AGRAL
Citttttt terdengar bunyi gesekan antara ban motor dengan trotoar jalan raya yang baru saja Agral lintasi
Agral membuka helm yang ia kenakan "Kalau jalan tu pake mata, Jangan pake hidung, Lo ngga liat motor gue mau lewat!!"
"Kalau ketabrak gimana Lo mau tanggung jawab sama motor gue!!" lanjut Agral berkata dengan intonasi yang tinggi setelah berusaha me ngerem mendadak motor nya tepat di belakang cewek yang baru saja hampir ia tabrak.
Cewek yang baru saja keluar dari Gramedia itu ia adalah Diera dengan tangan kiri yang masih menenteng kresek yang berisi beberapa novel yang baru dibeli nya dan tangan kanan yang menggenggam benda pipih yang dibelakang nya terdapat loggo gambar apel yang di gigit.
Mengabil nafas Mencoba menetralisasi kan dirinya dari keterkejutan yang baru saja ia alami "Ehhhh Lo yang bawa motor nya ngebut malah nyalahin gue ?? Ck cowok kek Lo sering gue temuin" sambil berkata dengan sinisnya.
"Jelas jelas Lo yang salah dengan ngga liat kanan kiri mau nyebrang, waras Lo"
Dari pada meneruskan perdebatan nya dengan gadis yang nggak tau asal usulnya, Agral kembali memasang helmnya dan menginjak pedal gas motornya dan meleset begitu saja meninggalkan Diera yang masih kesal dengan tingkah cowok nyebelin itu.
"Dasar nyebelin ihhhh" Diera menghentak hentakkan kakinya dengan kesal "emang jalan punya bokap nya apa seenak nya saja"
💫💫💫
dengan tampang kusut, rambut asal asalan dan seragam sekolahnya yang acak acakan, wajah yang babak belur dan terlihat darah yang hampir mengeras di sudut bibirnya Agral berjalan santai memasuki rumahnya lebih tepatnya Mension mewah yang terdiri 3 tingkat itu.
Baru saja beberapa langkah memasuki mensionny "Dari mana aja kamu? Kenapa ngga pulang semalaman? Tidur dimana ? Pasti habis berantem lagi ya?" Agral di tuding dengan berbagai pertanyaan dari seorang wanita cantik dan multitalenta yang bernama Angel, dia adalah kakak Agral sendiri.
"Apa peduli Lo sama gue?"
"Ngga usah Lo peduliin gue seperti papa dan mama, yang setiap hari sibuk dengan urusan bisnis, bisnis, dan bisnis" sinis nya.
Menggeleng gelengkan kepala sambil berjalan anggun ke arah adik nya "siapa yang mengajarin kamu tidak sopan santun kepada orang yang lebih tua darimu hah?" sambil menjewer telinga Agral keras.
"Aaaaa aaaaa ampun kak sakit" Ringis Agral Yang mencoba memegangi tangan kakak nya supaya tidak menjewer telinga nya lebih kuat lagi.
"Minta maaf sekarang! Kalau ngga telinga nya ngga di lepas, gimana?" sambil tersenyum smirk di depan wajah adeknya yang kesakitan.
Angel bukan lah wanita sekalem dan selembut namanya dia adalah wanita karier, multitalenta, berparas cantik dan berbakat dia sudah menghandel beberapa perusahaan milik orang tuanya di Australia.
terkadang dia sudah sangat bosen menghadapi adiknya yang keras kepala itu, sering di skors dari sekolah, tawuran, keluar masuk ruang BK walaupun itu adalah sekolah orang tuanya sendiri.
"Iya..... minta maaf, cepat lepasin telinga gue kak, Lo ngga mau kan Adek Lo yang ganteng ini cacat gara gara ngga punya telinga sebelah kan ngga lucu" sambil meringis menahan perih di telinganya.
Melepaskan telinga adek nya "Bagus dong dengan begitu kan kamu ngga bisa ngandelin ketampanan lagi ya kan" sambil menarik turunkan kedua alisnya di susul dengan tawa puas melihat wajah adeknya yang cemberut.
sambil mengusap usap telinganya yang memerah "emang ngapain kakak kembali ke indonesia hmmm?" Dengan intonasi yang sangat rendah sampai terdengar seperti berbisik, takut jika dia salah bicara lagi bisa bisa dia tambah bonyok oleh kakak nya
"Capek-capek aku pulang dari Australi untuk apa lagi kalau bukan aku merindukan anak brandal ini" sambil mengusap usap rambut Agral gemas.
"dan papa mama juga nyuruh aku untuk memberikan sedikit pelajaran untuk mu" bisik nya tepat di telinga sang adek, Agral yang mendengar itu bergidik ngeri ulah kakak nya, Agral tau sedikit pelajaran yang di maksud kakakny itu bukanlah pelajaran sekolah ataupun semacam nya tapi pelajaran dalam artian lain .
"Cepat mandi dan bersih kan tubuhmu biar nanti aku mengobati lebam di wajah mu" mendengar itu Agral tersentak dari lamunannya dan lansung berlari ke arah tangga yang menghubungkan kamar nya di lantai 2
KAMU SEDANG MEMBACA
AGRAL [ON GOING]
Подростковая литератураAGRAL Keputusan yang di putuskan oleh kedua belah pihak orang tua nya Tampa sepengetahuan mereka mungkin akan menjungkir balikkan dua kehidupan yang sebelumnya terlihat biasa saja menjadi hal yang berbeda bagi keduanya . Agral avriel Deodra remaja y...