Hallo ... Kembali lagi bersama Fiya 😉
Di cerita baru ini semoga kalian suka ya.
Typo bertebaran ....
Happy reading guys 😉
Jangan lupa untuk vote, coment and share 🥰~*****~
Para mahasiswa/i yang ingin masuk ke perpustakaan, selalu menaruh tas mereka di loker yang telah di sediakan di dalam pintu masuk perpustakaan.
Begitupun dengan Ubay, lelaki berkacamata dengan rambut gondrong yang diikat satu, langsung melepaskan ranselnya dan segera menaruhnya di salah satu loker yang masih kosong.
Setelahnya, ia segera masuk ke ruang perpustakaan, langsung mencari buku yang dia cari.
Sambil beberapa kali membenarkan kacamatanya, Ubay membaca setiap rak yang berada di perpustakaan itu untuk mencari buku jenis statistik dasar yang sesuai dengan jurusannya, yaitu Ilmu pustakawan.
Ubay berhenti di bagian buku khusus metode statistika, dirinya membaca setiap pinggiran pada buku tersebut. Seketika Ubay menemukannya, ia hendak mengambil buku tersebut, namun terdapat notifikasi di ponselnya membuat ia mengurungkan niatnya.
Ubay mengambil ponselnya dari saku celana, dan melihat pesan dari temanya.
||Alif.
Gambar. ("Bay, Lucas udah transfer ke Lo 8juta. Coba cek.")Setelah membaca pesan tersebut, senyumanya semakin lebar. Ia mengecek aplikasi Bank yang berada di ponselnya dan benar, uang sebesar Rp. 8.000.000 telah masuk ke rekeningnya.
Dengan cepat, ia mengirimkan uang tersebut sebesar 5 juta kepada adiknya yang berada di kampung.
Setelah selesai, Ubay memasukkan kembali ponsel ke saku celananya lalu segera mengambil buku 'statistik dasar' di rak buku tersebut, namun secara tak sengaja ia menjatuhkan sebuah buku lain ke lantai.
Sontak, pandangannya tertuju ke arah buku itu, ia mengambilnya dan memperhatikan buku tersebut.
"Hah? Ini kan novel The Water Outlaws, karangan dari S.L. Huang. Kenapa ada di bagian rak ini?" Monolognya.
Pandangan Ubay, melihat ke sekelilingnya yang banyak terdapat Mahasiswa fokus pada aktivitasnya masing-masing, membaca serta mencari buku yang mereka cari.
Dering ponsel yang berbunyi, membuat Ubay dengan cepat membawa 2 buku di tangannya dan memilih bangku yang berada di pojok perpustakaan itu.
Ubay menaruh dua buku diatas meja, mengambil ponselnya lalu melihat ke layar, bahwa yang menghubunginya adalah adiknya. Ia mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo, Ndah."
" Kak?"
"Iya, kenapa, Ndah? Oh ya, Tadi Kakak barusan transfer ke rekening kamu. Udah masuk, Kan?"
"Iya, Kak. Makasih."
"Ada apa kamu nelpon Kaka? Ibu Gimana kondisinya, udah baikan?"
"Em ... Itu dia, Kak. Niat Indah nelpon Kakak Mau ngomongin soal kondisinya ibu."
Ubay langsung menarik nafas dan berusaha untuk mempelankan volume suaranya, melihat di sekitarnya yang sepertinya para Mahasiswa lain terganggu karena dirinya menerima panggilan di perpustakaan.
"Em, Ndah. Kakak lagi di perpus, kamu chat aja ya."
"Iya, Kak."
Mereka segera mengakhiri panggilan tersebut dan sang adik segera mengirimkan pesan kepada kakaknya itu tentang kondisi Ibu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKLIST
Action"Tujuan kita semua cuma satu, yaitu uang." Berawal ketika Ubay meminjam salah satu buku di perpustakaan kampus, membuat dirinya malah dikejar-kejar oleh sekelompok orang tak dikenal hingga harus berurusan dengan para petinggi di kampus tersebut. Ib...