28

104 5 0
                                    

"Kea tidak mau sekamar dengan kakak" Pinta Kea sambil duduk di ranjang kamar tamu

"Jangan banyak minta, kita itu numpang. Tau diri dikitlah" Balas Keo duduk disamping adiknya

"Ya udah ayok balik aja kak, Kea ga mau disini. Sempit" Lanjut Kea kemudian Keo menggeplak kepala adiknya

"Kamu mau dibunuh papa? Papa tau rencana kita. Lagipula ini ga sempit sempit banget kok. Ini luas bodoh" Balas Keo kemudian Kea mendengus kesal

"Jangan bilang Kea bodoh, Kea ga bodoh" Ucap Kea kemudian Keo menatapnya remeh

"Apa liat liat? Kea cantik ya? Emang dari dulu. Baru nyadar? Dari jaman purbakala, jaman upin ipin berambut lima" Lanjut Kea kemudian Keo mengeryit heran

"Kan, keliatan banget bego nya. Mana ada upin ipin berambut lima" Balas Keo kemudian Kea menatapnya tajam

"Ada ya, lebih malah. Mereka kan bisa pake wig wlee" Ucap Kea sambil menjulurkan lidahnya

"Tapi kan tetep aja. Tetep botak" Bantah Keo, yahh sekarang mereka berdebat tentang rambut upin ipin

"Ya kan Kea bilang nya rambut, berarti bebas dong mau rambut asli rambut palsu yang penting namanya rambut" Balas Kea tidak terima kemudian Keo melihatnya sambil menahan tawa

"Kan kamu bilang nya wig, bukan rambut palsu. Beda dong.. Beda tulisan. Jauh malah bedanya" Ucap Keo meladeni perdebatan adiknya. Ia ingin lihat sampai mana kemampuan debat adiknya

"Maksud Kea itu bentuk fisiknya sama, bukan tulisannya. Lagian sama aja kok, wig sama rambut palsu. Itukan sinonim. Yahh, bahasa indo nya remed ya?" Tanya Kea kemudian Keo mendekatinya

"Kakak cumlaude gimana dong?" Bisik Keo bertanya kepada adiknya

"Hasil nyontek ya?" Balas Kea kemudian Keo agak sedikit kesal

"Mana ada kakak nyontek, kamu kali yang nyontek" Ucap Keo kemudian Kea melihatnya kesal

"Iya emang, Kea sering nyontek. Terus kenapa? Daripada kakak ngaku cumlaude tapi sinonim aja gapaham" Sindir Kea dengan santai, ekspresinya sangat menjiwai

"Bacot anjing, keaa keaa.. Pinter juga nge bacot nya" Ucap Keo memuji adiknya

"Emang pinter, baru nyadar?" Tanya Kea dengan wajah sombongnya

"Maksud kakak bacot nya doang pinter, otaknya ga dipake" Lanjut Keo memperjelas kalimatnya

"Tong kosong nyaring bunyinya" Ucap Keo membuat Kea menganga lebar

"kakak kali yang otaknya ga dipake" Balas Kea kesal kemudian Keo tersenyum tipis

"Kamulah yang ga dipake, tukang nyontek" Canda Keo memancing adiknya kesal

"Kea tuh pinter ya, cuma males mikir aja" Ucap Kea sambil memainkan bola matanya

"Kan, ga dipake otaknya" Balas Keo kemudian Kea menatap Keo tajam

"Eh santai dong liatnya" Lanjut Keo terkekeh pelan

"Males sama Kak Keo, Kea marah sama kakak" Ucap Kea membelakangi kakaknya

"Ya udah gih, baperan" Balas Keo kemudian Kea menghela napas panjang

"Ga kok, kakak bercanda sayangg. Jangan marah ya" Lanjut Keo merasa kasihan dengan adiknya, ia mendekati Kea dan mengacak rambut adiknya gemas

"Ya udah, sekarang jadwalnya latihan kan? Mandi terus ganti baju. Kakak tunggu di halaman belakang" Titah Keo kemudian ia meninggalkan adiknya

"Ngapain si latihan, mending turu" Gumam Kea kesal tapi tetap saja dia mandi dan mengganti pakaian

°°°

"Rumahnya keliatan kecil tapi nyasar nyasar juga" Gumam Kea kebingungan mencari halaman belakang

"Mas ganteng" Panggil Kea memanggil mas mas di depannya

"Halaman belakang dimana ya?" Tanya Kea sopan kemudian mas ganteng tersebut mengantarnya ke halaman belakang

"Lo ngapain sama pacar gue ra" Ucap Yen melihat pacarnya bersama Kea

"Ooooooo ini pacar Yen? Kea kira Yen suka sama Kak Keo" Tanya Kea polos kemudian Keo yang mendengar percakapan mereka datang menghampiri adiknya dan menatap 'mas ganteng' sinis

"Yen punya gue, mending lo putus sama dia sekarang" Ucap Keo membuat Yen terkejut sementara 'mas ganteng' hanya tersenyum dan mendekati Keo

"Lo apa apaan sih, gue udah pacaran sama Vier 5 tahun terus dengan ga dantanya, lo nyuruh dia sama gue putus. Lo siapa?" Tanya Yen kesal kemudian Keo tersenyum sinis. Yah, keduanya saling bertatap dan tiba tiba Keo menonjok perut dan pipi Vier

"Kea, tahan Yen" Ucap Keo kemudian Kea bukannya menahan Yen tapi menahan kakaknya

"KEA LEPASINN KAKAK!!" Bentak Keo mengamuk sementara Yen bersama Vier

"Inget kak, kita numpang. Tau diri dikitlah" Lanjut Kea mengulangi kata kata kakaknya kemudian Keo langsung menarik adiknya, membereskan koper dan pergi dari kediaman Yen

"Mau kemana lagi sih?" Tanya Kea kesal dengan kakaknya yang labil sementara Keo hanya diam menarik adiknya dan koper menuju mobil miliknya. Terlihat Yen dan Vier berada di ruang tengah. Keo berhenti sejenak

"Terimakasih sebelumnya Yen. Yah, sebaiknya kau segera putus karena setalah urusanku selesai aku akan menjemputmu-

and you will be mine"

Let Me Go ✓✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang