Gelas kosong, botol pecah dan alkohol merembes turun. Banyak mata yang memperhatikan tindakan Cale Henituse mengabaikan gerak gugup Bartender yang membuat bajunya basah, dia hanya mendorong gelas sekali lagi untuk diisi.Dia berfikir satu hal, matanya masih awas melihat gerak-gerik bartender.
"Ambilkan aku kertas dan pena."
Lagi-lagi botol jatuh dan pecah.
Cale memutar bola matanya saat beranjak berdiri dan masuk ke tempat Bartender, laki-laki itu sontak menyingkir. Matanya awas melihat gerakan Cale yang cekatan mengambil botol lain dan menuangkan ke gelas.
"Aku butuh kertas dan pena."
"Akan saya ambilkan tuan muda-nim!" dia beranjak, Cale melihat beberapa pengawal yang ditinggalkan bersamanya hanya berdiri canggung tanpa ada niat membantu. "Apa yang kalian lihat?"
Tidak ada balasan berarti.
Cale menerima kertas dan pena, dia menulis sesuatu lalu melipat kertas asal-asalan. "Siapa di sini yang ingin mengawalku?"
Semuanya tidak mengangkat tangan, Cale tersenyum tipis dan meletakkan surat di meja. Lucu, kesatria seperti ini tidak berguna untuknya.
Setangguh apapun jika tidak berani menatap matanya, baginya itu tidak berguna sama sekali. Jangankan untuk mengangkat pedang jika ada sesuatu yang buruk, orang-orang itu akan menjadi yang pertama kali lari untuk menyelamatkan diri sendiri. Cale tidak butuh itu.
Satu-satunya cara adalah mengusir mereka. "Bagus, kalian semua kirim surat ini ke Ron Molan."
Tidak ada yang bergerak dari tempatnya ketika dia memerintah, tetapi Cale tahu tawarannya begitu menggoda untuk ditolak walaupun harus ditertawakan. Melindungi bangsawan sampah? Meh, mereka tidak pernah ingin ditinggalkan bersama Cale Henituse yang urakan.
"Aku akan membiarkan kesombongan kalian berlalu."
Ada hembusan napas panjang.
Cale mengabaikan orang-orang yang tidak berguna untuknya. Ia terus menatap bartender, kemudian terkekeh.
"Apa kamu juga akan pergi jika aku memerintahkan?" Cale mengambil gelas dan minum sekali sembari memperhatikan raut wajah Bartender yang lebih tenang, dia menantikan omong kosong.
Namun, jawaban Bartender membuat dia tidak terkejut.
"Tidak tuan muda-nim, tempat ini rumah untuk saya."
"Jawaban yang bagus, tapi aku butuh sebaliknya."
_____
Deruth berjalan di lorong panjang kediaman Henituse, kertas laporan investigasi dari Ron Molan telah sampai. Desa Harris hampir selesai dibangun. Orang-orang berbaju hitam tidak teridentifikasi, tetapi mereka jelas bukan organisasi yang ada di sekitar kerajaan Roan.
Deruth menyobek kertas, laporan setelahnya tidak dibutuhkan.
"Seperti ada sesuatu yang akan terjadi," dia berpikir, sikap putra-putranya sedikit berubah. Basen seperti orang lain, dan Cale Henituse yang lebih tenang dari biasanya. "Apa yang mereka ingin lakukan?"
Dia berbelok, dia bisa menemukan anak termudanya, Lily Henituse menatap luar jendela.
"Lily, apa yang kamu lakukan?"
Anak perempuan itu berbalik, agak terkejut beberapa saat kemudian tersenyum. "Ayahanda, saya ... menunggu orabumi kembali."
Deruth mengusap kepala Lily.
Dia bisa membayangkan Cale kecil yang masih lugu, tersenyum ketika bersama ia dan mendiang istri pertamanya.
"Apa kamu meminta oleh-oleh?"
"Ya!"
"Mereka akan kembali beberapa hari lagi, jadi jangan terlalu sering menunggu mereka."
Deruth tersenyum, dia ikut melihat keluar jendela.
____
Cale menguap.
Dia tidak tahu jika dia bisa ketiduran hanya karena berbaring, dia bisa melihat penginapan yang mulai dibuka untuk orang lain. Pemimpin penginapan baru saja keluar ketika Cale turun dari lantai atas.
Dia menghampiri Bartender yang masih gugup, tetapi laki-laki yang lebih tua darinya terlihat senang.
"Apa lihat-lihat?" Cale memelototi beberapa orang.
Dia duduk kembali dan memesan minuman ketika pintu terbuka hanya dengan sebuah tendangan, laki-laki berambut hitam yang mengesalkan tiba dengan wajah khawatir dan terburu-buru.
Choi Han berjalan mendekat.
Auranya seperti ingin membunuh bos monster.
Cale memutar bola matanya, dia tidak berharap Choi Han datang dengan wajah seperti ingin mencekiknya. Apa otak orang itu terbentur sesuatu lagi?
"Cale Henituse." Choi Han melihat sekeliling ketika Cale menunjuk kebelakang, dia baru menyadari jika tidak ada bekas kekacauan sama sekali dan malah terlihat tenang. "Kamu tidak mengacau?"
Cale menatap mata Choi Han, dan pria itu yang juga melakukan hal yang sama.
"Kamu ingin aku mengacau?"
"Eh."
Apa-apaan ekspresi Choi Han yang tidak percaya.
Cale tahu dia memang pembuat masalah ulung, tetapi dikhawatirkan karena hal itu benar-benar lucu sekali. Kenapa Choi Han tidak pergi dan menutup mata saja, lagipula mana mungkin Cale bisa menghancurkan penginapan hanya dengan kepribadiannya.
"Kenapa kamu sangat terkejut?" Cale bertanya, ekspresi terkejut Choi Han sangat mengusiknya.
"Bukannya kamu tinggal karena ingin mengacau?"
Cale memijat keningnya yang berkedut, dia menunjuk Choi Han ketika ia berbicara pada Bartender. "Berikan dia jus jeruk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Link- Dark Side
FanfictionSaat tirai panggung dibuka, dunia [The Birth of a Hero] hanyalah kepalsuan. Sandiwara kecil antara tuan muda sampah Count Henituse dan Choi Han tidak hanya berakhir dengan sebuah pukulan. Cale Henituse asli lebih dari seseorang yang di kira hanyalah...