7

262 9 0
                                    

Dorrr! Dorr!! Dor!!!

Suara letupan pisau menembus papan. Kea sedang berlatih di lapangan belakang rumahnya. Keo mngawasinya dari belakang

"Tembakan yang buruk" Gumam Keo melihat papan didepannya

"Biasanya kan juga ga kena atau diluar lingkaran, di apresiasi dong" Gerutu Kea menghadapi kakaknya yang perfectsionis

"Gak, kakak mintanya di merah bukan biru"

"Jangan masuk ke rumah sebelum kamu kena target lingkaran merah" Ucap Keo meninggalkan adiknya sendiri. Kea yang sudah tau hal ini akan terjadi langsung mendekati target tersebut dan menempelkan foto ayahnya di tengah target

"KAK KEO" Teriaknya kemudian Keo melihat Kea yang langsung menembak target

Dorr!! Dorr! Dorr!!

Tiga kali letupan dan semua kena target. Kea mengambil foto tersebut dan mengarahkannya ke arah cahaya matahari. Terdapat celah difoto tersebut, lebih tepatnya pada bagian kepala. Kea dengan sombongnya berjalan mendekati kakaknya dan memberikan foto tersebut. Keo tersenyum tipis

"Ntahlah, tapi ketika Kea kesal dan sangat kesal.. "

"Kea selalu tepat sasaran" Lapor Kea kepada Keo kemudian Keo memujinya

"Bagus, latihan terus okei" Puji Keo yang disusul anggukan

"Istirahat, satu jam lagi balik kesini ya" Ucap Keo kemudian Kea pergi kedalam rumah. Ia kembali kekamar dan menyalakan tv

Sementara itu disisi lain,

"Bagaimana menurutmu?" Tanya Keo pada asisten pribadinya

"Nona muda semakin meningkat kemampuannya tuan, hanya saja sifat manja nya semakin menjadi jadi" Jawab asisten nya yang membuat Keo berpikir keras

"Kenapa? Dia tidak manja" Sanggah Keo kemudian asistennya hanya terdiam

"Dia hanya ingin merasakan kasih sayang. Seharusnya dia membenciku, tapi tidak. Dia anak yang kuat, mentalnya mampu bertahan sampai saat ini" Lanjut Keo dengan jelas

"Tapi tuan muda, sepertinya dendam kepada tuan papa sudah melebihi batas. Apakah tuan muda akan menasihatinya?" Tanya asisten pribadinya kemudian Keo tersenyum tipis

"Kau disuruh papa? Atau mata matanya?" Keo bertanya curiga

"Maaf tuan saya tidak bermaksud" Lanjut asisten pribadinya. Asisten suruhan papanya

"Baiklah, nanti akan ku nasehati. Tapi jangan bilang ke papa. Aku tidak tega jika harus menghukum nya lagi. Kau tau kan hukuman papa seperti apa? Bagaimanapun dia adik kecilku" Jelas Keo yang diangguki asisten tersebut

"Baiklah aku akan kekamarnya" Ucap Keo kemudian dia pergi ke kamar adik kecilnya

°°°

Tokk.. Tokk...

Keo mengetuk pintu kemudian ia membuka daun pintu dan masuk ke kamar adiknya. Ia mengambil foto keluarga yang dipajang dinakas samping ranjang adiknya

"Kakak buang ya?" Tanya Keo kemudian Kea melirik benda yang ada ditangan Keo dan tersentak kaget

"GAK, JANGANLAH" Jawab Kea ngamok karena foto keluarga satu satunya mau dibuang

"Kenapa?" Keo bertanya lagi

"Ada foto mama, papa, Kak Keo sama Kea. Jangan dibuang yaa, Kea cuma punya itu" Jawab Kea kemudian kembali terfokus pada acara tv

Let Me Go ✓✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang