BAB IX : Stolen

322 169 7
                                    

Hallo comeback again with fiya 🤗
Jangan lupa untuk vote, Coment and Share ya 🙏

Happy reading guys 🥰❤️
.
.
.

~*****~

Inez terus berlari mengejar pengedara motor itu. Lelah, karena laju kendaraannya yang sangat kencang, membuat ia menghentikan langkahnya sejenak mengambil batu yang berada di sekitarnya, lalu langsung di lemparkan ke salah satu dari mereka.

Dirinya tersenyum ketika berhasil mengenai punggung salah satu sang pengendara motor. Sontak, itu membuat sang pengendara motor menghentikan kendaraannya, dan Inez menghampiri mereka.

"Balikin tas cowo gue!"

Inez menghentikan langkahnya dan langsung menarik ransel Ubay seraya menendang salah satu diantaranya. Jelas, itu membuat pengendara motor lainnya yang sudah didepan ikut berhenti dan bergabung dengan teman lainnya.

Seketika itu, Inez berancang-ancang Karena kini dirinya di kepung oleh 4 orang lelaki disana. Ia memasang kuda-kuda dengan tatapan Tertuju pada mereka semua seraya memakai ransel Ubay di punggungnya.

Satu diantaranya mulai melawan, dengan cepat gadis itu menangkis lalu menghantam bagian perutnya, dua orang lainnya menyerang namun Inez tak kehabisan akal. Ia terus melawan yang lain dengan menendang dan memukul mereka.

Alif yang baru sampai disana, menghentikan langkahnya dengan mengatur nafasnya beberapa kali. Ia melihat bahwa Inez bertarung dengan mereka.

"Inez, tasnya!" Teriak Alif.

Inez yang mendengar teriakan Alif langsung menoleh. Dengan cepat, ia melepaskan ransel Ubay dan hendak di lemparkan kearah Alif, namun sayangnya. Satu orang diantaranya melihat dan merebut ransel itu hingga langsung mengendarai motor.

Alif tidak tinggal diam, ia langsung mengejarnya.

Tiga diantaranya menaiki motor lain dengan bonceng tiga. Inez ikut mengejar, tapi percuma, sepertinya semuanya sia-sia.

Karena dia melihat Alif kembali tanpa membawa apapun. Lelaki itu berjalan menuju kearahnya dengan langkah lesu.

"Tas Ubay mana, Lif?" Tanya Inez.

Masih dengan napas yang naik turun tak beraturan akibat lari, Alif menggeleng menanggapi pertanyaan Inez. Inez menghelah gusar, ia melirik kearah dua motor tadi yang sudah tak terlihat lagi.

"Lif ...." Panggil Ubay dengan berlari kecil kearah mereka yang membuat keduanya Tertuju pada Ubay. "Gimana tas gue?" Tanya Ubay yang baru sampai.

Alif menggeleng. "Nihil, Bay. Kita gagal. Tas Lo udah benar-benar diambil sama mereka."

"Beserta novel di dalamnya?" Tanya Ubay yang dianggukan oleh Alif. Ubay langsung menepuk dahinya. "Terus gimana sekarang. Gue yakin, Bu Luluk bentar lagi sampai."

Inez mendekati Ubay dengan mengusap lembut pundaknya. "Maafin aku yang ga bisa ngejar mereka, hingga ga berhasil dapetin tas kamu."

Ubay Mendengus pelan, ia menoleh kearah Inez dengan anggukan kecil. Suara Ponsel berdering, yang membuat Ubay mengambil di saku jaketnya dan melihat ke layar ponselnya.

"Siapa, Bay?" Tanya Alif.

"Bu Luluk. Gimana ini?"

"Angkat aja, Bay. Biar gue yang ngomong," sahut Alif.

Ubay memberikan ponselnya pada Alif yang langsung di terima olehnya. "Hallo, Bu."

"...."

"Iya, ini kami udah Sampai, dan segera kesana."

BLACKLISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang