Hallo ... Kembali lagi dengan Fiya, guys 🥰
Jangan lupa untuk vote, coment and share 😉Happy reading guys ❤️
.
.
.Dua dari mereka menolong temannya yang jatuh, diantaranya mendekati Ubay. Inez langsung merapat Kearah sang kekasih dengan saling membelakangi, bersiap akan menyerang mereka.
Sorot matanya tajam, pandangan mereka semua tertuju pada ransel milik Ubay.
Tiga orang lelaki mulai maju menyerang satu persatu kearah Inez. Ia tidak tinggal diam, dengan kemampuannya yang bisa beladiri. Maka Inez melawan mereka semua.
Menendang, menangkis, meninju, sudah menjadi kebiasaan bagi Inez.Satu orang yang terjatuh tadi dan satu temannya langsung terfokus kearah Ubay, yang berusaha membantu Inez mempertahankan diri.
Mereka berusaha untuk merebut ransel Ubay, hingga ransel itu lolos begitu saja mereka ambil. Ubay yang tak mau kalah, ia berlari mengejar mereka.
Sementara Inez yang melihat Ubay berlari langsung memelintir tangan salah satu dari mereka hingga menjerit kesakitan dan menendang satu diantaranya yang hendak memukulnya dari belakang.
"Ubay!" Teriak Inez seraya mendorong Lelaki yang ia tendang tadi hingga tersungkur. Lalu berlari kencang menyusul Ubay.
Sedangkan tiga lelaki lainnya sudah terjatuh dengan luka di beberapa titik bagian tubuh mereka, karena serangan Inez tadi.
Masih dengan napas berderu naik turun tak beraturan, membuat Inez menghentikan langkahnya sejenak, matanya berkeliaran mencari Ubay dan dua orang lainnya yang sudah menjauh.
'Kemana mereka?' batinnya.
"Akh! Balikin tas gue!" Pekik Ubay yang terdengar jelas di telinga Inez.
Sontak, pandangnya tertuju kearah mereka yang tak jauh darinya. Inez berlari menuju kearah mereka.
Disaat Ubay berhasil menghantam salah satu diantaranya dan merebut ranselnya kembali, namun satu yang lainnya hendak memukul Ubay dengan kayu. Tapi, untungnya Inez yang sudah sampai sana dengan cepat langsung menendang lelaki itu hingga tersungkur. Ia mengambil kayu itu dan mengijak lengan lelaki tersebut.
Deru napas tak beraturan, serta keringat yang terus mengalir di pelipisnya, membuat Inez menarik kayu itu hendak memukul kearah kepala lelaki tersebut.
"Inez, stop!" Teriakan Ubay berhasil mengurungkan niat Inez.
Ubay memakai ranselnya kembali seraya berjalan mendekatinya. Ia mengambil kayu di tangan Inez, segera membuangnya ke sembarang arah.
"Cukup. Kita pulang sekarang," ujarnya seraya memegang lembut pergelangan tangan Inez.
Inez menghela nafasnya panjang. Ia melirik sekilas kearah dua orang yang sudah tergeletak itu dan kembali tertuju kearah Ubay.
Lelaki berkacamata wayfarer itu mengangguk kecil, lalu Inez pun berjalan bersama Ubay menuju ke tempat semula motor mereka.
Saat itu jalanan sangat sepi, apalagi arah jalanan rumah Inez tidak begitu banyak rumah, hingga ketika mereka berkelahi tidak ada kendaraan yang melintas. Lampu di jalanan pun tidak begitu banyak, hanya
Ada beberapa saja yang memerangi jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKLIST
Azione"Tujuan kita semua cuma satu, yaitu uang." Berawal ketika Ubay meminjam salah satu buku di perpustakaan kampus, membuat dirinya malah dikejar-kejar oleh sekelompok orang tak dikenal hingga harus berurusan dengan para petinggi di kampus tersebut. Ib...