakak saja. Perhatikan!" Ucap Keo kemudian sedikit meringankan tarikan di rambut Kea. Tikus yang bercicit dengan pergelangan tangan dan kaki diikat. Keo mulai menancapkan pisau ketangan tikus tersebut dan tikus mulai menjerit. Tikus tersebut gerlihat sedikit kesakitan. Keo yang tidak puas dengan teriakan tikus itu mulai menggores gores pelan perut tikus dan memotong kuku jari kaki sebelah kanan secara bersamaan. Seketika lima jari terputus dalam waktu kurang dari lima detik. Ia memberi sedikit kesempatan tikus untuk nafas. Tikus tersebut bernafas dan kepalanya terpisah dari anggota badan kemudian ia mencincang daging tikus dengan sangat lembut

Let Me Go ✓✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang