BAB II : Unknown

613 229 17
                                    

Hallo ... Comeback again with fiya 🤗

Jangan lupa vote, coment and share ya. Terimakasih 🙏😊

Happy reading guys 🥰❤️
.
.
.

~*****~

"Inez," gumamnya yang langsung bangkit dari posisinya.

Dengan cepat, Ubay memasukkan Buku tersebut ke dalam ransel dan segera menuju ke arah sang kekasih tempat di pinggir ring tersebut.

Inez tengah duduk dan baru saja selesai minum, yang langsung ia taruh kembali sebotol air mineral itu tepat di dekatnya.

"Kamu nggak papa? Ada yang luka atau sakit? Tadi kamu jatuh karena--"

"Bay ...."

Ucapan Ubay yang sangat mengkhawatirkan kekasih dengan begitu cepat tiba-tiba terhenti ketika Inez memangilnya. Pandangannya pun terfokus kearah wajah Inez.

Inez tersenyum manis melihat tingkah Ubay yang benar-benar sangat mengkhawatirkan dirinya sampai seperti itu. "Ini baru ronde pertama. Lagian kaya tadi itu udah biasa buat aku. Kamu terlalu lebay, deh. Kaya baru pertama kali lihat aku tanding aja."

Ubay mendengus pelan dan tersenyum tipis di sudut bibirnya.

Iya, ini memang bukan untuk pertama kalinya Inez melakukan hal ini. Karena dari dulu kekasihnya yang memang jago bela diri selalu saja mengikuti pertandingan semacam ini dan lagi-lagi Ubay yang selalu Syok dan was-was ketika Inez melakukan hal seperti ini.

"Ya ... Aku khawatir aja sama kamu. Tapi, kamu beneran nggak papa, kan?" Tanyanya lagi masih dengan raut wajah khawatir.

"Iya ... Aku Nggak papa, Ubay. I'm oke," jawabnya dengan senyuman lebar.

Suara bel berbunyi, yang membuat Inez kembali bersiap menuju ring pertandingan lagi.

Sementara Ubay yang yang berdiri di sana, tertuju ke arah sang kekasih yang hendak melakukan ronde kedua. Tiba-tiba saja ponselnya berdering yang membuatnya mengambil dan melihat ke layarnya bahwa ternyata yang menghubungiya itu adalah Alif, dan langsung diangkat olehnya.

"Hallo, lif?" Ucapnya segera menjauh dari ring pertandingan.

Jelas, Inez yang saat itu masih bersiap dengan posisinya akan menyerang lawan, membuatnya tadi sedikit mendengar kalau Ubay tengah menerima telepon dari Alif.

Ubay telah menjauh dari tempat itu. Ia memilih berdiri di luar pintu dari ruangan.

"Lo dimana, Bay?"

"Gue lagi ada di pertandingannya Inez. Kenapa?"

"Inez jadi ikut MMA Ilegal itu?"

"Ya, jadi. Lagian mau dilarang juga percuma, Lif. Lo tau kan Inez orangnya gimana. Dia kalau bilang 'iya' yaudah. Nggak bisa di ubah."

"Iya sih. Inez kalau di larang marah, dan gue lebih takut Inez yang marah daripada Lo yang marah. Soalnya kalau Inez marah, dia itu bisa kaya naga gitu, tapi kalau Lo yang marah tuh kaya--"

"Udahlah, sekarang lo mau bahas apa? Nggak usah bahas cewek gue," sahut Ubay yang sedikit kesal kepada Alif yang meledek dirinya.

BLACKLISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang