SG - 7

79 14 13
                                    

|sweet gravy|
•••

SETELAH berpamitan, Gavi melangkah ke sebuah bengkel tua yang jaraknya tak jauh dari bukit. Baru saja ia menginjakkan kaki, namun sebilah pisau bergerak cepat kearahnya.

SRET

Beruntung Gavi dapat menghindar sebelum ujung pisau itu menggores wajahnya.

"Ternyata hanya ingatanmu saja yang hilang"

Gavi yang semula menatap pisau yang tertancap di dinding kayu itu menoleh, dari sudut garasi ada seorang pria yang perlahan berjalan mendekat.

Gavi menatap curiga pria asing itu, ia meyakini bahwa pria itulah yang telah melemparinya.

"Hey, kau mengejutkannya"

Kini mata Gavi menoleh ke arah pintu, disana berdiri pria pemilik bengkel. Mata Gavi kian memicing kala melihat kedekatan kedua pria itu.

"Kau benar-benar tak mengingatku ?" Tanya pria pelempar pisau.

"Jika kau terus menggodanya, kejadian di masa lalu mungkin akan terjadi. Apa kau ingin tanganmu patah kembali ?" Ucap pria pemilik bengkel.

"Mari kita lihat, apakah kemampuannya tidak ikut hilang ?" Ucap pria pelempar pisau.

Dibawah cahaya lampu bengkel yang redup, pria dengan berstelan hitam itu mendekat ke arah Gavi. Gavi yang menyadari dirinya akan di serang dengan sigap memasang pertahanan.

Pukulan mulai dilayangkan pria asing itu, namun Gavi dengan mudah menangkisnya. Sampai akhirnya, Gavi berhasil mengunci tangan pria itu, membuat lawannya mengerang kesakitan.

"Kau bisa melepaskan dia" ucap pria pemilik bengkel.

Gavi dengan patuh melepas pria itu, namun tepat saat pria itu berbalik mata Gavi kembali menajam. Ia ingat pria dihadapannya ini adalah pria yang mendatanginya di rumah sakit.

KILAS BALIK

Setelah kepergian Lilia, Gavi menghentikan gerakannya dan meletakkan kembali berry yang hampir masuk ke mulutnya itu.

Matanya ia edarkan, menelisik setiap sudut ruangan. Nyatanya kenyataan yang baru ia dapatkan membuatnya cukup resah. Pikirannya kosong, ia terus berusaha mengingat namun hasilnya nihil.

Saat ia tengah asik mencoba mengumpulkan ingatannya, seorang pria terlihat masuk ke ruangan.

Pria dengan pakaian serba hitam itu dengan santai duduk di sofa. Mata keduanya bertemu, walau terlihat tenang nyatanya Gavi penuh waspada.

"Aku baru tau kau memiliki kekasih, dan dia... Sangat cantik" ucap pria itu.

Gavi masih diam di ranjangnya, namun tangannya terkepal dengan kuat saat mendengar penuturan yang terdengar tak nyaman baginya.

"Siapa kau ?" Tanya Gavi.

Pria itu terkekeh sejenak, lalu bangkit dan berjalan mendekat ke arah Gavi. Tepat saat pria itu berdiri di sisinya, tangan pria itu dengan lancang mengambil sebuah berry lalu memakannya.

"Aku ? Kawanmu" jawab pria itu.

Lagi, pria itu mengambil berry dan memakannya. Pria itu nampak tenang menilai setiap reaksi Gavi, namun Gavi tak menunjukkan reaksi apapun.

"Jayden, kau harus segera mengumpulkan ingatanmu atau ..." ucap pria itu menggantung.

Pria itu mendekat lalu membisikkan sesuatu yang membuat Gavi secara kasar mengunci tangan pria itu.

"Jangan coba-coba kau menyentuhnya" ancam Gavi.

"Baiklah-baiklah, aku hanya bercanda." Ucap Pria itu.

sweet gravyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang