02| KAFE

277 141 50
                                    

gimana guys?
tertarik untuk terus membaca cerita keluarga Atmaja?
lebih tepatnya sih anak ke 5 nya yang bernama Flora.

udah hafal belum nama-namanya?

1) Reyhan(Rey)
2)Nathan
3)Arssen
4)Farel
5)Flora
6)Adnan

aku bakal terus ingetin kalian biar ga lupa urutannya yaa..

h a p p y............................r e a d i n g

***

Suara piring dan sendok yang beradu mengisi ruang makan keluarga Atmaja. Seperti biasa, mereka melaksanakan sarapan pagi bersama. Dengan Flora di antara Farel dan Adnan. Bunda di antara Nathan dan Arssen dan ayah di ujung meja memperhatikan seluruh anggota keluarganya.

"Ayah rencananya pengen buka usaha kuliner di deket SMA. Menurut kalian makanan apa yang cocok di perdagangkan sama ayah?"

Selalu saja ada obrolan ringan di pagi hari. Itu yang membuat keluarga mereka kian harmonis.

"Bakso aja bakso," saran Adnan.

"Gak bisa nan, penjual bakso udah banyak disini," ucap Nathan.

"Seblak aja yah," saran Flora.

"Eh jangan jangan, nanti abis sama Lo dagangannya," serongot Arssen tak terima.

"Eh Lo juga suka ya bang!"

"Gue tau batesan kali makan seblak gak kayak Lo!"tungkas Arssen tak terima.

"Eh kok jadi berantem gini sih," lerai Bunda.

"Gimana kalau warung kopi?", Saran Nathan.

"Boleh juga tuh," ucap ayah menyetujui.

"Gimana kalau diriin mini kafe aja? Kan posisinya deket sekolah. Jadi kita targetnya bisa rekrut anak anak sekolah buat beli di kafe kita. Lagian anak anak jaman sekarang pada suka tuh pergi ke kafe. Kita juga bisa promosiin ke temen temen di sekolah dan bisa berkolaborasi juga sama anak band yang ada di sekolah kalau mau diriin mini stage  gitu,"ucap Farel sambil menyimpan sendok ke atas piring, mengakhiri sarapan paginya.

Saudara kembar Flora itu selalu bisa di andalkan. Otak cemerlang, tidak cengengesan seperti Arssen, tidak emosian seperti Nathan, dan tidak teledor seperti Adnan namun terlalu terobsesi dengan pelajaran, nilai, dan peringkat.

"Finally!! Ide bagus tuh bang. Rara setuju," ucap Flora menyodorkan tangannya ke depan tangannya layaknya sedang melakukan hitungan suara.

"Gue setuju," ucap Nathan. Meletakan tangan telapak tangan di atas tangan Flora.

"Gue juga setuju, asalkan kalo ada promosi promosi, gue yang jadi modelnya." ucap Arssen. Meletakan telapak tangan di atas tangan Nathan.

"Adnan setuju."

"Bunda juga setuju."

Semua menoleh kepada ayah. Menanti keputusan dan jawaban dari kepala keluarga yang mereka hormati itu.

"Ayah juga setuju lah, kenapa engga," ayah menyodorkan tangan ke depan mengakhiri musyawarah mereka pagi itu.

***

Flora dan Farel berangkat ke sekolah bersama Arssen. Mereka bertiga biasa berangkat sekolah bersama karena mereka bersekolah di SMA yang sama.

Farel di kelas X IPA 3, Flora di X IPS 5, dan Arssen di XII IPS 1.

"Lo bisa berhenti belajar ga rel? Gedek gue liatnya,"jujur Arssen kepada Farel yang duduk di sampingnya sambil membaca buku fisika.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang