20. Dimulai (5)

530 110 12
                                    

Cale Henituse terdesak, dia menarik beberapa orang untuk menjauh dari sumber ledakan kedua. Tempat evaluasi darurat disediakan oleh penyihir istana, Cale hanya perlu menarik orang-orang kesana untuk meminimalisir korban.

Namun, beberapa membeku karena ketakutan.

"Bajingan, jika kau bukan pahlawan setidaknya jangan membuat orang lain susah!" Dia menarik beberapa orang, tindakannya membuat yang lain tergerak untuk melakukan hal yang sama. "Kalian tidak penting untuk selalu diselamatkan orang lain."

Cale terus memindahkan orang-orang dengan dibantu sukarelawan.

Sesekali dia akan melihat pertarungan diatas menara jam, lalu beralih ke tempat bangsawan akan dievaluasi. Dia meringis saat menemukan Basen Henituse berjalan kesumber masalah.

'Bajingan itu-'

"TENGKURAP SEKARANG!"

Dia hampir ingin berlari menghampiri Basen ketika ledakan ketiga terjadi, dia mendorong seseorang untuk menghindari puing-puing yang berterbangan. Netranya kembali mencari Basen, dimana anak itu, jangan sampai dia terluka.

Cale bisa menghembuskan napas lega, dia bisa menemukan Beacrox yang telah menyelematkan Basen sekaligus membuat anak itu tidak sadarkan diri.

Beacrox berdecak kesal, dia menepuk seragam penjaganya yang kotor. Matanya mengamati Basen Henituse, dia berdecak kesal ketika menyobek kertas yang selalu dia bawa.

Coklat hangat, api unggun ... terakhir, jaga Basen jangan sampai terluka.

.
.

Choi Han mengirim ledakan aura hitam ketika kakinya sudah terbiasa menyesuaikan dengan pijakan kaca yang muncul secara teratur. Redika membuat tameng, tetapi aura hitam Choi Han masih bisa menembus pertahanan hingga Redika agak terdorong.

Laki-laki terus menghunus, dan menghindari sihir yang melesat seperti anak panah.

"Sial! Monster!" Redika berteriak, dia menjambak rambut pirang pasir-nya sebagai tanda nyaris frustasi. Dia kembali menghindar.

Choi Han terus maju, dia menebas saat Redika menggunakan teleportasi jarak dekat. Kemudian, menebas sekali lagi hingga penyihir itu terluka.

Redika menahan sakit ketika darahnya banyak menetes, matanya teralih pada kaca-kaca tipis yang mengambang.

Itu tempat Choi Han memijak.

Ada penyihir yang membantu Choi Han untuk membuat lebih banyak variasi gerakan.

Dimana? Mata merahnya mencari orang-orang yang berpotensi. Dia segera menghindar dari tebasan beruntun Choi Han, kemudian melesat untuk menuju seseorang. Itu adalah wanita berambut cokelat yang Redika ingat warna sihirnya.

"LINDUNGI WANITA INI!"

Pelindung sihir segara terbentuk, laki-laki berambut merah menarik targetnya untuk kembali sadar dan mundur.

Orang itu, Rosalyn kembali sadar dari ketakutannya. Dia mengangguk saat membentuk kembali kaca untuk digunakan sebagai pijakan. Dia melihat master pedang kembali mengejar Redika, mata merahnya berbinar kagum.

Choi Han mendorong Redika hingga terpelanting, Redika kehilangan keseimbangan sehingga terpelanting hingga menabrak patung air mancur ditengah-tengah kota.

Mata merahnya menatap sengit.

Dia merasa perih, pedang Choi Han baru saja menembus sisi tubuhnya sehingga dia terbatuk darah.

Mata hitam Choi Han berkabut saat Redika mengangkat tangan, Choi Han segera menyadari dan berbalik.

"BOM TERAKHIR ADA DIANTARA BANGSAWAN!!"

Suaranya menggelar, Alberu Crossman bisa mendengarnya dengan jelas. Dia segera memerintahkan penyihir untuk melindungi para bangsawan, sementara dia masih berdiri di tempatnya.

Mana merah mengenai sebuah hiasan di meja. Alberu Crossman menarik napasnya dalam-dalam, dia memastikan semua bangsawan dan penjaga sudah berada di tempat evakuasi saat dia memutuskan untuk menjadikan tubuhnya sebagai peredam sihir.

Walaupun tubuhnya akan tercerai-berai.

Alberu Crossman tidak ragu, bahkan jika untuk membongkar identitasnya sebagai makhluk yang bukan sepenuhnya manusia.

Bom itu satu-satunya yang memiliki penghitung mundur, semakin lama semakin keras sebagai bentuk teror. Alberu memegang kalungnya, tangannya penuh keyakinan untuk segera menarik turun benda itu.

Hitungan terakhir.

Alberu mundur, bom itu terangkat naik.

"Tidak akan aku biarkan ada yang mati lagi."

-TBC-

Link- Dark Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang