26

184 24 9
                                    

~AUTHOR

Matahari menyapu kota jakarta, kota yang bisa di bilang penuh akan penduduk nya

Semua orang menyambut pagi yang cerah dengan senyum dan candaan, tetapi tidak dengan Zweitson, saat pagi ini dia harus meninggalkan pekerjaan nya di Fencafe, karena dia harus mengantarkan kakak laki-laki nya ke Rumah sakit

Barusan saja Haeko permisi pamit untuk membeli sarapan pada adiknya, pulang nya dia mengalami kecelakaan yang bisa di blg parah

Zweitson pun membawa kakak satu-satunya itu ke Rumah sakit terdekat

"Suster, Dokter! Tolong kakak saya!" Tetiak Zweitson yang membuat satu Rumah sakit ikuttan panik

Para suster pun membawa dengker untuk membawa Haeko ke ruangan

"Maaf, bapak harus menunggu di luar yah, biar pasien kami yang tangani" ucap salah satu suster sebelum menutup pintu UGD tersebut

Zweitson hanya bisa menangis, dia tak tau apa yang harus dia lakukan sekarang, yang dia bisa lakukan hanya menangis, maklum msh anak Esde gess

Tiba² dia terpikir Fencafe, dia pun menelepon Fiki, niat nya untuk permisi dari pekerjaan tapi..

"Halo bos, maaf yah saya ga bisa kerja hari ini, soalnya kakak saya kecelakaan bos, baru pagi ini kecelakaan nya" ucap Zweitson yang msh menangis

"Astaga, lo dmn skr zwei?" Ucap Fiki

"Di Rumah Sakit Haji" ucap Zweitson

"Oh oke, masalah kerjaan tenang ajah, ada kok yg bisa gantiin lo, yang penting skr lo tenang dulu, jangan pikirin yang aneh² dan banyak-banyak berdoa yah" ucap Fiki

"Iyah bos, tak tutup yah telfonnya" ucap Zweitson

Zweitson pun menutup telefon itu, dia mengusap wajah nya kasar, tak menyangka hal ini akan terjadi

Ruangan UGD tiba² terbuka dan keluar suster juga dokter dari ruangan itu, baru saja Zweitson ingin bertanya ke dokter tersebut, dia langsung cengo karena dokter yang menangani kakak nya ialah Ricky

"Lo-loh Ricky?!" Ucap Zweitson

"Eh soni, itu kakak kamu yah ternyata" ucap Ricky

Bukannya menjawab Zweitson malah langsung memeluk Ricky, dia menangis sejadi-jadinya di pelukan Ricky, Ricky yang tau bagaimana sedih nya Zweitson pun mengusap punggung Zweitson dan dia menyuruh suster itu pergi

"Ri-ricky gimana mas Ho?" Ucap Zweitson yang msh terisak

"Kita duduk dulu yah" ucap Ricky

Zweitson hanya mengangguk dan mereka berjalan ke arah kursi tunggu yang berada tepat di depan ruangan UGD tersebut, Zweitson memeluk Ricky, menurut nya pelukan Ricky adalah hal yang paling menghangatkan yang pernah ada

"Son, abang lu gimana?" Ucap Fiki yabg tiba-tiba datang

"Ma-masih belum sadar Fik" ucap Zweitson yang melepas pelukan nya dari Ricky

"Astaga, udah-udah jangan nangis lagi" ucqp fiki sambil mengelus rambut hitam milik Zweitson

Melihat hal itu entah kenapa Ricky menjadi sedikit kesal, sungguh aneh tapi nyata seorang Ricky yang bukan siapa-siapa Zweitson merasa kesal krn melihat Zweitson di perlakukan seperti itu pada orang lain

"Lo udh makan?" Ucap Fiki lembut

"Belum" ucap Zweitson yang sambil mengusap air matanya

"Ywdh kita makan dulu yuk" ucap Fiki yang dibalas dengan anggukan Zweitson

"Ywdh gw juga ada pasien lagi, lo jaga Zweitson yah" ucap Ricky tapi dia tak melihat ke arah mereka dan pergi begitu saja,

Untuk Ricky, author cmn mau blg kalau memang anda cemburu katakan saja, jangan di pendam entar sakit siapa yg ngobatin? Kan yang jdi dokter cmn elu
Okey Back to topic!

LOVE STORY|| UN1TY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang