Hallo ... Kembali lagi dengan Fiya 😉 jangan lupa untuk share, vote and coment ya 🙏
Happy reading guys 🥰
.
.
.~*****~
Alif melirik Ubay, memberi kode padanya agar segera menjauhkan Inez darinya. Ubay yang paham pun langsung bertindak. "Em, Nez. Udah ya, kita dengerin dulu penjelasan Alif, oke," ujarnya membujuk sang kekasih.
Inez yang masih kesal dan marah pada ucapan Alif, ia sempat melirik sekilas kearah Ubay yang langsung di sambut senyuman olehnya. "Udah ya, dengerin dulu penjelasan Alif ya," ulang Ubay.
Inez Mendengus gusar, ia melihat kearah Alif yang malah memberikan senyuman kuda dengan memperlihatkan barisan gigi putihnya. "Udah ya, Nez. Pegel nih gue, mentok sama papan tulis. Lo dengerin dulu penjelasan gue ya. Lagian gue buat rencana gini juga kan demi cowok lo," ujarnya seraya Melirik sekilas kearah Ubay.
Inez menghela nafasnya, ia melihat kearah Ubay yang dianggukan olehnya, lalu segera menggeser posisi berdirinya dan membuat Alif pun bernapas lega, akhirnya bisa lepas dari kemarahan Inez.
Gadis berambut hitam itu pun akhirnya berdiri didekat Ubay yang langsung di usap lembut sebelah bahunya dengan senyuman. Inez pun membalas senyuman Ubay dan mereka kembali duduk di sofa dengan bersebelahan.
Begitu juga dengan Elyn yang duduk tak jauh dari Inez.
Sementara Oman sempat berbisik pada Alif. "Udah ketakutan setengah mati Lo ya, hampir di hajar sama Inez," ledeknya sambil cengengesan yang membuat Alif kesal dan mendorong pelan Oman. Oman langsung duduk kembali didekat Ubay.
Alif membenarkan posisi berdirinya. "Oke, gue lanjut ya, Nez," ujarnya yang mendapat anggukan kecil dari Inez.
"Em, seperti yang gue bilang tadi. Kalau Pak Priadi yang udah kita ketahui kasusnya, maka besar kemungkinan beliau yang ngambil kertas itu. Nah, kenapa gue kasih saran Lo untuk deketin dia, ya ... Sebagai umpan aja, Nez. Agar Lo bisa tau, kasus lain yang namanya tertera disana itu apa aja."
"Jadi maksud Lo, kalau gue berhasil deketin dia walaupun bukan dia yang ngambil berkas itu. Gue tetap bisa ngorek informasi tentang kasus apa aja dari nama yang tertera disana?"
Perkataan Inez Langsung di sambut Alif dengan memetik jari dan anggukan yakin. "Yap, bener banget. Cerdas Lo."
"Terus kenapa musti cewek gue?" Sahut Ubay.
"Ya ... Terus siapa lagi? Ga mungkin lo kan, yang gue dandanin jadi cewek," sahut Alif dengan bersedekap dada.
Ubay terdiam, ia melirik sekilas kearah Elyn, yang langsung di respon olehnya. "Ga mungkin gue juga, kan. Karena udah pasti beliau kenal gue."
Ubay sempat melirik kearah Oman juga, yang langsung di tanggapinya. "Ga mungkin gue dong, ya kali cewe masa kaga ada rambutnya kaya gue gini, ga cocok kan, Bay."
Ubay mendengus pelan, itu membuat Inez juga mengerti. Ya ... Karena hanya dia satu-satunya yang memiliki peluang untuk mendekati Priadi.
"Jadi gimana, Nez?" Tanya Alif.
Inez menghelah nafas. "Iya deh, gue setuju."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKLIST
Action"Tujuan kita semua cuma satu, yaitu uang." Berawal ketika Ubay meminjam salah satu buku di perpustakaan kampus, membuat dirinya malah dikejar-kejar oleh sekelompok orang tak dikenal hingga harus berurusan dengan para petinggi di kampus tersebut. Ib...