Choi Han bungkam, dia tidak ingin mengungkapkan pertarungan yang dia lalui.
Yang pasti dia menang, bahkan jika kedua matanya buta karena Ron Molan. Dia tetap melangkah tanpa tau tujuan untuk meninggalkan area yang berdarah. Pedang besar dia injak, dia meninggalkan hal-hal yang tidak lagi penting untuk diingat.
.
.
."Choi Han."
Cale Henituse tersenyum, dia menghampiri Choi Han yang juga ikut tersenyum setelah mendengar suara Cale.
"Aku sudah menunggumu Cale," jubah putih yang ternoda darah milik Choi Han berkibar.
Akhirnya, Choi Han maju untuk mendekat, senyumnya kian mengembang saat mengeratkan genggaman kesebuah tempat lilin.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu berada di tempat ini?"
"Cale," Choi Han menarik napas, senyumnya benar-benar tidak luntur.
Cale melangkah lebih dekat, irama langkahnya nyaris membuat Choi Han merasa kekesalan yang memuncak.
"Aku selalu ingin memukulmu," dia mengangkat tempat lilin, "Kamu selau membuatku dalam masalah, selalu membuatku berfikir apakah aku harus memukulmu atau tidak."
Choi Han benci akan perasaan ketergantungan yang salah.
"Aku tidak senang," kemudian memukul kepala merah itu yang mundur karena terkejut. Choi Han menarik napas dalam-dalam.
Cale membiarkan dirinya dipukuli.
Choi Han mencium bau darah pada Cale, posisi mereka terbalik saat pertama kali mereka bertemu. Namun, dia tidak senang.
Dia menjatuhkan surat yang dia rampas dari Beacrox, surat yang tidak bisa dia baca dan tau isinya.
"Maafkan aku," Cale Henituse berbicara sekali lagi, ada batuk kecil disela ucapannya.
"Kamu ... kamu mengesalkan, ibu."
Dia tidak bisa melihat, tetapi dia yakin Cale telah memiliki senyum yang sama. Dia tau, sejak Cale menghampirinya dengan suara langkah yang berbeda.
Choi Han menarik pedangnya, dia memilih untuk dikubur di wilayah ini.
_____
Aku ingin kamu hidup atas pilihanmu sendiri, jangan berharap pada orang lain.
-Dia yang memilih-
KAMU SEDANG MEMBACA
Link- Dark Side
FanfictionSaat tirai panggung dibuka, dunia [The Birth of a Hero] hanyalah kepalsuan. Sandiwara kecil antara tuan muda sampah Count Henituse dan Choi Han tidak hanya berakhir dengan sebuah pukulan. Cale Henituse asli lebih dari seseorang yang di kira hanyalah...