02 MALING ANAK

143 188 59
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












AGRAL

Selesai mandi Agral langsung turun dari kamarnya berjalan ke arah meja makan yang berada tepat di belakang tangga, disana sudah ada kak Angel dengan kotak P3k di tangan nya.

"Ssstt" Agral meringis ketika kakak nya mendekat kan kapas dengan alkohol itu ke arah sudut bibirnya yang terluka "ssstt pelan-pelan kak" Agral kembali meringis ketika kakak nya menekan lukanya semakin kuat.

Langsung meletakkan kapas yang ia genggam di atas kotak p3k di susul dengan gerakan melipat kedua tangan di dada, melayangkan tatapan tajam ke arah sang adik "Makanya jangan suka berantem!".

"Gue ngga berantem kak, gue cum-"

"Cuman apa ? Cuman mau cari musuh ? Atau pengen terlihat hebat dijalanan iya ?Angel langsung saja memotong ucapan yang di lontarkan Agral.

"Enggak kak, bukan gitu kejadian-"

Belum selesai Agral melanjutkan perkataannya angel sudah kembali memotong pembicaraan nya "enggak gimana? Mau cari alasan lagi ? Mau ngeles lagi ? Kakak nggak akan tertipu lagi dengan perkataan mu bodoh "

Sekarang Agral pasrah, Sekeras kepala apapun Agral dia akan tetap kalah jika berurusan melawan kakak satu satunya itu



Flash back

Agral yang mengendarai motor nya dengan kencang karena kesal dengan cewek yang baru saja hampir ketabrak olehnya seketika terhenti ketika seorang anak kecil lewat di depan nya dan mau tak mau Agral harus me ngerem mendadak lagi motor nya

Melepaskan helm full face dan meletakkan di atas motor sport nya "ngga tu cewek ngga ni bocil sama aja semua suka banget mancing emosi gue"

Turun dari motor sport nya, berniat untuk menghampiri anak kecil yang menangis karena terkejut itu "hai anak manis namanya siapa? jangan nangis donk ntar cantik nya ilang Lo " di tengah situasi seperti ini Agral masih saja mengandalkan gombalan nya

Seketika gadis kecil yang memiliki rambut di ikat seperti ekor kuda itu pun melepaskan kedua tangan yang menutupi wajahnya, melihat takut takut ke arah Agral.

"Alea" ucap gadis kecil itu pelan, terdengar seperti sedang berbisik untung Agral masih bisa mendengar nya.

Agral yang mengerti situasi seperti itupun paham " kakak ngga jahat kok, jangan takut ntar kakak beliin ice kream gimana? Mau ngga?" Ucap Agral lembut supaya gadis kecil itu tidak takut lagi. Anak yang berusia sekitar 5-6 tahun itu pun mengangguk kan kepala nya

"Ihhh lucu banget sih kamu" ucap Agral gemas sambil mencubit pipi tembam alea.

"Ngomong ngomong Kok alea sendiri mama papa nya kemana?"

"Tadi mama di supermarket Itu mau belanja" alea menunjuk ke arah supermarket yang tak jauh dari keberadaan nya dan Agral "dan Alea melihat kucing dan mengejarnya" alea berucap sudah lebih agak tenang dari sebelumnya.

"Ohh gitu, gimana kalau kakak antar ke mama ?"

"Hmmm" Alea mengangguk tanda ia mau. Agral langsung menggendong alea di pangkuannya.

" Aaaaaaaaa tolong ada maling anak, tolong anak saya, aaaaaaaa " seketika shyena bunda alea berteriak dengan kencang nya melihat alea berada di gendong Agral .

Agral yang belum siap atas kedatangan para warga itu pun tak sempat lari dan seketika warga mengeroyok Agral menjadi babak-belur.

Dan ketika kebenaran itu terungkap bunda Alea langsung minta maaf kepada Agral dan di balas senyum tipis oleh Agral.

Flash on

Hening beberapa saat, hingga Angel kembali membuka suara "besok papa mama akan pulang ke sini, kakak harap kamu bisa menerima ketetapan yang mereka buat" angel berkata dengan sedikit lesu, ia tau sekeras apapun adik nya dia juga mengingin kan yang terbaik untuk adiknya.

Mendengar perkataan Angel, Agral langsung berdiri dari kursinya "kenapa mereka kembali hanya untuk mengatur hidup gue kak, mengapa sekalian aja mereka tidak pernah kembali" dengan emosi yang marah, sedih dan kesal, yang bercampur menjadi satu.

"Gral bagaimana pun mereka, mereka tetap lah orang tua kita" angel menasehati.

"Tapi kak jika mereka orang tua kita mengapa mereka ngga pernah peduli, perhatian dan kasih sayang sama gue kak, gue cuman ingin di perhatiin Sama mereka seperti anak yang lainnya kak?" Runtuh sudah benteng pertahanan yang Agral buat supaya tidak menangis di depan kakak nya, air mata itu terjun bebas di pipinya.

Tak di pungkiri Angel juga sakit mendengar kan perkataan adik satu-satunya itu, dan dia langsung memeluk Agral dan mengusap- usap punggung nya, Agral pun mem- benamkan wajahnya di pundak sang kakak.

Angel juga tidak mengerti mengapa kedua orang tuanya bisa seperti ini kepada dirinya dan sang adik, jika Angel menuruti semua keinginan orang tuanya, tapi berbanding terbalik dengan Agral. Mereka adalah korban dari kesibukan kedua orang tuanya.

AGRAL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang